Mengenang Hari Kelahiran Munir Said Thalib 8 Desember, Aktivis HAM yang Meninggal Diracun di Udara

TRIBUNSTYLE.COM - Seandainya belum meninggal, Munir Said Thalib berusia 56 tahun hari ini.

Tanggal 8 Desember adalah hari ulang tahun aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) itu.

Munir dinyatakan meninggal pada empat puluh ribu kaki di atas tanah Rumania, 7 September 2004.

Ia mengembuskan napas terakhirnya di pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 974.

Kala itu, ia sedang dalam perjalanan ke Amsterdam, Belanda, untuk melanjutkan pendidikan.

Kasus kematian Munir serta dalang dibalik pembunuhan berencana itu masih menyimpan misteri hingga belasan tahun.

Baca juga: Mengenang Suyadi, Pak Raden Pencipta Si Unyil, Tanggal Kelahirannya Jadi Hari Dongeng Nasional

Baca juga: Mengenang Miki Matsubara, Penyanyi Jepang Lagu Stay with Me, Meninggal 2004 karena Kanker Rahim

Pada hari kelahirannya ini, mari mengenang kembali sosok Munir.

Dirangkum dari berbagai sumber, inilah sekilas profilnya.

Mengenang Sosok Munir Said Thalib

Lahir di Malang pada 8 Desember 1965, Munir dikenal sebagai aktivis HAM.

Munir dikenal sebagai aktivis HAM dan anggota dewan KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan).

Bersama KontraS, ia berjuang demi orang-orang hilang yang diculik.

Munir serius dalam bidang hukum dengan cara melakukan pembelaan-pembelaan terhadap sejumlah kasus, terutama terhadap kaum tertindas.

Salah satu kasus besar yang pernah dia tangani, yakni kasus Marsinah (seorang aktivis buruh).

Marsinah dibunuh secara keji oleh beberapa oknum militer pada tahun 1994.

Sikap berani dan sigapnya dalam menentang ketidakadilan oleh beberapa pihak pada masa pemerintahan Orde Baru, membuat Munir tak disukai oleh penguasa.

Hal itu membuatnya sering mendapat ancaman dari berbagai pihak.

Munir tewas akibat diracun di pesawat saat dirinya berangkat ke Amsterdam, Belanda, untuk melanjutkan pendidikan.

Ia dinyatakan meninggal empat puluh ribu kaki di atas tanah Rumania pada 7 September 2004.

Kematian Munir dan sosok pelakunya menyimpan misteri hingga belasan tahun.

Meski beberapa nama telah diproses hukum, banyak pihak yang menilai tak ada kesungguhan dalam penyelesaian kasus.

Pollycarpus Budihari Priyanto, salah satu pilot, menjadi terdakwa dan terpidana dalam kasus Munir.

Namun, ia bebas murni pada 29 Agustus 2018, setelah memperoleh bebas bersyarat pada 2014.

Pada 17 Oktober 2020, Pollycarpus meninggal akibat terpapar Covid-19.

Hingga kini, jasa Munir sebagai aktivis HAM masih dikenang dan keadilan tentang pembunuhannya masih terus diperjuangkan.

Sosok Munir di Mata Gus Dur

Munir meninggal dunia tepat pada tanggal Gus Dur merayakan hari ulang tahunnya yang ke-64 tahun.

Beberapa bulan sebelumnya, rupanya mereka sempat bertemu dalam satu forum.

Melansir laman Gusdur.net, Munir sempat berada dalam satu forum bersama Gus Dur pada 27 April 2004.

Gus Dur pernah memberi komentar soal sosok Munir Said Thalib.

Menurutnya, sosok aktivis HAM itu sangat tulus dalam menolong orang.

“Terus terang, di antara para pejuang HAM, dia yang paling terkemuka.

Dia tidak tergoda kemewahan hidup dan sebagainya.

Yang dia lakukan hanya menolong orang,” ungkap Gus Dur, dikutip dari Gusdur.net.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Baca artikel profil tokoh lainnya di sini