Viral Ibu Ditelantarkan 4 Anaknya yang Sudah Dapat Warisan, Menangis Digendong ke Panti Jompo
Viral kisah seorang ibu di Jakarta Timur ditelantarkan oleh empat anaknya, padahal mereka telah mendapatkan bagian warisan.
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Sudah dapat warisan, empat anak tega telantarkan ibu kandung.
Wanita tua yang malang itu sampai diusir dari kontrakan, tetangga miris melihatnya.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Baca juga: Punya Istri Gendut, Pria Bertubuh Kekar Ini Disuruh Cari Pasangan Baru, Reaksinya Bikin Haters Panas
Baca juga: Wanita Ini Menangis Bahagia karena Dapat Surat Pajak, Terungkap Masa Lalu Kelam: Ini Sangat Berarti
Seorang ibu lanjut usia ditelantarkan keempat anaknya hingga diusir dari kontrakan.
Nasib pilu ini dialami oleh seorang ibu bernama Siti Hendrawati di Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Mantraman, Jakarta Timur.
Siti Hendrawati diketahui ditelantarkan oleh keempat anak kandungnya hingga diusir dari kontrakan.
Ibu berusia 65 tahun ini diketahui sudah tidak bisa berjalan lagi karena fisiknya yang lemas.
Siti sempat ditinggalkan di pinggir jalan kemudian dibiarkan terlantar di unit kontrakan sendirian hingga diusir pemilik kontrakan karena tidak membayar uang sewa.
Ketua RT 14/RW 13, Kelurahan Pisangan Baru, Elly Sulistiyowati mengatakan pertama mengetahui kejadian setelah mendapat laporan warga pada Jumat (8/7/2022).

"Pas tahu langsung saya panggil anaknya, saya tanya kok bisa menelantarkan orang tua.
Enggak kasihan memang, saya bilang," kata Elly di Jakarta Timur, Jumat (8/7/2022).
Saat dilaporkan Siti dalam keadaan terlantar depan satu unit kontrakan warganya yang masih memiliki hubungan kerabat dengan satu orang anak laki-laki korban.
Merujuk keterangan satu anak Siti, Elly menyebut keempat anak korban sudah tidak lagi mau mengurus Siti karena alasan motif ekonomi.
Keempat anak sudah tidak mampu membiayai hidup sang ibu.
Padahal berdasar keterangan warga, anak-anak Siti telah mendapat warisan dari mendiang ayahnya.
Beberapa tahun silam, sewaktu suami Siti meninggal, rumah yang berada di Kelurahan Pisangan Baru dijual lalu hasilnya dibagi ke keempat anaknya.
"Saya sudah menasihati kita namanya anak sesusah-susahnya hidup Insya Allah kalau kita menolong orang tua pasti ada rezeki.
Tapi tetap, saya sampai enggak bisa bicara lagi," ujar Elly.
Elly menuturkan tidak mampu berkata-kata lagi karena tiga anak Siti lainnya saja bahkan tidak menunjukkan batang hidung, hal ini pun sempat membuat warga sekitar emosi.
Beruntung emosi warga terhadap satu anak Siti yang mengaku tidak sanggup mengurus korban berhasil diredam anggota Bhabinkamtibmas dan Satpol PP Kelurahan Pisangan Baru.
Bersama jajaran Satpel Sosial Kecamatan Matraman, Sudin Sosial Jakarta Timur mereka menemui satu anak Siti sekaligus mengecek kondisi korban yang sudah tidak berdaya.
"Sudah ada laporan juga ke LMK (Lembaga Musyawarah Kelurahan)," tuturnya.
Baca juga: Wanita Ini 3 Tahun Lebih Tua dari Ibu Mertua, Suaminya 20 Tahun Lebih Muda: Usia Bukan Halangan
Baca juga: Modus Awal Buka Usaha Rumah Duka, Ibu & Anak Malah Nekat Jadi Penjual Mayat hingga Curi Gigi Emas
Nenek Siti Nangis, Kini Digendong Anak ke Panti Jompo, 3 Anak yang Lain Ogah Merawat
Siti Hendrawati ibu yang ditelantarkan keempat anaknya kini dibawa ke panti jompo.
Tangis Siti Hendrawati pun pecah saat dirinya digendong keluar dari rumah kontrakannya.
Ibu 65 tahun ini tak menyangka akan menghabiskan masa tuanya di panti jompo.
Tampak Siti Hendrawati terus menangis saat salah satu putranya menggendongnya dan memasukkannya ke mobil dinas Kelurahan Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Diketahui Siti memang sudah tak mampu berjalan sendiri.
Kedua kakinya lumpuh lantaran kondisi fisik.
Siti dibawa ke panti sosial milik Dinas Sosial DKI Jakarta setelah keempat anaknya menyatakan tidak mau mengurus sang ibu dengan alasan motif ekonomi dan hal lainnya.
Sementara tiga anak Siti yang lain bahkan tidak menunjukkan batang hidung ketika jajaran Satpel Sosial Kecamatan Matraman, Jakarta Timur datang menjemput Siti.
Kasatpel Sosial Kecamatan Matraman, Nur Azizah mengatakan penjemputan Siti dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan seorang ibu korban penelantaran di RT 14/RW 13 Pisangan Baru.
"Hari ini langsung dibawa.
Nanti ketika tiba di panti akan dilakukan anamnesa (pemeriksaan medis) terlebih dulu," kata Nur di Matraman, Jakarta Timur, Jumat (8/7/2022).
Bila mengacu definisi orang terlantar digunakan Dinas Sosial DKI Jakarta, Siti sebenarnya bukan termasuk kategori karena masih memiliki keempat anak dan sanak saudara.
Tapi anak Siti sudah menyatakan tidak bisa merawat Siti, hal ini yang membuat Satpel Sosial Kecamatan Matraman akhirnya membawa korban ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3.
"Karena memang ditelentarkan oleh anak kita mengikuti SOP panti.
Ketika ada anggota keluarga yang dititipkan ada persyaratan, harus ada permohonan, melampirkan KTP, KK," ujarnya.
Kemudian BPJS Kesehatan jika ada, keterangan kunjungan dilakukan Satpel Sosial, serta pernyataan dari pihak keluarga bahwa Siti akan diserahkan ke Panti Sosial.

Seluruh persyaratan administrasi ini memang belum dipenuhi anak Siti, tapi Nur menuturkan karena pertimbangan kondisi Siti pihaknya lebih dulu membawa korban ke panti sosial.
"Mekanisme prosedur surat menyusul, sambil berjalan.
Karena memang ketiga anaknya meninggalkan begitu saja.
Sementara anaknya yang satu ada tapi menurut dia sulit ekonomi," tuturnya.
Kata Ketua RT
Ketua RT 14/RW 13, Kelurahan Pisangan Baru, Elly Sulistiyowati mengatakan pertama mengetahui kejadian setelah mendapat laporan warga pada Jumat (8/7/2022).
"Pas tahu langsung saya panggil anaknya, saya tanya kok bisa menelantarkan orang tua.
Enggak kasihan memang, saya bilang," kata Elly di Jakarta Timur, Jumat (8/7/2022).
Saat dilaporkan Siti dalam keadaan terlantar depan satu unit kontrakan warganya yang masih memiliki hubungan kerabat dengan satu orang anak laki-laki korban.
Merujuk keterangan satu anak Siti, Elly menyebut keempat anak korban sudah tidak lagi mau mengurus Siti karena alasan motif ekonomi.
Keempat anak sudah tidak mampui membiayai hidup sang ibu.
Padahal berdasar keterangan warga, anak-anak Siti telah mendapat warisan dari mendiang ayahnya.

Beberapa tahun silam sewaktu suami Siti meninggal, rumah yang berada di Kelurahan Pisangan Baru dijual lalu hasilnya dibagi ke keempat anaknya.
"Saya sudah menasihati kita namanya anak sesusah-susahnya hidup Insya Allah kalau kita menolong orang tua pasti ada rezeki.
Tapi tetap, saya sampai enggak bisa bicara lagi," ujar Elly.
Elly menuturkan tidak mampu berkata-kata lagi karena tiga anak Siti lainnya saja bahkan tidak menunjukkan batang hidung, hal ini pun sempat membuat warga sekitar emosi.
Beruntung emosi warga terhadap satu anak Siti yang mengaku tidak sanggup mengurus korban berhasil diredam anggota Bhabinkamtibmas dan Satpol PP Kelurahan Pisangan Baru.
Bersama jajaran Satpel Sosial Kecamatan Matraman, Sudin Sosial Jakarta Timur mereka menemui satu anak Siti sekaligus mengecek kondisi korban yang sudah tidak berdaya.
"Sudah ada laporan juga ke LMK (Lembaga Musyawarah Kelurahan)," tuturnya.
Diolah dari artikel didi TribunJakarta.com yang berjudul Tangis Ibu di Matraman Saat Digendong Anaknya ke Panti Sosial Karena Tak Mau Lagi Merawat dan Ibu di Matraman Dibuang 4 Anaknya, Alasannya Bikin Emosi hingga Polisi Turun Tangan