Viral Video Nessie Judge Pertanyakan Keaslian Cerita KKN di Desa Penari, 'Dipotong Bagian Ketawanya'
Nessie Judge buka suara soal viralnya potongan video dirinya yang pertanyakan keaslian cerita KKN di Desa Penari.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Delta Lidina Putri
Tonton video lengkap Nessie Judge di podcast KUY Entertainment berikut ini.
"Ini gila banget. I made a joke karena lagi diskusi sama comedian.. dipotong bagian ketawanya kaya aku serius..," tulis Nessie menanggapi cuitan warganet di Twitter.
Lebih lanjut, Nessie menekankan bahwa sebagai pencinta horor, ia tak peduli dengan keaslian suatu cerita selama hal itu pantas untuk dinikmati.
Pada kasus KKN di Desa Penari, Nessie justru memuji pengguna akun Twitter SimpleMan selaku penulis pertama utas viral yang kini diangkat ke layar lebar dan sukses jadi film horor Indonesia terlaris sepanjang masa.
Sebagai informasi, KKN di Desa Penari adalah film yang diadaptasi dari kisah yang ditulis oleh akun Twitter SimpleMan.
Kisah tersebut sempat viral pada tahun 2019, dan diterbitkan dalam bentuk novel.

Tanggapan SimpleMan soal Video Viral Nessie Judge
Mendengar viralnya potongan video seputar keaslian cerita KKN di Desa Penari, SimpleMan buka suara.
Melalui Twitter, ia menegaskan tidak ada masalah apa pun dengan Nessie Judge.
"Oh iya saya sama mbak @nessiejudge gak ada masalah ya. Kita saling bersapa kok, jangan ada hate comment ya," tulis SimpleMan.

Pernyataan itu ia sampaikan setelah menampik tudingan warganet soal utas KKN di Desa Penari yang dinilai sebagai bagian dari marketing film.
"Plot twist: thread di Twitter adalah bagian dari marketing filmnya, the script was there," tulis seorang warganet.
SimpleMan pun menanggapinya dengan nada santai.

"Padahal saya cuma orang biasa yg tinggal di kabupaten.
Niat awal buat akun cuma buat nulis dari cerita pengalaman sendiri sampai merambah ke Orang-orang sekitar, tapi ada saja yg nuduh aneh-aneh.
Gak papa. Legowo aja.
Niat saya masih sama, buat hiburan dan pembelajaran," tulis SimpleMan.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)