Breaking News:

Pesan Terakhir Brigadir J Sebelum Baku Tembak dengan Bharada E, Ayah Mendiang Teriak Lihat Jenazah

Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir J ungkap pesan terakhir sang anak sebelum baku tembak dengan Bharada E, teriak saat lihat jenazah.

Tribunnews/Istimewa
Keluarga Brigadir J histeris saat lihat jenazah sang putra. 

TRIBUNSTYLE.COM - Kasus Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang tewas dalam baku tembak polisi di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, tengah jadi sorotan khalayak ramai.

Brigadir J yang merupakan ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, ditembak oleh sesama polisi, Bharada E.

Kepergian Brigadir J menyisakan duka mendalam bagi keluarga.

Ayah Brigadir J, yakni Samuel Hutabarat histeris ketika pertama kali melihat jasad putranya.

Ternyata ada sejumlah luka tembak dan luka senjata tajam di tubuh Brigadir J.

Kini, ayah Brigadir J mengungkap sederet hal aneh yang menyelimuti kasus kematian sang putra.

Dia turut membeberkan chat terakhir putranya. Seperti apa?

Baca juga: Brigadir J Diduga Lecehkan Istri Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, Todongkan Senjata, Ucapkan Ini

Baca juga: FAKTA Terkait Sosok Bharada E, Diduga Tembak Brigadir J hingga Meninggal, Pengawal Irjen Ferdy Sambo

Brigadir J (kanan) tertembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo (kiri)
Brigadir J (kanan) tertembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo (kiri) (Tribunnews)

Dikabarkan sebelumnya, Brigadir J tewas dalam insiden baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Jakarta.

Peristiwa itu terjadi di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) sekira pukul 17.00 WIB.

Perihal kasus yang menewaskan Brigadir J, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan turut angkat bicara.

Dilansir TribunStyle.com dari TribunJambi.com, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengungkap kronologi Brigadir J meninggal dunia usai ditembak.

Awalnya, Brigadir J masuk ke kamar Irjen Ferdy Sambo yang memang sedang tidak ada di rumah.

Di dalam kamar tersebut hanya ada istri Irjen Ferdy Sambo.

Saat tengah berada di kamar tersebut, Brigadir J diduga hendak melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam Polri.

"Itu benar, (Brigadir Yosua) melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam. Itu benar," kata Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo langsung berteriak minta tolong begitu mendapat perlakuan tak mengenakan dari Brigadir J.

Teriakan dari istri Kadiv Propam itu lantas didengar Bharada E yang merupakan aide de camp (ADC) atau asisten pribadi Irjen Ferdy Sambo.

Kala itu Bharada E sedang berada di lantai atas rumah Irjen Ferdy Sambo.

Langsung dihampiri Bharada E, Brigadir J disebut panik

Terlebih saat itu Bharada E menanyakan kenapa Brigadir J ada di kamar istri Kadiv Propam.

“Setelah dengar teriakan, itu Bharada E itu dari atas, masih di atas itu bertanya ‘Ada apa bang?’ Tapi langsung disambut dengan tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J,” ucap Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Selanjutnya, terjadi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E.

Dari kejadian ini, Brigadir J meninggal dunia.

Brigadir J meninggal jelang pernikahan
Brigadir J meninggal jelang pernikahan (Kolase Facebook)

Sederet Kejanggalan

Kematian Brigadir J menyisakan kepiluan di hati orangtuanya.

Pun dengan Samuel Hutabarat yang justru curiga dan merasa kasus kematian Brigadir J diselimuti banyak kejanggalan.

Kejanggalan pertama yang dirasakan Samuel Hutabarat adalah soal klaim polisi yang menyebut Brigadir J menembak Bharada E secara membabi buta.

"Kalau anak saya yang menembak secara membabi buta, terus kondisi yang ditembak gimana, katanya lagi diperiksa di sana. Nah, logikanya kalau jarak 3 meter tidak mungkin tidak kena kalau terjadi baku tembak," ungkap Samuel Hutabarat dilansir dari Tribun Jambi pada Selasa (12/7/2022).

Lebih lanjut, Samuel Hutabarat juga menyoroti CCTV di lokasi TKP.

Terkait hal tersebut, Samuel Hutabarat meminta agar Polri terbuka dan mengungkap fakta yang terekam di CCTV rumah Irjen Ferdy Sambo.

Samuel ingin tahu apakah benar putranya, Brigadir J yang melakukan penembakan terlebih dahulu.

Terkait CCTV yang belum jua diungkap pihak kepolisian, Samuel Hutabarat menyebut hal tersebut sebagai kejanggalan kedua.

"Itu kan rumah perwira tinggi, ya tolong diperlihatkan CCTVnya," imbuh Samuel Hutabarat.

Beralih ke kejanggalan ketiga, Samuel Hutabarat menyoroti tingkah putranya sebelum dikabarkan meninggal dunia.

Diakui Samuel Hutabarat, Brigadir J masih intens berkomunikasi beberapa jam sebelum kejadian.

Saat insiden nahas itu berlangsung, Samuel Hutabarat bersama anak dan istrinya sedang pulang kampung ke Balige, Sumatera Utara.

Mereka sengaja kembali ke kampung halaman guna berziarah.

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Shinzo Abe, Ditembak saat Pidato Kampanye, Peluru Menembus Jantung

Brigadir J meninggal tertembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo
Brigadir J meninggal tertembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo (Tribunnews)

Di momen itu diakui Samuel Hutabarat, Brigadir J masih aktif memberikan komentar di foto yang dibagikan sang adik.

Ternyata saat itu Brigadir J ingin sekali ikut dalam momen keluarganya berziarah.

Namun lantaran harus mendampingi keluarga perwira Polri ke Magelang, Brigadir J hanya bisa menikmati momen keluarganya melalui ponsel.

Diungkap Samuel Hutabarat, Brigadir J sempat mengirimkan chat ke adiknya.

Tak hanya chat, Brigadir J juga aktif berkomentar di unggahan adiknya.

Mengenang chat terakhir dan percakapan terakhir dengan Brigadir J, Samuel Hutabarat pilu.

"Waktu itu masih aktif chatingan, setiap foto-foto selalu di komentari. Dia bilang enak ya, katanya sama adiknya," kata Samuel Hutabarat.

Usai mengirimkan chat terakhir dan komentar ke postingan adiknya, keberadaan Brigadir J tak lagi diketahui.

7 jam berlalu, keluarga penasaran dan langsung menghubungi Brigadir J yang mendadak tak ada kabar.

Alangkah terkejutnya keluarga saat menyadari bahwa kontak mereka telah diblokir Brigadir J.

"Semua di blokir, kakaknya dan yang lainnya diblokir," imbuh Samuel Hutabarat.

Tak berselang lama, keluarga mendapatkan kabar bahwa Brigadir J telah meninggal dunia.

Sayangnya, kabar tersebut diketahui keluarga dari adik kandung korban yang bertugas di Mabes Polri.

Brigadir J dimakamkan
Brigadir J dimakamkan (Tribun Jambi/ Deddy Rachmawan)

Baca juga: Brigadir J Tertembak di Rumah Kadiv Propam Ferdy Sambo, Istri Jenderal Teriak, Diduga Pelecehan

Mengurai kejanggalan keempat, Samuel Hutabarat kecewa dengan kepolisian yang tidak minta persetujuan keluarga sebelum Brigadir J diautopsi.

Hingga akhirnya, Samuel Hutabarat syok lantaran melihat luka lebam dan luka tembak di tubuh Brigadir J.

"Tidak ada meminta persetujuan keluarga atas autopsi yang dilakukan," tegas Samuel Hutabarat.

Kejanggalan kelima diungkap Samuel adalah berkenaan dengan polisi yang melarang pihak keluarga melihat jenazah Brigadir J.

Awalnya kita dilarang, tapi mamaknya maksa mau lihat dan pas dilihat saya langsung teriak lihat kondisi anak saya badannya lebam, mata kayak ditusuk dan ada luka tembak," ujar Samuel Hutabarat.

Atas kematian sang putra, Samuel merasa terpukul.

Di depan awak media, Samuel Hutabarat mengatakan, jika anaknya salah, tidak seharusnya diperlakukan dengan cara keji.

"Misalnyapun anak saya salah, ya jangan disiksa begitu," pungkas Samuel Hutabarat.

Tak selesai sampai di situ, pihak keluarga yang lain turut merasakan kejanggalan keenam dari kasus kematian Brigadir J.

Rupanya sejak Senin (11/7/2022) usai pemakaman berlangsung, beberapa ponsel keluarga Brigadir J mengalami dugaan peretasan.

Handphone Ibu, dan kakak kandung sulung korban tidak dapat digunakan untuk mengakses media sosial dan WhatsApp.

"Ya terakhir tadi malam masih bisa dipakai, pas pagi sudah tidak bisa lagi," kata Samuel Hutabarat.

Atas kasus tersebut, Samuel meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus atas kasus penembakan Brigadir J.

"Saya minta kepada pak Jenderal Listyo Sigit Prabowo, supaya ada perhatiannya dan membentuk tim pencari fakta yang murni atas perintah bapak sebagai Kapolri," ungkap Samuel Hutabarat.

(TribunnewsBogor.com/khairunnisa)

Artikel ini diolah dari TribunnewsBogor.com dengan judul Sederet Kejanggalan di Balik Kematian Brigadir J, Ayah Bongkar Isi Chat Terakhir Putranya

Baca artikel lainnya terkait berita viral di sini>>

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Brigadir JBharada ENopryansah Yosua HutabaratSamuel HutabaratKadiv Propam Polri Irjen Ferdy SamboJakarta SelatanTribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved