Lawan Covid19
Waspada Hoax Minggu Ini: Varian Delta India Tidak Ada hingga Vaksin Pfizer untuk Lacak Manusia
Muncul 16 isu seputar hoaks Covid-19 selama seminggu terakhir yang tersebar di media sosial.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan, saat ini muncul 16 isu seputar hoaks Covid-19 selama seminggu terakhir yang tersebar di media sosial.
Beberapa isu hoaks yang mengandung disinformasi menurut Dedy antara lain, hoaks yang menyebar pada 18 November 2021 mengenai CEO Pfizer ditangkap FBI karena penipuan dan pemalsuan data vaksin.
"Beberapa contoh hoaks yang perlu kita tangkal bersama," kata Dedy dalam siaran pers, Kamis (25/11/2021).
Kedua, hoaks pada tanggal 19 November 2021 tentang aliansi dokter dunia menyatakan bahwa varian Delta India tidak ada.
Baca juga: Siswa Alami Learning Loss, Komisi X DPR Minta Intensitas Pembelajaran Tatap Muka Ditingkatkan
Baca juga: Waspadai Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia, IDI Ingatkan Ketersediaan Obat dan Tabung Oksigen
Ketiga, kata Dedy, disinformasi pada tanggal 20 November 2021 yang menyatakan bahwa anggota parlemen Austria meninggal dunia karena vaksin Covid-19.
"Keempat, disinformasi pada tanggal 22 November 2021 mengenai klaim Pfizer digunakan untuk melacak manusia di seluruh dunia," ucapnya.
Lalu, hoaks pada tanggal 24 November 2021 mengenai detox mandi dengan ramuan soda kue, garam epsom, boraks dan tanah liat bentonit dapat menghilangkan kandungan vaksin Covid-19.
Dedy mengatakan, demikianlah sejumlah hoaks yang masih terus menyebar dan menjadi salah satu kendala penanganan Covid-19 di Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hoaks Sepekan Terakhir: Varian Delta India Tidak Ada hingga Vaksin Pfizer untuk Lacak Manusia