Berita Viral
PILU, Wanita Dipecat Karena Ketahuan Hamil Saat Sedang Cuti, Diberi Pesangon Rp 130 Juta
Ketahuan hamil lagi saat sedang cuti melahirkan, wanita bernama Siobhan Black ini berakhir dipecat.
Penulis: Vidya Audina Gesty Arinda
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Ketahuan hamil lagi saat sedang cuit melahirkan, wanita ini berakhir dipecat.
Kehamilan bagi pasangan berumah tangga sejatinya adalah sebuah berkah.
Sebab, dengan hadirnya seorang anak, akan menambah kebahagiaan mereka.
Tak dapat dipungkiri, para pasangan suami istri juga terkadang melakukan berbagai cara agar dapat momongan.
Tetapi, kisah pilu dialami oleh wanita ini karena ia memiliki anak, di mana ia dipecat dari pekerjaannya.

Baca juga: Selalu Tampil Menawan saat Mengajar, Ibu Guru Dibully lalu Dipecat: Mereka Bilang Aku Terlalu Seksi
Melansir dari UK Metro, seorang wanita di Inggris menerima 7.500 poundsterling (Rp 130 juta) sebagai kompensasi karena dipecat empat hari setelah memberi tahu atasannya bahwa dia hamil.
Diceritakan saat itu ia juga sedang mengambil cuti melahirkan.
Siobhan Black diceritakan saat itu sedang mengambil cuti setelah melahirkan anak pertamanya.
Namun, ia malah membawa kabar ke atasannya, Evelyn Drain, bahwa dirinya hamil lagi.
Kedua orang itu sebelumnya telah sepakat bahwa Siobhan akan kembali bekerja di Pat Drain Barbers di North Lanarkshire pada bulan April.
Tetapi dia malah berakhir dipecat pada hari pertamanya kembali, dikutip dari Kosmo, Rabu (5/10/2022).
Evelyn mengklaim bahwa dia memecat Black karena alasan bisnis.
Namun, pengadilan tenaga kerja menemukan fakta bahwa Siobhan telah didiskriminasi karena kehamilannya.
Selain itu, Evelyn Drain murka karena diminta oleh Siobhan untuk membayar kompensasi.
Selama persidangan, Siobhan menuturkan, dia merasa tertekan dan frustrasi akibat tindakan tersebut.
Karena, ia harus menghidupi anak-anaknya sebagai ibu tunggal.
Baca juga: Tak Terima Dipecat, Pekerja Hancurkan Bangunan Pakai Ekskavator, Terancam Ganti Rugi Rp 74 Juta
Evelyn dalam argumen pembelaannya mengatakan, dia memecat Siobhan karena kondisi bisnis yang relatif tidak menguntungkan.
"Kami mendapati, Evelyn gagal membuktikan bahwa pemecatan dilakukan karena alasan yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan Siobhan.
Dalam situasi tersebut, kami mempercayai tuduhan (Black) sangat beralasan," tandas Hakim Ketenagakerjaan, James Hendry.
Kisah Lainnya - Tak Terima Dipecat, Pekerja Hancurkan Bangunan Pakai Ekskavator, Terancam Ganti Rugi Rp 74 Juta
Tak terima dipecat, pekerja ini hancurkan rumah yang dikerjakannya menggunakan ekskavator.
Mirror UK mengabarkan, seorang pekerja di Kanada menggunakan ekskavator untuk menghancurkan bangunan yang dikerjakannya karena tidak terima dipecat.
Seorang warga merekam insiden tersebut, saat ekskavator menghancurkan bangunan di tepi danau Pride of Rosseau Marina di Ontario.
Bangunan lain juga dilaporkan terdampak dan salah seorang penduduk setempat mengatakan kalau kerusakan tersebut menelan biaya jutaan dolar untuk perbaikan.
Polisi juga dikerahkan ke tempat kejadian, di mana seorang pria berusia 59 tahun kemudian didakwa dengan 'pengkhianatan senilai US$5.000 (Rp 74 juta)' sehubungan dengan insiden tersebut.
Baca juga: VIRAL Pria Pamekasan Tak Mau Rumahnya Ditinggali Mantan Istri, Pilih Robohkan Hunian Rp 500 Juta

Tersangka juga dijadwalkan hadir di pengadilan pada tanggal yang akan ditentukan.
Diketahui, gedung perusahaan Pride Marine Group menawarkan layanan penyimpanan, servis, dan perbaikan kapal.
Perusahaan itu berpusat di antara tiga danau besar Muskoka termasuk Rosseau, Muskoka dan Joseph yang merupakan tujuan musim panas yang populer bagi orang kaya.
“Seorang pekerja yang tidak senang karena dipecat dari pangkalan kapal pesiar di dekat rumah danau kami.
Baca juga: Cari Kerja Paruh Waktu di Korea Selatan, Wanita Muslim Diminta Lepas Hijab, Keputusan Tuai Pujian
Ia menghancurkan seluruh area dengan ekskavator," kata pemilik marina SWS Muskoka Geordie Newlands dikutip dari Kosmo, Senin 1 Agustus 2022.
"Lebih dari satu bangunan telah rusak dan biaya perbaikan diperkirakan mencapai jutaan dolar," tandasnya kepada surat kabar Calgary Herald.
(TribunStyle/Vidya)