Sakit Kepala saat Minum Dingin & Makan Es Krim? 5 Cara Menghindari Brain Freeze atau Pembekuan Otak

TRIBUNSTYLE.COM - Pernahkah kalian merasakan sakit kepala singkat namun sangat menyakitkan dan spesifik setelah mengonsumi sesuatu yang dingin?

Ini disebut pembekuan otak atau brain freeze, juga dikenal sebagai sakit kepala es krim.

Itu bisa terjadi kadang-kadang ketika makan es krim atau minum air es dingin.

Sebagian besar waktu hanya berlangsung beberapa detik, dan kalian dapat langsung menikmati makanan atau minuman dingin.

Tetapi penting untuk mempelajarinya agar kita dapat mencoba menghindarinya.

1. Bagaimana mengenali brain freeze?

Hal ini terjadi setelah kalian dengan cepat mengonsumsi sesuatu yang dingin, seperti es krim atau air, dan itu menyentuh langit-langit mulut Anda.

Itu juga bisa terjadi ketika Anda baru saja menghirup sesuatu yang sangat dingin.

Orang biasanya mengalaminya saat cuaca panas dan mereka mengonsumsi sesuatu yang sangat dingin.

Perasaan yang kita dapatkan termasuk rasa sakit yang sangat tiba-tiba dan tajam di bagian depan kepala.

Rasa sakitnya tidak berlangsung lama, biasanya beberapa detik atau hingga satu atau 2 menit dalam beberapa kasus.

Baca juga: 7 Jenis Kepribadian Dilihat dari Cemilan Kesukaanya, dari Keripik, Roti Kering hingga Es Krim

2. Penyebab brain freeze masih sedikit misteri.

Ketika kalian mengonsumsi sesuatu yang dingin, atau bahkan udara dingin, maka Anda mengubah suhu di bagian belakang tenggorokan di persimpangan arteri karotis interna dan arteri serebral anterior.

Dan menurut ahli saraf Dwayne Godwin, otak tidak menyukai perubahan, jadi pembekuan otak adalah tindakan pencegahan.

Jadi ketika dingin menyerang, itu menyebabkan pelebaran dan kontraksi arteri dan itulah sensasi yang ditafsirkan oleh otak sebagai rasa sakit.

Baca juga: 5 Fakta Pengaruh Kesehatan Saat Menyantap Makanan Panas dan Dingin, Air Es Lebih Mudah Diserap

3. Brain freeze versus migrain.

Penelitian menunjukkan penderita migrain memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami brain freeze.

Namun, perbedaan terbesar dan terpenting antara keduanya adalah bahwa pembekuan otak hanya berlangsung dalam waktu singkat dan hilang dengan sendirinya tanpa perlu obat.

Sedangkan migrain, tidak hanya berlangsung lebih lama, tetapi juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan lain seperti mual.

Baca juga: Kamu Sering Migrain? Faktanya Migrain Bisa Turunkan Risiko Diabetes, Ini Penjelasannya

4. Anda dapat “mengobati” brain freeze dengan cukup mudah.

Seperti yang disebutkan, pembekuan otak tidak berlangsung lama, tetapi jika kita pernah mengalaminya, ada beberapa cara yang baik untuk membuatnya lebih cepat berakhir.

Yang pertama adalah minum sesuatu yang hangat atau pada suhu kamar.

Cara lainnya adalah dengan menekan lidah Anda ke langit-langit mulut.

Panasnya akan berpindah ke sinus dan akan menghangatkan saraf yang menyebabkan otak membeku.

Jaga lidah Anda di sana sampai rasa sakitnya hilang.

5. Hal terbaik yang harus dilakukan adalah menghindarinya.

Meskipun tidak berbahaya bagi kita, tetap saja ada perasaan tidak nyaman, jadi jika Anda ingin menghindarinya, langkahnya sederhana.

Hindari menelan makanan atau minuman beku dan hindari menghirup udara yang sangat dingin.

Jika Anda memiliki sesuatu yang dingin, cobalah untuk memakannya perlahan-lahan.

Dan saat Anda berjalan di luar dalam suhu rendah, masker wajah atau syal dapat membantu melindungi dari udara.

Baca juga artikel terkait otak lainnya di sini 

(Tribunstyle.com/Manila)