Ardhito Pramono Berkarya Lagi setelah Rehabilitasi, Manjakan Fans Lewat 'Wijayakusuma'
Penyanyi Ardhito Pramono rilis lagu berjudul 'Wijayakusuma'. Berkarya lagi setelah rehabilitasi. Usung pop Indonesia lama, sematkan unsur gamelan.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Gue cerita banyak ke Oomleo, untuk itu akhirnya gue sertakan dalam lirik," jelas Ardhito berdasarkan siaran pers yang diterima TribunStyle.com.
Liriknya kemudian berkembang seiring lagunya melaju mencapai babak kedua, ketika ia mengaitkan makna hidup dengan alam semesta yang digambarkan oleh kekayaan alam maupun budaya Indonesia.
Ardhito Pramono menambahkan unsur tradisional dalam lagunya ini,.
Ia bahkan mengajak musisi macapat asal Solo, Peni Candra Rini, untuk mengisi komposisi gamelan dan nyanyian sinden.

Meski banyak teknologi rekaman bertebaran, Ardhito mengatakan bahwa ia lebih memilih merekam lagunya ini di Indonesia.
"Meski sudah banyak teknologi yang mendukung, metode yang gue gunakan masih bersemangat lawas.
Meski sudah tersedia jasa orkestrasi yang lebih praktikal di Budapest, gue lebih memilih untuk merekamnya di Indonesia, dengan pemain-pemain dari Indonesia, dan beberapa alat rekamnya pun asli dari Indonesia," ungkap Ardhito Pramono.
Konsep pop Indonesiana yang diusung Ardhito menjadi salah satu pemicu untuk Hanindito Sidharta, co-founder Aksara Records, membangkitkan kembali label rekaman tersebut.
Aksara Records juga bakal merilis album penuh terbaru Ardhito Pramono yang direncanakan terjadi pada pertengahan Juli 2022.
Sebagai bocoran, warna musik Ardhito dalam album yang akan datang pun akan bernapaskan pop Indonesia lama.
Lirik Lagu Wijayakusuma - Ardhito Pramono
Laju senja
Pasrah gelap tiba
Tertunduk, termenung
Terkulai, terlunta
Cemas akan guna
Musnah asa
Hampa relung sukma
Hempasan badai
Dari seb'rang sana
Hanyutkan
'ku untuk terbiasa sama
Tiada puja
Bangga pun tak jua
Larut tenggelam kala
senantiasa
Meneropong hingga
Tak berkaca
Di cermin yang ada
Enggan percaya bahwa
bayang nyata
Mustika
Karunia luhur bertakhta