Breaking News:

Pantas Tak Hadir dalam Pemeriksaan, Begini Kondisi Istri Ferdy Sambo : Belum Bisa Bertemu Orang Lain

Istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi tak hadir dalam pemeriksaan, sang kuasa hukum sebut kliennya masih syok dan tidak mau bertemu orang lain.

WartaKota
Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo masih belum hadir pada pemeriksaan terkait kasus Brigadir J. 

TRIBUNSTYLE.COM - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) masih terus menunggu kedatangan istri Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi.

Kedatangannya ditunggu demi melancarkan kepentingan proses asesmen atau penilaian terhadap permohonan perlindungan yang telah diajukan pada 14 Juli 2022 lalu.

Akan tetapi sampai dengan detik ini pun LPSK belum menerima kepastian dari Putri Chandrawathi kapan dirinya akan melanjutkan proses tersebut.

Kuasa Hukum Putri Candrawati yakni Arman Hanis mengungkap alasan mengapa kliennya tak kunjung hadir dipemeriksaan.

Baca juga: Gerak-geriknya Terekam CCTV, Begini Reaksi Istri Ferdy Sambo Lihat Brigadir J Tewas di Depannya

Baca juga: Kamaruddin Sesumbar Hasil Autopsi Brigadir J, Pengacara Bharada E Kesal: Hasilnya Aja Belum Keluar

Putri Candrawathi dan suaminya Irjen Ferdy Sambo. Hingga saat ini Putri kabarnya masih syok setelah penembakan di rumah dinas.
Putri Candrawathi dan suaminya Irjen Ferdy Sambo. Hingga saat ini Putri kabarnya masih syok setelah penembakan di rumah dinas. (Instagram/Tribunnews)

Kata Arman, kondisi Putri saat ini masih tidak stabil sehingga tidak memungkinkan untuk datang memberikan keterangan ke LPSK.

"Berdasarkan hasil komunikasi atau konsultasi kami dengan psikolog, makanya kami meminta psikolog hadir untuk menjelaskan kondisi klien kami yang saat ini masih dalam terguncang dan trauma berat," kata Arman di kantor LPSK, Jakarta, dikutip TribunStyle.com dari Tribunnews, (2/8/2022).

Kedatangan Arman bersama tim ini juga turut didampingi oleh tim psikolog yang merupakan pihak yang memeriksa kondisi Putri pasca kejadian baku tembak yang menewaskan Brigadir Yoshua atau Brigadir J.

Para psikolog itu, kata Arman, turut memberikan penjelasan terkait kondisi terkini dari Putri kepada pihak LPSK.

Hanya saja, pihaknya tidak memberikan secara rinci pernyataan apa saja yang dibeberkan oleh tim psikolog.

"Kami juga secara nggak bisa menjelaskan karena kami bukan ahlinya untuk melihat kondisi klien kami, sehingga psikolog sudah menjelaskan," terangnya.

Dia hanya menegaskan bahwa dalam laporan permohonan perlindungan ini, kliennya diduga merupakan korban tindak kekerasan seksual.

Atas hal itu, pihaknya masih akan menunggu dan mengikuti proses yang sedang berjalan di LPSK.

"Perlu saya tegaskan klien kami adalah korban dugaan tindak pidana kekerasan seksual," jelas Arman.

Kondisi Istri Irjen Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi
Kondisi Istri Irjen Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi diungkap oleh Psikolog (Kolase TribunStyle)

Psikolog klinis Ratih Ibrahim yang turut hadir dalam pemeriksaan (LPSK) turut memberikan keterangan soal kondisi istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati.

Dalam keterangannya, Ratih yang merupakan dokter yang memeriksa kondisi psikologis mengatakan bahwa saat ini kondisi Putri Candrawati masih tidak stabil dan masih terguncang.

"Kondisinya (bu Putri) masih shock," kata Ratih usai pemeriksaan di kantor LPSK, di Jakarta, Senin (1/8/2022).

Tak hanya itu, Ratih juga menyatakan kalau hingga saat ini Putri Candrawati masih belum bisa bertemu dengan orang lain.

Hal itu yang menjadi salah satu dasar Putri tidak bisa hadir dalam panggilan pemeriksaan kedua di LPSK.

"Belum bisa, belum bisa bertemu orang dulu," ujarnya.

Sebelumnya, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) hingga kini belum memeriksa istri Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawati soal permohonan perlindungan.

Ketua LPSK, Hasto Atmojo menyebut sedianya Putri dilakukan pemeriksaan soal permohonan tersebut pada Rabu (27/7).

Namun, pihak kuasa hukum melayangkan surat ke LPSK jika Putri belum bisa diperiksa karena kondisi psikologinya masih belum stabil.

"Sebenarnya kan dijadwalkan Rabu yang lalu tapi pengacaranya mengirimkan surat ibu Ferdy belum bisa memberikan keterangan karena kondisi psikologisnya.

Yaudah sikap kami menunggu saja," kata Hasto.

Hasto menyebut pihaknya memberikan tenggat waktu selama 30 hari kerja sejak permohonan perlindungan tersebut dilayangkan.

Jika hingga waktu yang ditentukan Putri belum juga dilakukan pemeriksaan.

Maka, LPSK akan menolak permohonan tersebut.

"Kami informasikan 30 hari kerja itu harus bis diselesaikan.

Kalau 30 hari kerja lewat kita belum bisa melakukan asesmen ya kita putuskan tolak permohonannya," jelasnya.

Diketahui, Putri Chandrawati, istri dari Irjen Pol Ferdy Sambo dan Bharada E sudah mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK terkait kasus kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Bharada E dan Putri Candrawati melayangkan permohonan perlindungan itu sejak 14 Juli, lalu.

Reaksi Istri Ferdy Sambo saat Lihat Brigadir J Tewas di Depannya

Kini, lewat sebuah rekaman CCTV, kronologi penembakan Brigadir J oleh Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu akhirnya terkuak.

Bahkan, gerak-gerik Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi saat baku tembak terjadi pun terkuak.

Baca juga: Kasus Brigadir J Belum Usai, Bharada E Kembali Bertugas di Mako Brimob, Suryo Prabowo: Kok Bisa?

Baca juga: Saktinya Bharada E, Susno Duadji Tertawa: Ditembak 7 Kali Tak Kena, Pangkat Terendah Dikawal Bintara

Rekaman CCTV di rumah Ferdy Sambo terkait kematian Brigadir J diungkap Komnas HAM.
Rekaman CCTV di rumah Ferdy Sambo terkait kematian Brigadir J diungkap Komnas HAM. (TribunJambi/Tribunnews)

Hal tersebut diungkap oleh Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik setelah menelusuri 20 rekaman CCTV dari 27 titik di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo.

Ahmad Taufan Damanik mengatakan rombongan Putri Candrawathi dan para ajudan termasuk Brigadir J dan Bharada E pulang dari Magelang pukul 10.00 WIB, Jumat (8/7/2022)

Kemudian, Putri Candrawathi dan ajudan pun sampai di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada pukul 15.40 WIB.

Sementara itu, Ferdy Sambo sudah lebih dulu tiba di rumah sekira pukul 15.29 WIB lantaran naik pesawat dari Yogyakarta.

Lantaran baru pulang dari luar kota, rombongan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi beserta ajudannya langsung melakukan tes PCR.

"Kelihatan ada Bharada E, ada almarhum Yosua ( Brigadir J), ada asisten rumah tangga, dan ada 2 lagi stafnya termasuk ADC senior," tutur Damanik, dikutip TribunStyle.com dari Youtube MetroTVNews, Senin, (1/8/2022).

Menurut anggota Komnas HAM yang lain, ketika pulang dari Magelang ke Jakarta, kondisi Brigadir J ini masih hidup dan sehat walafiat.

"Dan di situ terlihat ada bu Putri, ada Yosua almarhum ( Brigadir J) masih hidup saat dia sampai di Duren Tiga.

Semuanya dalam kondisi hidup dan sehat, tidak kurang dari satu apapun," lanjut Choirul Anam.

Setelah tes PCR, Putri Candrawathi beserta para ajudan, kecuali asisten rumah tangga pergi ke rumah dinas di Duren Tiga, tak jauh dari lokasi rumah pribadi, pada pukul 16.07 WIB.

Namun katanya, Ferdy Sambo justru tidak menyusul istrinya tapi ke arah lain bersama ADC dan motor Patwal yang sama.

Hingga kemudian, tiba-tiba Ferdy Sambo mendapat telepon dari istrinya, Putri Candrawathi.

"Baru berapa menit berjalan, kelihatan motor Patwal berhenti, mobil berhenti.

Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu ( Putri Candrawathi) ke Pak Ferdy yang menjelaskan ada masalah itu," jelas Damanik.

Setelah menerima telepon dari istri, Damanik menjelaskan mobil Ferdy Sambo pun berusaha berbalik bersama dengan motor Patwal.

Hanya saja, mobil rombongan Ferdy Sambo itu kesulitan karena jalan yang sempit.

Damanik pun mengungkapkan setelah mengetahui hal itu, Ferdy Sambo pun langsung berlari ke rumah dinas.

Kemudian, Damanik menjelaskan pada video CCTV yang berbeda, Putri Candrawathi terlihat menangis dengan didampingi asistennya.

Disebutkan, Putri Candrawathi ini menangis setelah melihat Brigadir J sudah tewas terkapar di depannya.

Putri Candrawathi ini sempat lunglai ketika akan pindah lokasi dari rumah dinas ke rumah pribadi.

"Nggak berapa lama, ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis.

Kenapa kami bisa mengatakan menangis?

Karena CCTV-nya sangat clear, kualitas tinggi," ungkapnya.

Selanjutnya, Damanik mengatakan datangnya mobil Provost hingga mobil lain ke lokasi kejadian penembakan.

Diduga, mobil Provost ini datang atas perintah Irjen Ferdy Sambo untuk membawa jasad Brigadir J ke Rumah Sakit Kramat Jati.

Artikel ini diolah dari Tribunnews dengan judul: Tak Hadir dalam Pemeriksaan, Istri Sambo Disebut Masih Shock

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Ferdy SamboPutri CandrawathiBrigadir JpsikologTribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved