Breaking News:

Adegan Rekonstruksi, Putri Candrawathi Terbaring di Ranjang, Terkuak Alasan Brigadir J Masuk Kamar

Saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi melakukan adegan di atas ranjang, terjawab alasan sang mendiang masuk kamar.

Kolase TribunStyle/YouTube Polri TV
Putri Candrawathi saat rekonstruksi adegan ranjang, terkuak alasan Brigadir J masuk ke kamar. 

TRIBUNSTYLE.COM - Rekonstruksi peristiwa pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J telah dilaksanakan, pada Selasa, (30/8/2022) kemarin.

Penyidik menghadirkan para tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J, mereka adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RR dan Kuat Ma'ruf.

Terkait rekonstruksi kasus Brigadir J, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo sempat mengurai penjelasan.

Diakui Irjen Dedi Prasetyo, proses rekonstruksi kasus Brigadir J yang berlangsung selama 7,5 jam adalah proses yang transparan.

Terlebih seluruh proses rekonstruksi tersebut disiarkan secara langsung serta meliputi dari tiga tempat yaitu TKP Duren Tiga, rumah pribadi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, serta aula sebagai tempat pengganti TKP Magelang.

Baca juga: BELUM Ditahan, Putri Candrawathi Tak Akan Pakai Rompi Oren saat Rekonstruksi, Beda dari Ferdy Sambo

Untuk diketahui, dalam proses rekonstruksi yang berlangsung sejak pukul 10.00 Wib itu, ada 36 adegan di rumah Jalan Saguling dan 27 adegan di rumah dinas TKP pembunuhan Brigadir J yang dilakukan para tersangka.

Dalam rekonstruksi peristiwa, Putri Candrawathi tampak memperagakan adegan di atas ranjang.

Putri Candrawathi mengenakan pakaian serba putih, dari baju, celana, masker hingga sepatu.

Di sebelah Putri Candrawathi secara bergantian ada sosok Kuat Maruf dan Brigadir J.

Terkait adegan Putri Candrawathi tiduran di ranjang tersebut sempat memicu pertanyaan khalayak ramai.

Hingga akhirnya, saksi yang turut hadir dalam rekonstruksi tersebut mengurai penjelasan.

Saksi tersebut adalah Komisioner Kompolnas Pudji Hartanto.

Dalam tayangan TV One News, Pudji Hartanto mengakui bahwa ia hadir dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J atas undangan dari penyidik.

Ikut menyaksikan adegan saat Putri Candrawathi tiduran di ranjang, Pudji Hartanto mengurai penjelasan.

Di momen itu diakui Pudji Hartanto, Putri Candrawathi sempat beradegan menelepon Ferdy Sambo.

"Dilihat dari adegan pertama diperankan di Magelang, saat itu ada terkesan bahwa ibu PC merasa ada hal yang mengganggu kemudian menyampaikan kepada bapak FS langsung. Itu ada permasalahan, hal pribadi.

Berkaitan dengan masalah pribadi ibu PC," pungkas Pudji Hartanto dilansir TribunnewsBogor.com, Selasa (30/8/2022).

Sebelum menelepon Ferdy Sambo, Putri Candrawathi rupanya sempat beradegan di dalam kamar.

Dalam adegan tersebut, Putri Candrawathi terjatuh.

Putri Candrawathi tampak memperagakan adegan di atas ranjang.
Putri Candrawathi tampak memperagakan adegan di atas ranjang. (Kolase TribunStyle/Kompas TV)

Hal itulah yang membuat Putri Candrawathi beradegan lemas hingga akhirnya tiduran di ranjang.

Di momen itu, Kuat Maruf lah yang jadi penolong kedua Putri Candrawathi.

"Saat itu ditemukan bahwa ibu PC terjatuh kemudian teriak, kemudian ditemui pembantu rumah tangga.

Kemudian pembantu rumah tangga memanggil MK ( Kuat Maruf), menghampiri ke dalam kamar, ternyata ibu dalam kondisi terjatuh di lantai. Kemudian setelah itu ada pertolongan," ungkap Pudji Hartanto.

Lalu setelah terjatuh, Putri Candrawathi memanggil Brigadir J dan Bripka Ricky untuk masuk ke kamar.

Pemanggilan itu dilakukan secara bergiliran.

Hal itu menjawab pertanyaan kenapa Brigadir J masuk kamar Putri Candrawathi.

Kendati menyaksikan adegan per adegan, Pudji Hartanto mengaku tak mendengar ada percakapan detail di adegan Putri Candrawathi tersebut.

"Kemudian diminta untuk istirahat, kemudian ibu menanyakan di mana Yosua. Itu ditanyakan, ditanya Ricky.

Satu persatu dipanggil kemudian masuk ke dalam kamar.

Tentang pembicaraan apa yang disampaikan itu tidak diperankan, tidak disampaikan," kata Pudji Hartanto.

Usai insiden terjatuh itu, Putri Candrawathi pun mengurai perintah kepada semua ajudan Ferdy Sambo.

Bahwa esok hari yakni tanggal 8 Juli 2022, mereka semua harus pulang ke Jakarta.

"Perintah terakhir dari ibu PC kepada yang ada di situ, saya tidak ingat, diminta besok pagi kita kembali ke Jakarta," pungkas Pudji Hartanto.

Baca juga: POTRET Sambo dan Putri saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J, Beda Kostum, Suami Berbaju Tahanan

Penampakan para tersangka pembunuhan Brigadir J, termasuk Ferdy Sambo
Penampakan para tersangka pembunuhan Brigadir J, termasuk Ferdy Sambo (Kompas TV / Warta Kota/ Ramadhan LQ)

Diborgol

Sementara itu, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak meminta agar empat tersangka diborgol saat rekonstruksi berlangsung.

“Tersangka yang lain (selain Bharada E) wajib diborgol, supaya ada perasaan aman bagi Bharada E untuk tidak adanya serangan-serangan yang bersifat secara spontan,” kata Martin dilansir dari Youtube tvOneNews, Senin.

Namun menurut dia, yang paling krusial itu bukan serangan fisik, tapi serangan psikologi.

“Seperti tatapan mata, gestur, nah ini yang harus diantisipasi.

Sehingga ketika terjadi kontak mata atau gestur, sebaiknya langsung diblokade saja, diarahkan ke tempat lain.

Jangan sampai ada minimal 10 detik pandang-padangan, karena itu bisa memengaruhi psikologi,” tandasnya.

Baca juga: BEDA dari Ajudan Lain, Bharada E saat Diperiksa Komnas HAM, Tak Terlalu Grogi: Padahal Kita Putar

LPSK Siap Beri Perlindungan Bharada E

Diberitakan Wartakotalive.com, sejumlah pihak mengkhawatirkan mental Bharada E terganggu terkait pertemuannya dengan Ferdy Sambo.

Bahkan, keselamatan Bharada E yang menjadi justice collaborator juga dipertanyakan.

Apalagi Bharada E sempat mengatakan enggan dipertemukan dengan Ferdy Sambo.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Rully Novian, buka suara.

Ia menjelaskan, LPSK akan memberikan perlindungan maksimal kepada Bharada E.

Hal ini dilakukan LPSK untuk mengantisipasi ancaman yang bisa membahayakan Bharada E.

“Jika memang akan dilakukan rekonstruksi dan dihadirkan, maka Bharada E, tentunya akan mendapatkan pengamanan dan pengawalan dari kami."

"Tentu ada teknis-teknis yang kami koordinasikan dengan penyidik, untuk mengawal Bharada E," tutur Rully, Minggu (28/8/2022).

Baca juga: Harusnya Legowo Dipecat, Reaksi Keluarga Brigadir J saat Ferdy Sambo Ajukan Banding: Dia Tahu

LPSK akan beri perlindungan kepada Bharada E
LPSK akan beri perlindungan kepada Bharada E (Tribunnews.com Irwan Rismawan)

Tanggapan Mantan Kapolda Jabar

Mantan Kapolda Jawa Barat, Anton Charliyan, menyebut kehadiran Bharada E dalam proses rekonstruksi akan dikawal secara ketat.

Namun, kata dia, penyidik maupun LPSK juga perlu melihat psikologis dari Bharada E saat proses rekonstruksi.

"Jangan sampai begitu datang, muncul kendala psikologis yang buat Bharada E ini gugup dan tidak benar memberikan kesaksian," katanya dalam program Kompas Petang Kompas TV, Sabtu, dilansir Kompas.tv.

Menurutnya, apabila Bharada E tidak siap bertemu Ferdy Sambo, penyidik tidak perlu memaksa.

"Jadi tergantung keberanian dari Bharada E sendiri."

"Kalau dia tidak berani, kita tidak bisa memaksakan," papar Anton.

Diketahui, rekonstruksi tersebut juga bertujuan untuk memperjelas konstruksi hukum kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Proses rekonstruksi itu bakal berlangsung secara tertutup.

Selain tersangka, polisi juga akan menghadirkan JPU dan kuasa hukum para tersangka.

Dalam perkara ini, para tersangka dijerat dengan pasal pembunuhan berencana yakni Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Ancaman pidana maksimalnya adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup.

(TribunBogor/Khairunnisa)

Artikel ini diolah dari TribunBogor dengan judul: Ternyata Ini Maksud Adegan Putri Candrawathi di Ranjang, Ada Alasan Kenapa Brigadir J Masuk Kamar

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Brigadir JPutri CandrawathiranjangkamarFerdy SamborekonstruksiTribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved