King Faaz A Rafiq Bercita-cita Jadi Hafidz Quran, Fairuz A Rafiq Bangga & Siap Salurkan Impiannya
King Faaz mempunyai cita-cita menjadi hafidz quran, kini imipiannya tersebut disalurkan oleh Fairuz A Rafiq, menuruti putra sulungnya tersebut.
Penulis: Damar Klara Sinta
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - King Faaz Arafiq, putra sulung dari Fairuz A Rafiq bercita-cita ingin menjadi hafidz Alquran.
Tak seperti anak pada umumnya yang bercita-cita menjadi dokter atau polisi, King Faaz justru bercita-cita ingin menjadi hafidz Alquran.
Fairuz A Rafiq mengaku sangat bangga melihat putra sulungnya, memilki minat menjadi hafiz Quran.
Diusianya yang terus beranjak remaja, Fairuz mengakui telah memberikan pendidikan akademis dan agama terhadap King Faaz, putra dari pernikahannya dengan Galih Ginanjar.
"Faaz alhamdulillah Masya Allah doa kita sebagai orang tua dijabah Allah, dia cinta sama Alquran," kata Fairuz A Rafiq dikutip dari Tribunseleb pada hari Kamis 28 Juli 2022.
Fairuz mengakui jika tujuannya agar sang anak punya bekal agama yang kuat dalam menjalani kehidupannya sampai besar nanti.
"Jadi selain sekolah, memang kami memberikan les hafiz sepulang mereka belajar," ujar Fairuz.
Baca juga: Sonny Septian dan Fairuz Tolak Tawaran Syuting Untuk Anaknya, Tak Semata-mata Karena Uang

"Karena bagi kami pendidikan agama juga harus dikedepankan," sambungnya.
Kini Faaz memiliki guru ngaji, Fairuz mendapatkan rezeki lain, yaitu dengan datangnya seorang hafiz remaja putri berusia 16 tahun menawarkan diri menjadi guru untuk Faaz.
"Dia ini usia 16 tahun udah sekolah di Mesir dan jadi Hafiz Quran. Saat menawarkan diri, kami welcome banget dan kami terima," jelasnya.
Ternyata guru ngaji yang menawarkan diri untuk menjadi guru ngaji Faaz sudah pernah bersekolah di Mesir.
Diakui Fairuz, Faaz sangat cepat menangkap cepat hafalan quran.
"Berarti kalau gak suka sesuatu susah nempelnya, abang suka ya kita happy. Kita dukung yang anak suka," ungkapnya.
Saat ini, Fairuz A Rafiq menyebut King Faaz Arafiq sudah memasuki jus 29 hafalan qurannya.
Ia tak mau memaksa sang anak segera menuntaskan hafalannya.