4 Fakta Menarik Mangkuk Ayam Jago yang Jadi Google Doodle, dari Makna hingga Persebaran
Banyak orang Asia Tenggara termasuk Indonesia yang tumbuh dengan menggunakan mangkuk ayam jago.
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Delta Lidina Putri
Produk ini dibuat oleh komunitas Hakka di sekitar Provinsi Guangdong lebih dari seratus tahun yang lalu.
Desain digambar ke mangkuk putih. S
Setiap mangkuk menggambarkan ayam jantan berekor hitam dengan leher merah.
Biasanya dilengkapi peony merah atau ungu dan daun pisang hijau digambar di sisi lain mangkuk.
Peony melambangkan kekayaan dan status sosial yang tinggi.
Daun pisang melambangkan keberuntungan.
Sama seperti kebanyakan dekorasi Cina, gambar di mangkuk mewakili kebaikan dalam hidup.
Pilihan menggambar ayam jantan dan bukan ayam betina berbicara tentang favoritisme laki-laki di masyarakat saat itu.

Pertama kali diperkenalkan di Thailand
Meskipun komunitas Hakka dari Guangdong mungkin yang pertama datang dengan konsep mangkuk ayam jago, komunitas Hakka dari Thailandlah yang pertama kali membuatnya.
Sebelum Perang Dunia II, pedagang Cina di Bangkok akan memesan mangkuk ayam jago untuk dijual karena harganya sangat murah saat itu.
Namun, persediaan menipis dan harga melonjak selama perang.
Setelah perang berakhir, produsen di Bangkok memproduksi lebih banyak mangkuk yang segera menjadi peralatan terkenal berkat daya tahannya.
Tahun 1957 menandai dimulainya pabrik mangkuk ayam baru di Provinsi Lampang, Thailand.
Makanan jalanan Hong Kong secara khusus memanfaatkan mangkuk ayam jago ini secara ekstensif yang kemudian menjadi kenangan indah bagi banyak orang.