Pendeta Katolik Mengundurkan Diri Setelah Ketahuan Salah Cara Baptis, Kekeliruan Berdampak Panjang
Seorang Pendeta Katolik mengundurkan diri setelah menyadari bahwa selama ini dirinya mengucapkan kalimat baptis yang salah. Simak cerita lengkapnya.
Penulis: Abi Rizki Alviandri
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Seorang Pendeta Katolik asal Amerika mengundurkan diri setelah menyadari bahwa selama ini dirinya mengucapkan kalimat baptis yang salah.
Peristiwa tersebut jadi pembicaraan hangat lantaran kesalahan kecil itu membuat validitas baptis ribuan bayi Katolik dipertanyakan.
Dilansir dari people.com, Pendeta Andres Arango selama 20 tahun ini menggunakan kata yang keliru saat membaptis orang.
Selama melakukan sakramen baptis di penjuru Amerika dan Brazil, Arango mengucapkan kalimat :
"Kami membaptismu dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.."
Sementara, kalimat yang benar menurut Vatikan adalah :
"SAYA membaptismu dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus."
Walaupun sekilas tampak sepele, ternyata kesalahan ini memiliki dampak yang besar.
Penggunaan kata 'Kami', dan bukannya 'Saya', menimbulkan pertanyaan mengenai status baptis ribuan penganut agama Katolik yang dilakukan Andres.

"Kami dengan menyesal mengumumkan beberapa informasi mengenai pembaptisan yang dilakukan oleh Pendeta Andres Arango," kata Uskup Thomas J. Olmsted dari Keuskupan Phoenix, Arizona dalam sebuah pernyataan.
"Setelah dipelajari dengan seksama, kata-kata yang digunakan Andres Arango untuk sakramen baptis tidak benar,"
"Semua baptisan yang telah dia lakukan sampai tanggal 17 Juni 2021 dianggap tidak sah." lanjutnya.
Keuskupan Phoenix juga menyarankan orang tua setempat untuk mengecek setifikat baptis anak-anaknya.
Di laman resminya, keuskupan di Phoenix menyatakan bahwa orang-orang yang dibaptis dengan kata yang salah harus melakukan baptis ulang.
"Masalah dengan penggunaan kata 'Kami' adalah seharusnya bukan komunitas yang membaptis seseorang, melainkan Kristus, hanya Dia saja." ujar Olmsted.