Breaking News:

Sejarah Hari Musik Nasional dan Tanggal Lahir WR Soepratman yang Jadi Perdebatan

Inilah sejarah Hari Musik Nasional dan tanggal lahir WR Soepratman yang menjadi perdebatan.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Ika Putri Bramasti
Kolase TribunStyle, Pixabay, Wikimedia Commons
Hari Musik Nasional mengacu pada tanggal lahir WR Soepratman yang sempat jadi perdebatan. 

TRIBUNSTYLE.COM - Inilah sejarah Hari Musik Nasional dan tanggal lahir WR Soepratman yang menjadi perdebatan.

Setiap 9 Maret, diperingati sebagai Hari Musik Nasional.

Peringatan ini pertama kali dilakukan pada tahun 2013, diresmikan lewat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10 Tahun 2013 tentang Hari Musik Nasional.

Kala itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Hari Musik Nasional diperingati setiap 9 Maret.

Ditetapkannya hari spesial ini dilandasi dengan anggapan bahwa musik adalah ekspresi budaya yang bersifat universal dan multi dimensional.

Ada nilai-nilai luhur kemanusiaan yang dipresentasikan melalui ekspresi budaya tersebut.

Baca juga: 5 Perempuan Catat Sejarah, Menyandang Predikat Wanita Pertama di Dunia untuk Prestasinya

Baca juga: TAK Seindah Perayaannya, Inilah Sejarah Kelam & Asal-usul di Balik Romantisnya Hari Valentine

Sejarah Hari Musik Nasional.
Sejarah Hari Musik Nasional. (Pixabay)

Musik juga memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional.

Atas dasar itulah, pemerintah kemudian menetapkannya sebagai upaya meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik Indonesia.

Lantas, kenapa tanggal 9 Maret dipilih sebagai Hari Musik Nasional?

Penetapan 9 Maret sebagai Hari Musik Nasional tak lepas dari sosok Wage Rudolf Soepratman atau biasa disebut WR Soepratman.

Tanggal tersebut merupakan hari kelahiran salah satu pahlawan sekaligus pencipta lagu kebangasaan 'Indonesia Raya' itu.

Namun, sempat jadi polemik terkait tanggal lahir WR Soepratman yang diperingati sebagai Har Musik Nasional.

Lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Soepratman.
Lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Soepratman. (Istimewa)

Polemik Tanggal Lahir WR Soepratman

Wacana penetapan Hari Musik Nasional sebenarnya sudah digalakkan sejak kepemimpinan Presiden Megawati Soekarno Putri pada tahun 2003.

Ide tersebut diinisiasi oleh Persatuan Artis Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI).

Namun, sempat terjadi polemik mengenai kebenaran tanggal lahir WR Soepratman.

Terjadi perdebatan oleh beberapa pihak yang beranggapan bahwa tanggal lahir WR Soepratman adalah 19 Maret 1903.

Pendapat ini kemudian didukung oleh keluarga Soepratman dan dikuatkan oleh keputusan Pengadilan Negeri Purworejo pada 29 Maret 2007.

Terlepas dari perdebatan tersebut, penetapan Hari Musik Nasional di tanggal 9 Maret ini memiliki makna dan tujuan agar masyarakat Indonesia lebih menyukai karya musikus Indonesia serta instrumen dan warisan musik khas bangsa.

Hari Musik Nasional mengacu pada tanggal lahir WR Soepratman.
Hari Musik Nasional mengacu pada tanggal lahir WR Soepratman. (Kolase TribunStyle, Pixabay, Wikimedia Commons)

Mengenang WR Soepratman Sang Maestro Musik

Pemerintah Indonesia memberi WR Soepratman gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Maha Putera Utama kelas III pada tahun 1971.

Melansir laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), karier WR Soepratman dalam bermusik tidak terlepas dari peran kakak iparnya, Willem van Eldik.

Ia dihadiahi biola ketika ulang tahunnya yang ke-17.

Bersama dengan Van Eldik, Ia tergabung dalam kelompok musik Black And White Jazz.

Kepandaian WR Supratman dalam bermusik dimanfaatkannya untuk menciptakan lagu-lagu perjuangan.

Ketika tinggal di Jakarta, Soepratman merasa tertantang setelah membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul yang berisikan tantangan terhadap ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.

Pada tahun 1924, pria kelahiran Meester Cornelis (sekarang Jatinegara) tersebut berhasil menyelesaikan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' ketika tengah berada di Bandung, pada usianya yang baru menginjak 21 tahun.

Sampai akhirnya, WR Soepratman memperdengarkan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' untuk pertama kalinya di depan khalayak umum.

Momen tersebut adalah pada malam penutupan Kongres Pemuda II yang dilangsungkan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1928.

Kala itu, WR Soepratman memainkan lagu 'Indonesia Raya' secara instrumental.

Sayangnya, anak dari Abdoelmoein dan Siti Senen tersebut tak pernah mendengar lagu ciptaanya dikumandangkan di Hari Kemerdekaan.

Sebab, ia sudah terlebih dahulu meninggal pada 17 Agustus 1983 karena sakit.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Baca artikel sejarah lainnya di sini

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Hari Musik NasionalWR SoepratmanSusilo Bambang Yudhoyono
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved