Simpan Rahasia di Rumah, Pria Bangun Terowongan Bertema Setan, Ada Lukisan Misterius dari Abad 19
Pria ini bangun terowongan rahasia selama bertahun-tahun, ada lukisan dari abad-19, namun akhirnya rumahnya dijual karena alasan ini.
Penulis: Joni Irwan Setiawan
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
"Kami bermain 'lantai adalah lava' sepanjang waktu, kami mengambil bantal sofa, itu hanya ruang permainan besar untuknya."
Namun, Zakk mengakui putranya sering lupa merahasiakan ruang rahasia itu.
"Jika kita memiliki teman untuk pertama kalinya, dia dengan cepat menunjukkan kepada orang-orang bagaimana cara masuk," katanya.
Apa yang istri Zakk buat dari proyeknya?
"Istri saya sangat mendukung saya dan outlet kreatif saya, namun, dia tidak ingin tema seperti ini berjalan melalui seluruh rumah," katanya.
Baca juga: Tampil Modis dengan Barang Branded, Wanita Ini Malah Banyak Dibully, Akhirnya Stres hingga Meninggal

Tetapi dengan kelahiran anak kedua mereka, pasangan itu sekarang mencari rumah yang lebih besar, dan Zakk mengakui dia sedih telah melakukan semua pekerjaan ini dan sekarang harus pergi.
Pria berusia 36 tahun itu harus menjual dan meninggalkan kamar impiannya senilai $2,000 (£1,700).
"Menyelesaikan ruangan membuat saya tidak pernah mau pindah," katanya.
"Ini akan menarik hati sanubari untuk mengucapkan selamat tinggal, tetapi saya telah memberi tahu istri saya bahwa di rumah baru kami, saya akan membuat kamar tersembunyi saya lagi menjadi lebih baik!"
Zakk mengatakan dia tidak menggambarkan ruangan itu sebagai "mancave" karena ruangan itu bukan hanya untuknya, dan dia tidak mencoba bersembunyi dari keluarganya.
"Saya hanya menyukai gagasan untuk melangkah ke dunia lain," katanya.
"Anda bisa berada di lingkungan mana pun di AS atau Inggris dan dari luar, itu bisa terlihat seperti rumah biasa.
"Tapi kamu tidak pernah tahu apa yang mengintai di ruang bawah tanah. Konsepnya sangat keren bagi saya."
Zakk menambahkan: "Tujuan saya adalah untuk menginspirasi orang lain untuk menjadi diri mereka sendiri dan menjadi orisinal karena pada akhirnya kita semua berbeda dan perbedaan-perbedaan itu harus dirangkul," pungkasnya.
(TribunStyle/Jonisetiawan)