Gisella Anastasia Jawab Kemungkinan Rujuk dengan Gading Marten, Ibunda Gempi: Prosesnya Rumit
Banyak yang mendoakan dirinya rujuk dengan Gading Marten, Gisella Anastasia jawab kemungkinan, 'prosesnya rumit'.
Editor: Ika Putri Bramasti
Jika Anda menceritakan kepada sahabat mengenai rencana untuk rujuk kembali dengan mantan kekasih, biasanya mereka akan mengungkapkan puluhan alasan bahwa ide itu buruk dan seharusnya Anda mencari pasangan baru.
Padahal, cukup banyak orang di sekitar kita yang berbaikan dengan si mantan bahkan bisa memiliki hubungan yang lebih baik dari sebelumnya.
Menurut sebuah studi di Kansas, Amerika Serikat, lebih dari 40 persen pasangan yang sudah menikah pernah putus dan kemudian rujuk kembali hingga akhirnya menikah.
Meski begitu, tak sedikit pula pasangan, yang rujuk kembali setelah putus, merasa hubungannya tak seindah dulu.
Karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk menjajaki hubungan kembali, sebaiknya pertimbangkan dulu apakah si mantan juga punya keinginan yang sama dengan Anda.
Jika memang ada peluang dan kedua belah pihak juga ingin berhubungan kembali, maka ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
1. Jujur pada diri sendiri
Sebelum membuat langkah serius untuk rujuk kembali, Anda harus 100 persen yakin mengapa perlu melakukannya.
Apakah Anda memang masih mencintainya, merindukannya, atau hanya kangen dengan acara malam mingguan?
Apakah ia memang orang yang cocok untuk diajak berkomitmen serius atau Anda hanya terlalu bergantung kepadanya?
Masih banyak hal mendasar lain yang perlu Anda gali secara jujur sebelum membuat keputusan.
2. Berteman dulu
Persahabatan adalah inti dari setiap hubungan. Putusnya hubungan bisa membuat Anda hanya mengingat hal-hal buruk tentang si mantan.
Sebelum Anda berdua menjalin komitmen lagi, rencanakan beberapa kali kencan dengannya sehingga Anda bisa melihat apakah memungkinkan untuk "jalan bareng" lagi atau Anda berdua masih perlu berproses lagi dan sebaiknya menjadi teman saja.
3. Diskusi