Breaking News:

'Sesak Karena Gas Air Mata' Kesaksian Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan, Banyak Orang Terinjak-injak

Korban selamat tragedi Kanjuruhan memberi kesaksian detik-detik polisi menembakkan gas air mata. Banyak orang sesak napas hingga terinjak-injak.

Editor: Heradhyta Amalia Primadhani
BolaSport.com
Korban selamat tragedi Kanjuruhan memberi kesaksian. 

TRIBUNSTYLE.COM - Korban selamat tragedi Kanjuruhan memberi kesaksian.

Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tengah ramai diperbincangkan.

Ratusan korban meninggal di tragedi Kanjuruhan.

Baru-baru ini, korban selamat tragedi Kanjuruhan memberi kesaksian mengerikan ini.

Ternyata korban selamat itu beri orang terinjak-injak saat keluar stadion usai polisi tembakkan gas air mata.

Bagaimana kesaksian lengkap dari korban selamat tersebut?

Baca juga: PILU Presiden Arema FC, Juragan 99, Siap Bantu Pembiayaan Penanganan Korban Tragedi Kanjuruhan

Begini kesaksian lengkap korban selamat dari tragedi Kanjuruhan.

Saksi menyatakan banyaknya korban jiwa di tragedi Kanjuruhan akibat sesak napas dan terinjak-injak usai Polisi menembakkan gas air mata.

Kericuhan pecah pasca-laga Arema FC Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Terjadi kepanikan massa yang menyulut hadirnya korban jiwa.

Jumlah korban meninggal dunia dilaporkan mencapai 127 orang, sementara korban luka-luka mencapai 180 orang.

Salah satu korban selamat menceritakan pengalamannya di twitter dengan username @Rezqiwahyu05.

Awalnya suporter masuk ke lapangan untuk menyampaikan kritik ke pemain dan ofisial Arema FC karena kalah.

Namun jumlah suporter masuk ke lapangan semakin banyak, yang membuat situasi tak kondusif.

Polisi merespons situasi itu dengan menembakkan gas air mata dan melakukan sejumlah tindakan preventif dengan memukul mundur massa.

"Aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan," tulis @Rezqiwahyu05.

"Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara."

"Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh diatas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata."

"Banyak ibu" wanita" orang tua Dan anak anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion. Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata.... Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet..," tambahnya.

Assalamualaikum Sebelumnya saya turut berduka cita sedalam"nya terhadap korban insiden yg terjadi di stadion Kanjuruhan pertandingan Arema vs Persebaya
Yg kedua syukur alhamdulillah, sy di beri keselamatan sampai dirumah.. Dan Bisa menceritakan kronologi versi sya pribadi disini.

— LIBRA_12 (@RezqiWahyu_05) October 1, 2022

Saksi mata lainnya bernama Dwi mengaku melihat banyak korban jiwa tewas karena terinjak-injak dan sesak napas akibat tembakan gas air mata dari polisi.

"Selain itu saya lihat ada banyak orang terinjak-injak, saat suporter berlarian akibat tembakan gas air mata," ujarnya dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afina membenarkan bahwa polisi menembakkan gas air mata.

Namun hal itu dilakukan karena massa sulit dikendalikan dan rusuh di lapangan.

"Sehingga terpaksa jajaran keamanan menembakkan gas air mata," kata Nico.

"Hanya sebagian yang turun ke lapangan, sekitar 3.000 suporter."

"Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi."

"Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini," tambahnya.

Dengan jumlah korban jiwa sebanyak ini, tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) dipastikan jadi tragedi sepak bola paling pilu di Indonesia.

Tragedi Kanjuruhan bahkan jadi tragedi sepak bola terpilu nomor 2 di dunia.

Peristiwa paling memilukan di dunia sepak bola menewaskan 328 orang di Estadio Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964.

PILU Presiden Arema FC, Juragan 99

Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana alias Juragan 99, siap bantu pembiayaan penanganan korban tragedi di Stadion Kanjuruhan

Lewat unggahan di akun Instagram, Juragan 99 menyatakan prihatin dan mengutuk keras kerusuhan tersebut.

"Sebagai Presiden Arema FC, saya meminta maaf yang tulus kepada seluruh warga malang raya yg terdampak atas kejadian ini, saya sangat prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan seratusan lebih korban jiwa," tulis Juragan 99.

Gilang Widya yang dikenal dengan sapaan Juragan 99 itu mengungkapkan duka mendalam atas korban yang tewas ataupun luka-luka.

"Saya turut merasakan duka yang mendalam dan berbelasungkawa untuk para Aremania dan Aremanita yang menjadi korban dalam musibah Kanjuruhan tadi malam, semoga kepada keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan," imbuhnya.

Ia mengatakan bahwa manajemen Arema FC terus berkoordinasi dengan layanan kesehatan untuk menangani para korban.

Baca juga: Kesaksian Suporter Arema FC, Ceritakan Tragedi Kanjuruhan : Banyak Anak Kecil Sesak Tak Berdaya

Manajemen Arema FC meminta pusat-pusat pelayanan kesehatan untuk menyampaikan pembiayaan atas penanganan korban kerusuhan Kanjuruhan.

"Kami meminta agar diberikan pelayanan yg maksimal dalam penanganan korban luka2, dan meminta pusat2 layanan kesehatan utk menyampaikan pembiayaan nya kepada manajemen Arema FC," tambah Juragan 99.

Lebih lanjut, Juragan 99 mengaku mendukung penuh pengusutan dan investigasi atas tragedi yang memakan banyak korban itu.

"Kami juga mendukung penuh pengusutan dan investigasi yang dilakukan pihak kepolisian, dan memohon pihak2 untuk menahan diri sampai benar2 ketemu titik terang permasalahnnya.

Tidak ada sepakbola seharga nyawa. Tidak ada!" tutupnya.

Baca juga: Juragan 99 Sampaikan Duka untuk Kanjuruhan, Presiden Arema FC: Tidak Ada Sepak Bola Seharga Nyawa

Gilang Widya alias Juragan 99, presiden Arema FC.
Gilang Widya alias Juragan 99, presiden Arema FC. (SuryaMalang.com/Purwanto)

Unggahan belasungkawa Juragan 99 itu pun menuai ucapan duka dan doa dari banyak warganet di kolom komentar.

Sebelumnya, Juragan 99 membagikan sebuah gambar tanpa sepatah kata apa pun.

Gilang Widya yang menjadi presiden Arema FC sejak Juni 2021 itu membagikan gambar pita putih dengan latar belakang hitam.

Pita putih sendiri kerap diasosisikan sebagai bentuk duka mendalam, termasuk di dunia olahraga.

Sementara itu, akun Instagram perusahaan Juragan 99, @j99corp, turut menyampaikan belasungkawa.

"Kami turut berduka sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022.

Innalillaahi wa Inna ilaihi Rojiun. Kami panjatkan doa untuk para korban dan juga keluarga yang ditinggalkan," tulis akun @j99corp.

(Grid.ID/*, TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Artikel ini diolah dari Grid.ID dengan judul: Innalillahi, Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan Beri Kesaksian Mengerikan, Orang Terinjak-injak saat Keluar Stadion Usai Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Sumber: Grid.ID
Tags:
KanjuruhanArema FCPersebaya
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved