Sempat Hilang, HP & Baju Dinas Brigadir J saat Tewas Ditembak Bharada E Ditemukan, Jadi Petunjuk
Baju dinas dan HP milik Brigadir J akhirnya ditemukan setelah sempat dikabarkan hilang, Polri ungkap letak barang bukti penting tersebut.
Editor: Joni Irwan Setiawan
TRIBUNSTYLE.COM - Setelah dikabarkan hilang, pakaian dinas Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang digunakan saat insiden baku tembak pada 8 Juli 2022 lalu akhirnya diketahui keberadaanya.
Berbagai cara dilakukan pihak terkait untuk mencari kebaradaan pakaian dinas tersebut.
Bukan tanpa alasan, pakaian dinas itu dianggap sangat penting karena dapat mencari tahu penyebab kematian Brigadir J.
Pihak keluarga Brigadir J melalui kuasa hukumnya telah meminta kepada penyidik untuk menunjukkan baju dinas Brigadir J.
Apalagi, polisi mengatakan ada baku tembak yang terjadi antara Brigadir J dan Bharada E pada 8 Juli 2022 di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Baca juga: Curiga Brigadir J Akting Kesakitan hingga Berlutut, Bharada E Tak Kasihan, Tembak 2 Kali dari Dekat

Kuasa Hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan sudah berulang kali menanyakan kepada pihak kepolisian saat menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri.
"Mereka tidak bisa menjawab. Sehingga dalam berita acara pemeriksaan (BAP) dituangkan, saya pertanyakan pakaian terakhir yang dipakai (Brigadir J) yaitu PDH hilang," kata Kamaruddin di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (2/8/2022).
Alasan pihaknya mempertanyakan keberadaan pakaian terakhir yang dipakai Brigadir J saat tewas di rumah Irjen Ferdy Sambo, karena barang itu bisa menjadi petunjuk perihal kematian.
Satu di antaranya mengenai mengenai bercak darah hingga bekas luka tembakan.
"Kalau ditembak berarti bajunya bolong dan berdarah. Kalau ditembak dari belakang otaknya darahnya bercucuran kena ke baju."
"Kemudian dilukai di pundak kanan tentu bajunya juga rusak karena sampai luka terbuka apakah itu karena golok atau sayatan kita belum tahu," kata Kamaruddin.
Ia juga mengatakan nantinya darah di pakaian Brigadir J bisa dicocokan DNA-nya dengan kedokteran forensik.
Hal itu untuk mencocokan apakah darah tersebut benar milik Brigadir J.
"Kita cocokan DNA-nya kepada dokter forensik ini saya ambil DNAnya, simpan DNA-nya siapa tau menemukan bajunya supaya dicocokan dengan DNA yang diambil dokter forensik dengan luka yang ada di baju," ungkapnya.
Karena itu, ia mempertanyakan keberadaan pakaian terakhir Brigadir J.