Hiburan Korea
Truk Protes Dikirimkan ke Berbagai Wilayah di Korea Untuk Menyerukan Penghentian Drama 'Snowdrop'
Snowdrop telah menghadapi kritik keras karena banyak orang Korea Selatan merasa bahwa itu menyimpang dari sejarah. Truk protes tersebar di Korea.
Penulis: Vidya Audina Gesty Arinda
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Truk-truk protes telah dikirim ke berbagai lokasi di Seoul untuk meminta penghentian drama Korea Snowdrop.
Snowdrop telah menghadapi kritik keras karena banyak orang Korea Selatan merasa bahwa itu menyimpang dari sejarah.
Bahkan mengklaim bahwa itu meromantisasi Badan Keamanan Nasional dan perbuatan buruknya.
Para pengunjuk rasa telah mengirim truk ke berbagai lokasi untuk memprotes siaran Snowdrop.
Truk-truk tersebut menampilkan berbagai tanda yang menyebut drama tersebut menyimpang sejarah.

Baca juga: BLACKPINK Dikritik Karena Promosikan Drama Jisoo Snowdrop, Disebut Tidak Memperhatikan Sejarah
Baca juga: Drakor Snowdrop Diprotes, 200 Ribu Orang Tandatangani Petisi Pemberhentian: Ada Penyimpangan Sejarah
Truk itu dikirim ke Sangam-dong, sebuah distrik di mana banyak penyiar berada.
Serta Gwanghwamoon Square, di mana banyak gedung perusahaan berada.
Truk juga dikirim ke Jongno, hingga ke Gangnam.
Bagian samping truk berbunyi,
“#Romanticizing NSA – Snowdrop – Hentikan Siaran – Hapuskan Seluruhnya!!! – dari orang-orang yang melindungi sejarah. ”
Mereka kemudian memindahkan truk ke gedung JTBC, yang merupakan penyiar utama Snowdrop .
Mereka juga memajang truk di depan gedung Donga Ilbo, salah satu penerbit surat kabar terbesar di Korea Selatan.
Itu juga di depan gedung CJ&M.
Semua truk menyerukan penghentian siaran untuk Snowdrop dan menunjukkan kesalahan drama yang berkaitan dengan penyimpangan sejarah.
Sejauh ini, sementara JTBC telah mengeluarkan pernyataan yang menyangkal klaim tersebut, dan masih banyak yang masih marah atas drama tersebut.
Snowdrop hanya menayangkan dua episode pertamanya sejauh ini.
Sponsor besar Snowdrop tarik diri sebagai bagian sponsor
Satu dari tiga sponsor terbesar JTBC 'Snowdrop' membatalkan sponsornya setelah kontroversi drama atas ketidakakuratan sejarah.
P&J Group mengumumkan pembatalan sponsorship, dikutip oleh Allkpop, Senin (20/12/2021).
Menurut perwakilan perusahaan, mereka awalnya memutuskan untuk mensponsori drama setelah ditawarkan untuk mempromosikan merek dalam drama yang dibintangi Jisoo BLACKPINK dan aktor Jung Hae In.
Perwakilan Jung mengatakan, "Kami berinvestasi tanpa mengetahui detail plot dengan pemikiran bahwa itu akan memiliki efek iklan yang baik.
Saya tidak berpikir saya harus menyelidiki lebih lanjut setelah diyakinkan oleh staf drama yang mengatakan bahwa adegan bermasalah telah diedit untuk lolos standar penyiaran."

Baca juga: Drakor Snowdrop Diprotes, 200 Ribu Orang Tandatangani Petisi Pemberhentian: Ada Penyimpangan Sejarah
Baca juga: Ada Won Bin & Kim Tae Hee, Ini 4 Selebriti Korea yang Dicintai Masyarakat Meski Karyanya Sedikit
Dia melanjutkan, "Setelah mengetahui lebih banyak tentang masalah ini, kami sekarang telah meminta untuk mencabut sponsor kami.
Mereka telah mengkonfirmasi untuk menghapus nama kami dari episode ketiga."
Beberapa merek juga meminta maaf setelah rilisan pertama drama 'Snowdrop'
Di antaranya:
- Teazen (merek teh)
- Dopyoungyo (merek tembikar)
- GANISONG (merek fashion)
- Ssarijai (merek kue beras)
- Hans Plus (merek pusat perbelanjaan)
Pihak Komisi Penyiaran Korea juga menyampaikan,
"Sampai pagi ini Komisi Penyiaran sudah menerima 452 aduan masyarakat mengenai drama 'Snowdrop.'
Kami akan meninjau langkah selanjutnya."
Selain Komisi Penyiaran, juga ada petisi ke Blue House untuk meminta penghentian drama 'Snowdrop' karena telah menyimpang dari sejarah dan sudah mendapat lebih dari 200 ribu tanda tangan.
200 ribu tanda tangan untuk pemberhentian Snowdrop
Karena penyimpangan sejarah 200 ribu orang meminta pemberhentian drama Snowdrop!
Snowdrop adalah drama yang menampilkan Jung Hae In dan Jisoo BLACKPINK sebagai pemain drama, dilansir dari Allkpop.
Drama baru JTBC Snowdrop masih menghadapi kekhawatiran pemirsa karena narasi sejarahnya.
Sebelumnya, drama tersebut sempat mendapat kecaman karena penyimpangan fakta sejarah.
Menurut petisi Blue House yang baru ini, episode perdana drama tersebut menampilkan pemeran utama wanita yang secara keliru menyelamatkan mata-mata dari gerakan pro-demokrasi.

Baca juga: DAFTAR 13 Drama Korea yang Tayang Bulan Desember 2021, Bad and Crazy, Snowdrop hingga The Silent Sea
Baca juga: Jisoo BLACKPINK Main Drama Snowdrop, Begini Cara Jennie, Rose, dan Lisa Beri Dukungan, Manis Banget!
Selanjutnya, ketika orang-orang dari Badan Perencanaan Keamanan Nasional mengejar mata-mata yang diperankan oleh Jung Hae In, drama itu memainkan lagu bersejarah.
Padahal lagu tersebut digunakan untuk melambangkan gerakan pro-demokrasi.
Pemirsa yang menyaksikan adegan tersebut pada tanggal 18 Desember turun ke platform online dan menyatakan ketidaknyamanan mereka.
Mereka mengatakan, "Tidak pantas rasanya untuk menggunakan sebuah lagu yang bermakna untuk adegan yang menampilkan Badan Perencanaan Keamanan Nasional dan mata-mata."
Petisi tersebut juga menyatakan bahwa meromantisasi dan menampilkan pemeran utama pria sebagai mata-mata yang dikira sebagai tokoh pro-demokrasi mengarah pada penyimpangan sejarah.
Karena sebenarnya banyak orang tak bersalah yang disiksa oleh pemerintah dengan dikira mata-mata.
"Drama yang menghadirkan narasi seperti itu merusak nilai sejarah gerakan pro-demokrasi," ujar penonton.
Petisi saat ini memiliki lebih dari 200.000 penandatangan dan akan ditutup pada 18 Januari 2022.
Sepertinya ini memang sesuatu yang sensitif bangi warga Korea Selatan.
(TribunStyle.com/Vidya)