Doa Muslim
Doa dan Dzikir Setelah Sholat Fardu (Shubuh, Dzuhur, Ashar, Magrib & Isya) Latin, Arab dan Artinya
Berikut doa dan dzikir setelah sholat lima waktu (shubuh, dzuhur, ashar, magrib dan isya).
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Berikut doa dan dzikir setelah sholat lima waktu (shubuh, dzuhur, ashar, magrib dan isya).
Meski terlihat sederhana, namun amalan doa dan dzikir memiliki keutamaan yang luar biasa.
"Maukah aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci disisi Raja-mu (Allah) dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infak emas atau perak, Para sahabat yang hadir berkata: Mau(wahai Rasulullah) Beliau bersabda: Ddzikir kepada Allah Yang Mahatinggi." (HR Tirmidzi).
Dzikir (bentuk tidak baku dzikir dan dikir), dalam bahas bahasa Arab: ٱلذِّكْر , translit. al-żikr, adalah puji-pujian kepada Allah yang diucapkan berulang-ulang.
Dzikir juga merupakan sebuah aktivitas ibadah dalam umat Muslim untuk mengingat Allah SWT.
Baca juga: LENGKAP Bacaan Dzikir Setelah Sholat Fardhu, Tulisan Arab, Latin beserta Terjemahannya
Baca juga: Keutamaan Dzikir Alhamdulillah 100 Kali Setiap Hari, Syekh Ali Jaber Beber Sederet Keistimewaan

Berikut adalah bacaan dzikir yang dapat dilafalkan setelah sholat wajib (Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya) :
Dikutip dari laman website rumaysho.com, Dzikir akan menguatkan seorang muslim dalam ibadah, hati akan terasa tenang dan mudah mendapatkan pertolongan Allah.
Pertama
أَسْتَغْفِرُ اللهَ (3x)
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
Astagh-firullah 3x
Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikrom.
Artinya:
“Aku minta ampun kepada Allah,” (3x).
“Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”
Faedah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika selesai dari shalatnya beliau beristighfar sebanyak tiga kali dan membaca dzikir di atas. Al Auza’i menyatakan bahwa bacaan istighfar adalah astaghfirullah, astaghfirullah. [1]
Kedua
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.