Dibilang Mirip di Sekolah, Dua Wanita Ini Tak Tahu Ternyata Saudara Kandung, Diculik Setelah Lahir
Belasan tahun terpisah, saudara kembar ini akhirnya bertemu di sekolah, salah satu dari mereka diculik di rumah sakit saat usianya baru 3 hari.
Penulis: Joni Irwan Setiawan
Editor: Dhimas Yanuar
lihat foto
Saya memiliki perasaan jika dia adalah saudara kembar saya. Namun ketika saya memberi tahu ayah saya tentang gadis yang mirip dengan saya ini, dia tidak menganggapnya serius.
Saya berencana agar ayah saya bertemu dengannya sepulang sekolah, ketika dia datang menjemput saya.
Ketika dia bertemu dengannya, dia bertanya padanya: "Mengapa kamu terlihat seperti saya? ''.
Tapi Miché tidak bisa melihatnya, dan tak lama setelah mereka bertemu kami pergi."
Seiring berjalannya waktu, ayah dari wanita itu akhirnya kembali bertemu dengan Miche.
Di saat itulah ayah dari wanita tersebut penasaran dengan foto orangtua dari Miche.
Dan benar saja, sang ayah syok karena Miche tidak mirip dengan orangtua angkatnya.
"Ayah saya meminta untuk melihat foto orang tua Miché. Dia mengatakan hal yang persis sama seperti yang saya lakukan ketika saya melihat mereka. Dia bercanda bahwa mungkin dia diadopsi,"
Saya tidak dapat mengingat hari yang tepat semuanya berubah, tetapi saya pikir itu adalah hari Rabu.
Ayah saya seharusnya menjemput saya dari sekolah tetapi dia tidak pernah tiba. Bibiku datang sebagai gantinya. Dia bilang dia sibuk bekerja, tapi aku gugup.
Saya merasa seperti sesuatu akan terjadi," ujarnya.
Tak selang beberapa lama, wanita itu ditelepon oleh Miche.
Dalam kesempatan itu Miche mengatakan jika dirinya adalah saudara kembar dari wanita tersebut.
"Aku adikmu yang hilang," ujar Miche.
Miche mengatakan ayah dari wanita itu sebelumnya telah melakukan tes DNA dan hasilnya menunjukkan dia adalah saudara kembar dari wanita tersebut.
"Saya tidak percaya, Miché adalah Zephany. Pada saat itu saya tidak tahu bagaimana perasaannya, saya hanya benar-benar bahagia.
Zephany belum mati. Dia masih hidup dan dia sehat. Saya menjatuhkan telepon dan melompat-lompat di dalam rumah. Saya begitu diliputi kebahagiaan, cinta, dan kehangatan," ujar wanita tersebut.
"Sekitar tahun 2019, hubungan kami mulai tumbuh dan menjadi lebih kuat.
Zephany mulai menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang tua dan saudara-saudara saya dan melihat kami adalah orang-orang baik.
Kami tidak banyak bertemu satu sama lain, tetapi hubungan kami tumbuh dengan baik," pungkasnya.
Baca juga: Bagikan Cerita Suka Duka Besarkan 9 Bayi Kembar, Ibu Ini Blak-blakan Ganti Popok Anak 45 Kali Sehari
Kisah Lain, Viral Bayi Kembar Siam Asal Brasil Berhasil Dipisah Lewat Virtual Reality
Bocah kembar siam berusia 3 tahun asal Brasil ini akhirnya bisa dipisahkan lewat operasi virtual selama 27 jam.
British Broadcasting Corporation atau BBC melaporkan, sepasang kembar siam asal Brasil yang kepalanya menyatu berhasil dipisahkan dengan bantuan teknik Virtual Reality (VR) tingkat lanjut.
Bocah kembar itu bernama Bernardo dan Arthur Lima (3), menjalani operasi di Rio de Janeiro, Brasil, dengan bantuan dan bimbingan yang diterima dari ahli bedah di Rumah Sakit Great Ormond Street, London.
Tim bedah Inggris menghabiskan beberapa bulan mencoba teknik operasi pada si kembar dalam realitas virtual, berdasarkan computed tomography (CT) scan dan magnetic resonance imaging (MRI), dikutip dari Kosmo, Jumat (5/8/2022).
Hal itu digambarkan oleh kepala tim bedah, Noor ul Owase Jeelani, sebagai operasi milenium baru yang tak terduga.
Baca juga: Berbekal Tutorial YouTube, Seorang Pria Nekat Operasi Hidung Sendiri, Tutup Luka Pakai Benang & Lem
Menurut Gemini Untwinned, badan amal yang mendanai operasi, itu adalah salah satu prosedur pemisahan siam paling rumit yang pernah diselesaikan oleh Noor ul.
Dia mengatakan, untuk pertama kalinya, ahli bedah di berbagai negara memakai alat bantu dengar dan pada saat yang sama, beroperasi di ruang operasi virtual reality.
Bocah kembar siam itu diketahui menjalani tujuh operasi secara keseluruhan.
Sedangkan, operasi terakhir saja memakan waktu lebih dari 27 jam dan hampir 100 staf medis.
"Itu menakjubkan. Sangat keren untuk melihat anatomi dan melakukan operasi di VR sebelum melakukannya pada pasien.
Ini memungkinkan kami untuk menguji teknik dan memperbaiki kesalahan tanpa risiko apa pun," ujar Noor ul.
"Saya merasa ingin melakukan operasi di planet Mars melalui kemajuan teknologi ini," sambungnya.
Sekarang, si kembar sudah dalam kondisi yang stabil dan akan didukung dengan perawatan rehabilitasi selama enam bulan.
(TribunStyle.com/Jonisetiawan/Vidya)
