Ponsel Keluarga Brigadir J Diretas, Kini Normal Lagi, Pesan Ini Ternyata Dihapus, Ayah Trauma
Samuel Hutabarat ayah Brigadir J mengaku ponsel keluarganya telah kembali normal setelah sempat diretas. Ia menguak pesan yang dihapus oleh peretas.
Editor: Febriana Nur Insani
TRIBUNSTYLE.COM - Kejanggalan atas kematian Brigadir J di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo terus bermunculan.
Terbaru, keluarga mendiang akhirnya bisa mengakses WhatsApp setelah beberapa hari diretas pihak tak bertanggung jawab.
Samuel Hutabarat ayah Brigadir J menguak isi pesan yang kemungkinan dihapus oleh peretas, apa?
Keluarga Brigpol Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J akhirnya bisa bernapas lega sebab ponselnya sudah bisa digunakan untuk mengakses WhatsApp.
Namun kelegaan itu nyatanya belum 100 persen bisa dirasakan keluarga Brigadir J.
Ponselnya sempat diretas, keluarga Brigadir J kini terkejut lantaran menemukan keanehan di ponsel mereka terlebih aplikasi WhatsApp yang mereka miliki.
Diwartakan sebelumnya, sebanyak 5 ponsel milik keluarga Polisi Brigadir J di Jambi diduga telah diretas.
Baca juga: Brigadir J Tertembak di Rumah Kadiv Propam Ferdy Sambo, Istri Jenderal Teriak, Diduga Pelecehan
Baca juga: Ayah Soroti Kematian Brigadir J di Rumah Kadiv Propam Ferdy Sambo, Janggal, Kuak Chat Terakhir: Enak

Hal ini disampaikan oleh Rohani Simanjuntak, bibi Brigadir J dan ayahnya, Samuel Hutabarat pada Selasa (12/7/2022).
Dari keterangan keluarga korban, peretasan terjadi secara bertahap.
Pertama kali terjadi pada pukul sekitar 05.00 WIB yakni aplikasi Whatsapp dan Facebook milik ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak.
Selanjutnya, terjadi pada handphone milik kakak dan adik Brigadir J. Totalnya ada 5 ponsel yang diretas dalam satu hari.
"Tak lama lagi HP Yuni tidak bisa dibuka. HP Devi juga tidak bisa dibuka. Total 5 HP tidak bisa dibuka," tutur Rohani Simanjuntak dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Jumat (15/7/2022).
Momen peretasan itu terjadi usai Brigadir J tewas ditembak oleh rekannya sesama polisi, Bharada E.
Baku tembak yang terjadi di rumah Kadiv Profesi dan Pengamanan (Propam) Inspektur Jenderal Irjen Ferdy Sambo telah menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Brigadir J ditembak oleh rekannya sendiri, Bhayangkara Dua (Bharada) E, karena diduga Brigadir J melecehkan istri Irjen Ferdy Sambo seraya menodongkan senjata.