Potret Pakaian Pengantin Super Mewah Pangeran dan Putri Brunei, Ada yang Bermahkotakan Berlian
Pernikahan keluarga kerajaan menjadi potret menarik mewahnya kehidupan bangsawan. Hal ini terlihat jelas pada pakaian pengantin bangsawan Brunei.
Penulis: Abi Rizki Alviandri
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Putri Hajah Hafizah Sururul Bolkiah, atau Putri Hafizah, merupakan anak kelima dari Sultan Brunei.
Dia menikah dengan Pengiran Haji Muhammad Ruzaini, seorang pegawai negeri sipil yang bekerja di bawah perdana menteri, pada tahun 2012.
Dilansir dari ABC news, upacara pernikahan ini dihadiri oleh 3000 orang, termasuk di antarnya Presiden Thailand, mendiang Benigno Quino III dan mantan perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra.
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, juga ikut menghadiri acara tersebut.
Pengantin perempuan mengenakan gaun perak dan krem dengan sulaman pernak-pernik kristal, sementara pengantin laki-laki mengenakan pakaian senada dengan tambahan bros emas.
Perhiasan berlian berupa mahkota, kalung, dan bros dengan ornamen batu zamrud juga menghiasi penampilan putri Hafizah saat itu.
Baca juga: Rayakan 10 Tahun Pernikahan, Ussy Sulistiawaty Ungkit Stigma Janda & Perjaka, Kita Ngumpet-ngumpet
3. Pernikahan Putri Hajah Majeedah Nuurul Bulgiah (2005)

Putri Hajah Majeedah Nuurul Bulgiah, atau biasa dipanggil Putri Majeedah, adalah anak keempat dari Sultan Brunei.
Putri Majeedah menikah dengan Khairul Khalil, seorang arsitek yang bekerja di kantor perdana menteri Brunei, pada tahun 2007.
Pernikahan tersebut dihadiri oleh 2000 orang.
Putri Majeedah mengenakan pakaian tradisional melayu berwarna merah-emas, dan juga perhiasan berupa mahkota dan kalung berlian. Tidak seperti pernikahan adiknya, kalung dan mahkota Puri Majeedah tidak dilengkapi ornamen batu zamrud.
Khalil sendiri mengenakan pakaian tradisional dilengkapi dengan belati di pinggangnya.
Seperti tradisi, pasangan tersebut sempat mengendarai mobil Rolls-Royce bewarna emas melalui jalanan ibu kota sambil menyambut rakyat Brunei.
Pernikahan keluarga kerajaan tamapaknya memang menjadi momen penting bagi masyarakat Brunei secara keseluruhan. (TribunStyle/Abi Rizki Alviandri)