Komnas HAM Gaungkan Pelecehan Putri Candrawathi, Pengacara Brigadir J : Kenapa Tukang Bohong Dibela?
Pengacara keluarga Brigadir J, Eka Prasetya merasa heran saat Komnas HAM begitu semangat bela Putri Candrawathi soal dugaan pelecehan seksual.
Editor: Joni Irwan Setiawan
TRIBUNSTYLE.COM - Kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J terus menyita atensi atau perhatian publik.
Atensi publik terutama terkait motif pembunuhan berencana Brigadir J oleh Ferdy Sambo dan istri serta tiga ajudannya yang hingga saat ini belum diungkap penyidik.
Terkait motif, sejauh ini masih menjadi spekulasi liar dari berbagai pihak.
Komnas HAM mengungkap temuan baru perihal kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan kasus dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
Baca juga: Komnas HAM Duga Ada Kekerasan Seksual, Putri Candrawathi Tak Langsung Laporkan Brigadir J : Malu
Seperti diketahui, dalam konferensi pers pada Kamis (1/9/2022) kemarin, Komnas HAM kembali menghembuskan isu dugaan pelecehan seksual Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.
Padahal sebelumnya kasus tersebut sudah ditutup oleh penyidik Polri.
"Terdapat dugaan kuat terjadi peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada Saudari PC di Magelang tanggal 7 Juli 2022," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dikutip dari Kompas.com.
Atas temuan tersebut, Komnas HAM merekomendasikan pihak kepolisian mengusut kembali dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
Heran dengan sikap Komnas HAM
Menyikapi temuan Komnas HAM, pengacara keluarga Brigadir J, Eka Prasetya merasa heran.
Eka Prasetya heran karena Komnas HAM seolah menghidupkan kembali isu pelecehan seksual.
Padahal, kata Eka Prasetya, Bareskrim Polri telah menyatakan tidak ada peristiwa pelecehan seksual oleh Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Tapi kini, Komnas HAM menduga Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi di Magelang.
"Barang itu kan sudah mati. Pelecehan seksual itu sudah mati.
Bahkan, Polri sendiri bilangnya peristiwa pelecehan seksual itu tidak ada," ujar Eka dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Sabtu (3/9/2022).
Komnas HAM dinilai tak memikirkan keluarga Brigadir J
Eka Prasetya juga menyayangkan terkait pernyataan yang dikeluarkan Komnas HAM.
Menurutnya, pernyataan Komnas HAM terkait temuan dugaan pelecehan seksual itu hanya melukai perasaan keluarga Brigadir J.
Dalam kejadian ini, Brigadir J sudah jelas menjadi korban lantaran tewas ditembak oleh Bharada E atas perintah Ferdy Sambo.
"Terus kenapa sekarang Komnas HAM mau memunculkan itu lagi untuk menciptakan sengkarut," kata dia.
Eka Prasetya menyampaikan, Komnas HAM seharusnya membela Brigadir J sebagai korban, bukan membela pelaku.
Dia menilai, Komnas HAM selama ini menitikberatkan pembelaan kepada pelaku.
Putri Candrawathi sendiri merupakan salah satu pelaku karena menjadi tersangka pembunuhan Brigadir J.
"Kok getol banget ngebelain si PC yang tukang bohong?" ucap Eka.
Baca juga: Pengakuan Bharada E: Ingin Berhadapan dengan Ferdy Sambo, Tak Mau Perannya Diganti saat Rekonstruksi
Komnas HAM intervensi Polri
Selain itu, Eka Prasetya berpedapat jika Komnas HAM telah berupaya mempengaruhi Polri.
Polisi sebelumnya telah menghentikan kasus dugaan pelecehan seksual oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.
"Polisi sudah mengeluarkan SP3, dicoba untuk diintervensi. Tolong diselidiki lagi, ini kenapa kok bisa begitu," imbuh Eka.
Dicap Pembohong
Selain itu Eka Prasetya menilai Putri Candrawathi telah mengelabui masyarakat se-Indonesia.
Bagaimana tidak, kasus pembunuhan berencana Brigadir J awalnya diputar oleh Ferdy Sambo sebagai peristiwa baku tembak di rumah dinasnya di Duren Tiga.
"Pelaku yang sudah nge-prank seluruh Indonesia, dan percaya lagi sama itu," bebernya.
"Itu kan, aduh, menurut saya, sudah saatnya untuk dievaluasi komisionernya," ujar dia.
Baca juga: BEDA Perlakuan Hukum Putri Candrawathi dengan Angelina Sondakh, Melanie Subono Pertanyakan Keadilan

Keluarga Brigadir J Tantang Bongkar Rekaman CCTV di Magelang
Menanggapi temuan Komnas HAM soal dugaan pelecehan, keluarga Brigadir J akhirnya ikut berkomentar.
Keluarga Brigadir J meminta Komnas HAM untuk terbuka soal dugaan tindak asusila.
Bibi Brigadir J, Roslin Simanjuntak mendesak Komnas HAM agar menunjukkan bukti akurat atas dugaan kekerasan seksual yang dilontarkan oleh Istri Ferdy Sambo kepada Brigadir J.
Bahkan, Roslin Simanjuntak dengan tegas mengatakan, bahwa keluarga mendiang Brigadir J meminta Komnas HAM seterang-terangnya membuka terkait dugaan pelecehan seksual di Magelang.
"Kalau kami ya minta aja ke Komnas HAM, seterang-terangnya aja dibuka ya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, itu aja.
Kalau memang mereka bilang masih ada pelecehan itu, silakan tunjukkan bukti-bukti yang akurat, itu yang kami minta," kata bibi Brigadir J, Roslin Simanjuntak, Jumat (2/9/2022) dikutip TribunStyle.com dari Tribunnews.com.
Baca juga: BUKAN Soal Rencana Pembunuhan Brigadir J, Terkuak Obrolan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Sofa
Dikutip TribunStyle.com dari Tribunnews.com, Roslin Simanjuntak selaku perwakilan keluarga Brigadir J, juga meminta bukti rekaman kamera pengawas (CCTV) dugaan kekerasan seksual terhadap Putri Candrawathi di rumah pribadi Ferdy Sambo di Magelang.
"Buktikan saja, enggak mungkin di Magelang itu enggak ada CCTV juga kan?" tanya Roslin.
"Enggak mungkin enggak ada CCTV, ya dibuktikan saja, kalau Komnas HAM di sini sebagai penyidik," ujarnya.
Ia meminta agar tidak hanya rekaman CCTV di rumah eks Kadiv Propam Polri di Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Saguling dan Jalan Duren Tiga, yang dibuka kepada publik.
"Dan kami perlu itu CCTV di Magelang dibuka. Jangan cuma CCTV yang ada di Saguling dan dengan yang ada di Duren Tiga yang dibuka.
Silakan Komnas HAM membuka yang seterang-terangnya," ujarnya.
Sebab, kata dia, sebelumnya keluarga telah menerima surat dari penyidik kepolisian terkait pemberhentian laporan kasus dugaan kekerasan seksual yang dilaporkan oleh Putri Candrawathi.
"Kami dapat surat ya, sudah diberhentikan masalah pelecehan seksual (oleh penyidik), bahwasanya tidak ada," ujarnya.
Ia mempersilakan Komnas HAM sebagai penyidik untuk menunjukkan bukti-bukti dugaan kekerasan seksual yang disebut sebagai pemicu pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. (*)
(TribunBogor/Yudistirawanne)
Artikel ini diolah dari TribunnewsBogor.com dengan judul: Dugaan Pelecehan Putri Candrawathi Dihembuskan Komnas HAM, Pengacara Brigadir J : Melukai Perasaan