PUNYA Potensi, Prilly Latuconsina Masuk Pilwalkot Tangerang 2024, Ketua DPD Golkar: 'Prilly Aset'
Dinilai berpotensial, Prilly Latuconsina masuk bursa wakil walikota Tangerang.
Penulis: Vidya Audina Gesty Arinda
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
lihat foto
TRIBUNSTYLE.COM - Dinilai potensial, Prilly Latuconsina masuk bursa wakil wali kota Tangerang.
Dengan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 yang akan berlangsung secara serentak, membuat beberapa artis yang memiliki popularitas tinggi mendapat lirikan dari partai-partai terkait.
Salah satu artis tersebut adalah Prilly Latuconsina.
Dengan blak-blakan, nama Prilly Latuconsina disebut oleh Ketua DPD Partai Golkar Kota Tangerang Sachrudin.
Diketahui Sachrudin sendiri akan meramaikan kembali Pilkada 2024 dan tengah mencari pendamping.
Baca juga: KABAR Terbaru Prilly Latuconsina, Kini Rilis Lagu Dear Love, Gandeng Reza Rahardian di Video Klip
Baca juga: PESONA Hengky Kurniawan, Awet Muda di Usia 39 Tahun, Bupati Tampan yang Bikin Anak Muda Kesemsem
Rumor kuat menyebut, jika Sachrudin akan berkoalisi dengan artis kondang Prilly Latuconsina.
Prilly sendiri saat ini menjadi artis yang amat disorot karena selain bakat aktingnya tetapi ia juga merupakan pemilik tim kesebelasan Persikota Tangerang.
Beberapa waktu lalu, keduanya juga tampak memamerkan keakraban dengan berfoto.
Terlihat di foto itu Prilly berpose duduk di kursi Wakil Wali Kota Tangerang.
Saat diwawancarai oleh media terkait pasangan yang akan diajak maju untuk memimpin Kota Tangerang, ketua DPD Golkar Kota Tangerang itu menyebut jika Prilly Latuconsina maupun Aini Suci Wismansyah sama-sama sosok wanita yang sangat inspiratif.
Mereka juga dapat berperan besar demi kemajuan Kota Tangerang.
Sebagai informasi, Aini Suci Wismansyah adalah istri dari Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah yang juga masuk bursa Sachrudin selain Prilly.
"Prilly itu aset Kota Tangerang.
Saya kenal dia dan juga keluarganya," ucap Sachrudin dikutip TribunStyle dari Wartakotalive.com, Sabtu (18/6/2022).
Lebih lanjut, pria tersebut menyatakan jika politik itu dinamis, dan semuanya bisa saja terjadi.
Sehingga ia belum menentukan pilihan apakah Prilly atau Aina yang akan diajak maju.
