'Kisah sama Kiwil Gue Kubur di Rumah Itu', Curhat Rohimah Terpaksa Jual Rumahnya, Butuh Biaya Ini
Rohimah curhat pilu terpaksa menjual rumah pemberian dari Kiwil. Eks istri bule Turki butuh biaya untuk ini.
Editor: Heradhyta Amalia Primadhani
TRIBUNSTYLE.COM - Rohimah curhat pilu terpaksa menjual rumah pemberian dari Kiwil.
Nasib pilu menimpa Rohimah mantan istri Kiwil.
Kini, Rohimah mengaku terpaksa menjual rumah kenangannya dari mantan suami.
Bukan tanpa alasan, sahabat Eva Belisima menguak penyebab akhirnya menjual kediaman tersebut.
Apa alasan yang diutarakan Rohimah?
Baca juga: Kabar Terbaru Rohimah, Eks Istri Kiwil Curhat Kakinya Harus Dioperasi: Aku Terima dengan Ikhlas
Rohimah harus menjual rumah kenangannya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Diketahui, rumah tangga Kiwil dan Rohimah setelah 22 tahun terbangun telah runtuh.
Kini, sejumlah kenangan membuat Rohimah kerap teringat Kiwil.
Sayangnya, keputusan cerai sudah dikeluarkan sejak 2020 lalu.
Setelah Rohimah bercerai dengan Kiwil membuatnya tak mau masih teringat sang mantan kekasih.
Lantas Ia mengaku harus menjual rumah yang memiliki luas 270 meter persegi.
"Gue bercerai sama lu pengen move dari lu," ujar Rohimah dikutip Sripoku.com dari kanal Indosiar, belum lama ini.
"Jadi kisah-kisah gue di rumah itu udah cukup, gue leburin di situ," lanjutnya.
Sebagai seorang single mother dengan empat orang anak membuat Rohimah ingin mengurangi beban pikirannya.
Ia tak ingin ingatan saat bersama Kiwil kembali terulang dan membuatnya terpuruk lagi.
"Gue pindah dengan hidup baru dan gak mau lagi masih terngiang-ngiang sama gue," ungkapnya.
Lantas ia memiliki keinginan besar untuk melupakan kenangan bersama mantan suami itu.
"Kisah sama bang Kiwil udah gue kubur di rumah itu dalam-dalam," ucapnya.
Selain karena persoalna kenangan bersama kiwil, ternayta Rohimah memiliki permasalahan finansial.
Ia harus menjual rumah tersebut untuk biaya operasi kaki dan sekolah anak-anaknya.
"Memang harus gue jual, butuh buat biaya operasi dan biaya sangkutan anak-anak," jelasnya.
Ia pun mencoba membandrol harga rumah dengan harga Rp1 Miliar.
Namun, harga tersebut tak pernah disepakati oleh calon pembeli.
Rohimah pun akhirnya memutar otak dan terpaksa menurunka harga jual rumah.
"Aku harga dari 1 M lebih, sekarang aku buka semurah mungkin, aku buka 800 (juta) masih bisa nego," ungkapnya.
Di kondisi hidup yang serba susah itu, membuat Rohimah mencari pertanggungjawaban Kiwil untuk biaya sekolah anaknya.
"Ada sangkut paut masalah anak-anak ya kalau memang abang belum bisa bayar ya, datang lah ke sekolahan," jelas Rohimah,.
"Ngomong lah sama gurunya, ngomong lah sama yayasannya gimana gimana,“ tegasnya.
Ini Solusi Agar "Single Mom" Bisa Mandiri
Menjadi "single mom" tentu bukanlah hal yang mudah. Setelah ditinggal suami, maka perempuan harus siap untuk menjalani peran ganda sebagai ibu yang merawat anak dan sekaligus pencari nafkah tunggal bagi keluarga.
Tuntutan untuk menghidupi anak dan memenuhi segala kebutuhannya membuat single mom harus bijak dalam mengelola keuangannya.
Meskipun berat, namun single mom tentu harus tetap teguh dan mampu menjalani kondisi tersebut. Sudah menjadi keinginan yang wajar bagi setiap ibu untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya, mulai dari kasih sayang, kebutuhan hidup, hingga pendidikan.
Bayang-bayang mengenai buah hati tercinta tentu menjadi penyemangat untuk terus bekerja keras dan mencari nafkah.
Kondisi tersebut makin berat bila anak-anak masih kecil sehingga tanggungan untuk memenuhi kebutuhan buah hati masih panjang.
Apalagi bila sang ibu sebelumnya tidak bekerja, sehingga mencari nafkah merupakan peran baru baginya.
Berbagai pertanyaan pun muncul, bagaimana cara menghadapi kondisi ini? Bagaimana cara mencari uang untuk memenuhi kebutuhan? Lalu bagaimana dengan kondisi anak jika ditinggal bekerja?
Solusi berikut ini dapat menjawab keresahan hati dari berbagai pertanyaan tersebut:
a.Gali potensi diri
Selama ini mungkin Anda tidak begitu menyadari potensi diri yang dimiliki karena terlalu berkutat dengan pekerjaan rumah tangga. Padahal, Anda mungkin mempunyai keahlian tertentu seperti memasak, menjahit, membuat aksesoris, menulis, dan sebagainya.
Saatnya untuk mulai menggali potensi diri dan memaksimalkan potensi tersebut karena rezeki dapat muncul dari potensi yang Anda miliki tersebut.
Dengan keahlian memasak misalnya, Anda dapat menerima pesanan katering, membuka warung makan, atau membuat kue dan menjualnya di minimarket atau sekolah.
Bila Anda suka menulis, maka dapat mulai menulis dengan tekun dan serius serta mencoba mengirimkannya pada majalah atau penerbit.
b.Cari peluang usaha dengan modal kecil
Untuk meminimalkan risiko, Anda dapat mencari peluang usaha dengan modal kecil sehingga tidak menguras tabungan yang ada. Contoh peluang usaha tersebut misalnya memulai bisnis online, menjadi dropshipper, menulis, ataupun mengajar.
Bila usaha Anda sudah cukup berkembang atau tampak prospektif, maka Anda dapat mulai berpikir untuk melakukan ekspansi dan menanamkan modal yang lebih banyak.
c.Bekerja sebagai freelancer
Bagi yang ingin mencari nafkah namun tetap ingin berada dekat dengan anak-anak dan memiliki waktu yang fleksibel, maka dapat memilih untuk menjadi freelancer. Pekerjaan jenis ini mempunyai kelebihan karena tidak terikat layaknya pekerjaan full time.
Ada banyak pilihan pekerjaan freelance yang dapat Anda pilih, misalnya editor, penulis, ilustrator, web developer, hingga menjadi agen pemasaran untuk produk asuransi.
Anda dapat memaksimalkan relasi yang dimiliki dengan tetap menjaga sikap profesional. Penghasilan yang didapat juga tidak kalah dengan pekerjaan full time.
d.Cermat mengatur pengeluaran
Seiring dengan besarnya beban untuk menghidupi keluarga dan tanggung jawab yang ditanggung sendiri, maka single mom harus bijak dalam mengelola pengeluaran sehingga kebutuhan Anda selalu dapat terpenuhi.
Utamakan kebutuhan yang penting terlebih dahulu, dan sisihkan dana untuk ditabung atau investasi sehingga Anda mempunyai cadangan untuk keperluan di masa mendatang.
Hal ini tentu sangat penting untuk menjaga terjaminnya kehidupan Anda dan anak-anak hingga mereka dewasa dan sudah dapat bekerja.
e.Mendidik anak untuk mandiri
Anda tentu ingin memberikan berbagai kemudahan bagi anak bukan? Namun dengan beratnya tanggung jawab yang Anda pikul, tidak ada salahnya untuk mengkomunikasikan dengan anak sehingga mereka dapat membantu Anda sesuai dengan perannya.
Dengan membuat mereka untuk dapat mandiri, maka akan sangat membantu sehingga Anda dapat lebih tenang dalam bekerja. Selain itu, membuat anak mandiri juga baik untuk perkembangan kepribadian dan masa depan mereka.
Menjadi mandiri juga membuat anak lebih berempati terhadap usaha yang Anda lakukan dan lebih bijak dalam mengelola uang yang mereka terima.
Artikel ini diolah dari BanjarmasinPost.co.id dengan judul: Jual Rumah dari Kiwil, Ini Nasib Rohimah Setelah Cerai dari Bule Turki demi Biaya Hidup Anak