Oknum Polisi Perusak CCTV di Sekitar Rumah Ferdy Sambo Terkuak, Pengacara Brigadir J: Tolong Diadili
Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum dari Brigadir J mendesak Polri untuk mengungkap pelaku perusak CCTV di sekitar rumah Ferdy Sambo.
Editor: Joni Irwan Setiawan
TRIBUNSTYLE.COM - Polisi kembali menemukan bukti baru terkait siapa sosok dibalik perusak CCTV di daerah kediaman Ferdy Sambo.
Sebelumnya, Polisi dibuat kesulitan karena sebelumnya CCTV di daerah kediaman Ferdy Sambo tersebut dirusak oleh seseorang.
Seiring berjalannya waktu, kini terkuak sosok perusak CCTV tersebut.
Ternyata sosok pelaku perusak CCTV di daerah kediaman Ferdy Sambo adalah oknum polisi.
Kabar terbaru, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyebut anggotanya yang mengambil CCTV di sekitar rumah dinas Irjen Ferdy Sambo sudah diperiksa.
Baca juga: Curiga Istri Ferdy Sambo Pura-pura Trauma, Hotman Paris : Melapor Bisa, Giliran Diperiksa Gak Bisa

Terkait itu, pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak meminta anggota tersebut ditetapkan sebagai tersangka hingga dimunculkan ke publik siapa orangnya.
"Buktikan dengan cara dijadikan tersangka dan diumumkan ke publik orangnya," kata Kamaruddin dikutip TribunStyle.com dari Tribunnews.com, Sabtu (6/8/2022).
Selain itu, Kamaruddin menyebut 25 polisi yang disebut Kapolri diduga melakukan tindakan tidak profesional dalam penanganan kasus tersebut juga ditetapkan sebagai tersangka jika benar bersalah.
Dia meminta polisi yang melakukan kesalahan untuk segera diadili agar ada kepastian hukum.
"Bila terbukti bersalah, dan kesalahannya itu berat serta mencoreng nama baik institusi Polri dan atau merongrong wibawa negara, maka segera tersangkakan dan diadili biar ada kepastian hukum," paparnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah mengantongi identitas oknum polisi yang mengambil CCTV di sekitar rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Listyo pun menegaskan, polisi-polisi yang merusak, mengambil, hingga menyimpan CCTV, semuanya sudah diketahui identitasnya.
"Ada CCTV rusak yang diambil pada saat di satpam, dan itu juga sudah kita dalami dan kita sudah mendapatkan bagaimana proses pengambilannya," katanya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/8/2022).
Sejauh ini, ada 25 polisi yang diperiksa inspektorat khusus (Irsus) karena diduga tidak profesional.
Mereka diduga menghambat penanganan olah tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Brigadir J.