Viral Manajer Panti Jompo Menolak Lakukan CPR Agar Penghuninya Bisa 'Mati dengan Terhormat'
Seorang manajer panti jompo menolak untuk melakukan CPR (Resusitasi Jantung) ketika salah satu penghuninya terkena serangan jantung. Begini kisahnya
Penulis: Abi Rizki Alviandri
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Seorang manajer panti jompo menolak untuk melakukan CPR (Resusitasi Jantung) setelah salah satu penghuninya terkena serangan jantung.
Hal ini dilakukan oleh Jennifer Sabbagh (63) karena Ia ingin mendiang David Parkerson (78) untuk 'mati dengan terhormat'.
Tidak hanya mengesampingkan imbauan petugas medis, Ia juga melarang rekan-rekan kerjanya untuk memberikan pertolongan pertama.

Dilansir dari Daily Mail (22/4/2022), peristiwa ini terjadi di panti jompo The Grove, Norwich, Inggris.
Pada 28 April 2021, David Parkerson tiba-tiba mengalami kesulitan bernapas.
Situasinya sempat membaik, akan tetapi napasnya kembali terengah-engah pada pukul 18.10 waktu setempat.
Ketika petugas medis dihubungi, mereka meminta staff panti jompo untuk melakukan CPR sambil menunggu ambulans datang ke lokasi.
CPR adalah prosedur pemompaan jantung yang bertujuan untuk 'menghidupkan' kembali jantung yang telah berhenti berdetak.
Baca juga: Pidi Baiq Penulis Novel Dilan Terkena Serangan Jantung, Iqbaal Ramadhan: Semoga Lekas Pulih Yah
Akan tetapi, Jennifer Sabbagh dengan tegas menolak untuk melakukan hal tersebut.
"Enggak, enggak, biarkan saja dia meninggal dengan terhormat," ujar Jennifer, dikutip dari pernyataan pengadilan tinggi Norwich.
Jennifer juga melarang rekan-rekannya untuk melakukan hal serupa.
Ia bersikeras meninggalkan David, yang kesulitan bernapas, terbaring di kasurnya.
Padahal, prosedur medis mengimbau korban dipindah ke lantai agar CPR dapat segera dilakukan.
Baca juga: Niat Buang Air Kecil, Pria Ini Jatuh ke Kolam Buaya, Dikoyak-Koyak 5 Buaya Ganas

Baca juga: Disangka Gejala Menstruasi, Gadis 10 Tahun ini Ternyata Mengidap Kanker Langka, Begini Penjelasannya
"Aku enggak akan meletakkannya di lantai, dia sedang menghembuskan nafas terakhirnya." lanjut Jennifer.
Alhasil, David Parkerson akhirnya dinyatakan meninggal dunia karena gagal jantung dan hipertensi.