Ramadhan 2022
Pandangan Quraish Shihab dan Gus Baha soal Lailatul Qadar, Perlu Ikhtiar, Bukan Sekadar Menunggu
Makna Lailatul Qadar menurut Quraish Shihab dan Gus Baha. Tak sekadar menanti, perlu ikhtiar dan banyak hal yang patut dipersiapkan.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Makna Lailatul Qadar menurut Quraish Shihab dan Gus Baha. Tak sekadar menanti, perlu ikhtiar dan banyak hal yang patut dipersiapkan.
Seperti diketahui, umat muslim tengah merayakan bulan Ramadhan 1443 H atau 2022.
Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan bahwa awal Ramadhan 1443 jatuh pada Minggu, 3 April 2022.
Sementara itu, Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.
Pada 10 hari terakhir Ramadhan, sering dikaitkan dengan momen turunnya Lailatul Qadar.
Adapun Lailatul Qadar adalah malam yang disebut lebih baik dari seribu bulan.
Untuk mendapat keistimewaan malam yang lebih baik dari seribu bulan itu, orang berbondong-bondong meningkatkan ibadah.
Baca juga: Cerita Quraish Shihab soal Pesan Rasul untuk Menjalankan Ibadah Ramadhan dan Sambut Lailatul Qadar
Baca juga: Kata Quraish Shihab soal Keistimewaan Sahur saat Puasa Ramadhan, Bukan Sekadar agar Kuat Tahan Lapar

Konon, Lailatul Qadar bakal datang pada malam-malam ganjil di 10 hari Ramadhan.
Namun, Lailatul Qadar tetaplah malam yang dirahasiakan Allah SWT soal kapan turunnya.
Memaknai Lailatul Qadar, ahli tafsir Quran, Quraish Shihab berbincang dengan pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Quran LP3IA, Ahmad Bahauddin Nursalim.
Perbincangan itu terekam dalam video di kanal YouTube Najwa Shihab yang diunggah pada 2021.
Sebagai pembuka, Najwa Shihab menyodorkan pertanyaan seputar malam yang ditunggu-tunggu umat muslim saat Ramadhan, yakni Lailaul Qadar.

Quraish Shihab pun menganalogikan Lailatul Qadar sebagai 'tamu agung' yang datang pada Ramadhan.
"Abi ada beri contoh, ilustrasi, Lailatul Qadar itu tamu agung, ia tak akan berkunjung ke suatu rumah, atau mengunjungi seseorang, kalau dia tidak yakin bahwa orang ini siap menyambutnya dengn baik," ungkap Quraish Shihab.
Meunurut ayahanda Najwa Shihab itu, orang yang ingin dikunjungi Lailatul Qadar hendaknya siap.
“Orang yang dikunjungi Lailatul Qadar adalah orang yang siap untuk dikunjungi. Persiapan itu selama ini terkadang terlambat,” ungkapnya.
Banyak orang yang baru mempersiapkan diri untuk menanti Lailatul Qadar pada malam 27 Ramadhan.
Padahal, menurut Quraish semestinya persiapan itu dilakukan jauh-jauh sebelumnya.
"Jadi ada ungkapan, bulan Rajab itu bulan menanam, bulan Syaban itu bulan menyiram, bulan Ramadhan itu bulan panen," tutur Quraish Shihab.
Ia mengatakan bahwa lebih suka membicarakan Lailatul Qadar saat sebelum tiba Ramadhan.

Perlu Mempersiapkan Diri, Tak Sekadar Menunggu
Senada dengan hal itu, Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha menambahkan terkait pencarian Lailatul Qadar.
Menurutnya, untuk mencari Lailatul Qadar, dibutuhkan persiapan.
“Di mana-mana yang namanya mencari itu ya ada persiapannya. Terkadang kita tidak persiapan, tapi merasa mencari.
Kalau tidak ada persiapan, namanya penunggu. Bukan pencari,” kata Gus Baha.
Ia pun mengungkapkan sebuah kisah tentang Imam Syafi'i yang ditanyai kenapa tayamum di padang sahara harus mencari air dulu padahal.
Imam Syafi'i saat itu menjawab, seseorang yang tidak pernah mencari tidak bisa dikatakan tidak menemukan.
"Sama, di mana-mana mencari itu ada ikhtiar," tutur Gus Baha.
Simak video lengkapnya berikut ini.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
Baca artikel terkait Lailatul Qadar di sini