Baim Wong Perlakukan Rayyanza Begini, Aksi Suami Paula Verhoeven Dibandingkan pada Rafathar
Baim Wong memperlakukan Rayyanza begini. Aksi suami Paula Verhoeven dibandingkan pada Rafathar.
Editor: Heradhyta Amalia Primadhani
Nah, untungnya ada beberapa tips bagi ibu untuk mengatasi anak yang jahil. Yuk, cari tahu berikut ini:
1. Jangan Melabeli Sebagai “Anak Nakal”
Ketika ibu mesti berhadap dengan anak yang sulit diatur, rewel, atau jahil, berilah mereka nasihat dan pengertian.
Bukannya langsung memberikan predikat “anak nakal” atau “anak bandel” pada Si Kecil.
Apapun predikatnya, pelabelan pada anak bisa menimbulkan masalah psikologis pada dirinya. Misalnya, mereka jadi enggak percaya diri untuk berhadapan dengan lingkungannya.
Enggak cuma itu, ketika orangtua melabeli mereka, Si Kecil tanpa sadar akan terus mengingat predikat tersebut dalam diri mereka seperti berada di alam bawah sadar mereka.
Alhasil, mereka akan berpikir bahwa berubah menjadi anak yang lebih baik merupakan hal yang sia-sia. Lalu, kalau sudah begini apa solusinya?
Nah, daripada memberikan mereka predikat tertentu, sebaiknya berilah pengertian pada mereka untuk tidak melakukan kesalahan atau kejahilan tersebut. Berikan alasan yang mudah mereka mengerti, seperti menjelasan bahwa perbuatan jahil merupakan tindakan yang tidak terpuji.
2. Beri Panduan
Bila Si Kecil yang tadinya merupakan anak yang tenang dan berubah menjadi jahil, coba selidiki apa penyebabnya.
Apakah mereka meniru perilaku tersebut dari kakaknya atau anak lain? Apakah mereka melihatnya dari televisi?
Atau adakah perubahan yang memicu perilaku jahil tersebut, seperti berganti pengasuh atau mulai masuk sekolah?
Nah, bila orangtua sudah menemukan alasannya, cobalah beri anak panduan. Contoh, bila anak kedapatan menjahili teman-temannya atau kakaknya, gunakanlah kesempatan itu untuk mengajari dirinya meminta maaf.
Jangan bosan untuk memberitahukannya berkali-kali mengenai perilaku yang sopan dan baik. Nah, yang mesti diperhatikan, sebaiknya ibu enggak memarahinya agar mereka bisa belajar mengendalikan perilaku.
Karena mememarahi tanpa memberikan “petunjuk” sebenarnya justru memancing anak melakukannya lagi.
Pasalnya, mereka belum mengerti alasan kenapa tindakan tersebut salah dan mengapa harus dimarahi karena melakukan hal tersebut. Jadi, memberikan panduan yang tepat bagi anak lebih baik daripada memarahi.