Cerai dari Nathalie, Tangis Sule Pecah Pikirkan Nasib Anak-anaknya: Mereka Gak Dosa Jadi Korban
Tangis Sule pecah memikirkan nasib anak-anaknya setelah cerai dari Nathalie Holscher. Singgung anak menjadi korban.
Editor: Heradhyta Amalia Primadhani
Cara Melakukan Pengasuhan Bersama Setelah Cerai agar Anak Tidak Terabaikan
Nasib anak secara lahir dan batin setelah kedua orang tuanya bercerai tidak boleh diabaikan.
Apalagi, jika anak belum cukup dewasa, belum mampu mencari nafkah sendiri, dan masih memerlukan bimbingan orangtua.
Perceraian memang dapat dialami pasangan mana pun, tetapi jangan sampai sang buah hati menjadi korban keretakan rumah tangga.
Orangtua yang bercerai sebaiknya memikirkan dan memutuskan pola pengasuhan yang terbaik anaknya.
Tujuannya, supaya sang buah hati tidak kehilangan figur dan kasih sayang orangtua selama masa tumbuh kembang.
Salah satu cara yang dapat dilakukan orangtua yang sudah bercerai adalah menyusun parallel parenting.
Singkatnya, metode pengasuhan anak ini akan meminimalkan interaksi pasangan yang sudah bercerai namun mereka tetap bisa mengasuh anaknya.
Parallel parenting memungkinkan anak diasuh secara bergantian oleh ayah atau ibunya yang telah bercerai, dengan jadwal yang disepakati.
“Parallel parenting memungkinkan orangtua untuk menghabiskan waktu bersama dan merawat anak-anaknya secara mandiri,” jelas Joleena Louis, Esq., seorang pengacara di New York City yang berfokus pada masalah hukum keluarga.
“Struktur pengasuhan ini membantu meminimalkan komunikasi antara orangtua dan upaya untuk melindungi anak-anak dari konflik di antara mereka.”
Sementara itu, parallel parenting juga memberi kebebasan bagi orangtua untuk tidak bekerja sama atau mendapatkan persetujuan orang lain.
Hal tersebut dikatakan oleh B. Robert Farzad, partner di kantor Pengacara Hukum Keluarga Farzad & Ochoa, LLP.
"Ini bukan pola asuh tanpa kontak, yang akan menjadi ekstrem yang tidak biasa," kata Farzad.
“Kontak hanya diminimalkan hanya pada situasi serius atau masalah yang berdampak signifikan dalam kehidupan anak, seperti pendidikan, kesehatan, dan keselamatan mereka."