Doa Muslim
Tata Cara Salat Qobliyah Subuh Lengkap dengan Bacaan Niat, Ini Keutamaan Ikuti Teladan Rasulullah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan contoh kepada kita agar senantiasa menjaga rutinitas dalam melaksanakan Salat Qobliyah Subuh.
Editor: Amirul Muttaqin
Sebagai usaha kita dalam mengikuti teladan dari diri seorang Rasulullah.
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu diam antara adzannya muadzin hingga salat Shubuh. Sebelum salat Shubuh dimulai, beliau dahului dengan dua raka’at ringan." (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya
Keutamaan Salat Qobliyah Subuh yang kedua adalah kebaikannya yang lebih baik dari dunia dan seisinya.
Keutamaan Salat Qobliyah subuh yang satu ini mungkin sudah banyak diketahui oleh kaum Muslimin.
Keutamaan Salat Qobliyah subuh ini juga tertuang dalam hadits dari 'Aisyah, di mana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, "Dua raka’at fajar (Salat Sunnah Qobliyah Subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR. Muslim).
Jika kita sudah tahu keutamaan ini, maka seharusnya kita sadar bahwa keutamaan Salat Sunnah Qobliyah Subuh saja sudah begitu besarnya, bagaimana dengan keutamaan salat subuh itu sendiri.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang keutamaan luar biasa dari salat subuh,
"Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada sholat Isya’ dan sholat Shubuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak." (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Balasan Rumah di Surga
Yang ketiga adalah mendapat balasan berupa rumah di surga.
Keutamaan ini dijelaskan dalam hadits yang disampaikan dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata,
"Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Seorang hamba yang muslim melakukan salat sunnah yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga."
(Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, "Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan salat-salat tersebut.” (HR. Muslim).
4. Menutup Kekurangan Salat Wajib