Breaking News:

Viral Hari Ini

KISAH Pilu Orangtua Nekat Jual Anaknya yang Masih 9 Tahun di Afghanistan Demi Makan Keluarga

Simak kisah pilu orangtua nekat jual anaknya yang masih 9 tahun di Afghanistan, dilakukan demi makan keluarga.

pixabay.com
Simak kisah pilu orangtua nekat jual anaknya yang masih 9 tahun di Afghanistan, dilakukan demi makan keluarga. 

TRIBUNSTYLE.COM - Simak kisah pilu orangtua nekat jual anaknya yang masih 9 tahun di Afghanistan, dilakukan demi makan keluarga.

Nasib orang tiada yang tahu, seperti kisah pilu yang terjadi di Afghanistan ini.

Dilansir dari Kompas.com dari sebuah video laporan CNN, seorang ayah harus merelakan anaknya dijual demi memenuhi kebutuhan keluarga.

Seorang ayah bernama Abdul Malik ini dilaporkan harus rela menikahkan putrinya yang berusia sembilan tahun sebagai calon pengantin.

Malik dan keluarganya yang harus rela tinggal di kamp pengungsi Afghanistan selama empat tahun ini hanya menerima $3 (Rp. 50 ribu) per hari untuk makanan saja.

Hal ini disebut terjadi setelah adanya pergantian kekuasaan di Afghanistan beberapa tahun terakhir.

Baca juga: BAK Kisah FTV, Wanita Ini Ceritakan Teman SMA Kini Jadi Ibu Tirinya, Pertemanan Seumur Hidup

Baca juga: Jusuf Kalla Tentang Taliban di Afghanistan, Tak Seperti Dua Puluh Tahun yang Lalu

Abdul Malik dan istrinya kehilangan harus kehilangan bantuan keuangan, dan pria itu memutuskan untuk melakukan hal ini.

Gadis ini harus direlakan keluarga kepada seorang pria berusia 55 tahun.

Abdul sebenarnya juga tak puas dengan penjualan itu, tetapi lalu menjelaskan bahwa dia tidak punya cara lain demi memenuhi kehidupannya sehari-hari.

Dia berharap keluarga baru akan memperlakukan anaknya ini dengan cinta dan membantunya membangun masa depan yang cerah.

Melansir Newsweek pada Rabu (3/11/2021), gadis bernama Parwana Malik ini dijual dengan harga sekitar 2.200 dollar AS (Rp 31 juta).

Kepada CNN, Malik mengatakan khawatir "lelaki tua" yang membelinya akan memukuli dan memaksanya melakukan pekerjaan kasar di rumah.

Terpaksa karena kebutuhan dan konflik Taliban dan Afghanistan 

Ketika ekonomi negara mereka runtuh di tengah pengambilalihan Taliban, keluarganya menjadi tidak mampu membeli kebutuhan apa pun termasuk makanan.

Mereka bertahan hidup dengan bantuan kemanusiaan dan pekerjaan kecil untuk menghasilkan cukup uang yang menyediakan makanan bagi keluarga.

Kakak Malik yang berusia 12 tahun juga sudah dijual kepada seorang pria beberapa bulan sebelum membantu membayar kebutuhan dasar.

Dalam video CNN tersebut Malik diperkenalkan kepada pria itu, gadis kecil itu tampak menolak dan menangis.

Ayahnya mengatakan kepada pria itu untuk "tolong jaga dia" dan memohon padanya untuk tidak memukulnya.

Tapi pria itu mengatakan dia tidak membeli Malik sebagai pengantin, melainkan untuk diurus oleh istrinya sendiri sebagai salah satu anak mereka.

"Dia akan bekerja di rumah saya. Saya tidak akan memukulnya. Saya akan memperlakukannya seperti anggota keluarga. Saya akan bersikap baik," klaim pria itu.

Setelah Taliban secara resmi mengambil alih Afghanistan pada 15 Agustus, keluarga Malik bersama dengan mayoritas warga Afghanistan merasa situasi mereka memburuk.

Ekonomi runtuh beserta kehidupan normal mereka sehari-hari.

"Hari demi hari, jumlah keluarga yang menjual anak-anak mereka semakin meningkat," kata aktivis hak asasi manusia Mohammad Naiem Nazem.

"Kurangnya makanan, kurangnya pekerjaan, membuat keluarga merasa mereka harus melakukan ini."

Ayah Malik, Abdul Malik, mengatakan dia mencoba segalanya untuk menghasilkan uang sehingga dia tidak harus menjual putrinya.

"Kami memiliki delapan anggota keluarga," kata Abdul kepada CNN.

"Saya harus menjual Malik untuk menjaga anggota keluarga lainnya tetap hidup."

Malik mengatakan kepada CNN bahwa dia berharap bisa menjadi seorang guru dan tidak ingin melepaskan pendidikannya.

Dia juga mengatakan sudah berusaha untuk mengubah pikiran orang tuanya tetapi tidak bisa.

Meskipun ilegal di Afghanistan untuk menikahi anak di bawah usia 15 tahun, hal ini masih menjadi praktik umum, terutama di daerah desa.

Dengan kelaparan nasional dan kemiskinan di dalam negeri, banyak orang tua menemukan diri mereka dalam situasi yang sama dengan Abdul.

Dengan seorang istri, tiga putri lagi, dan seorang putra di rumah, Abdul menyadari kenyataan pahit bahwa 2.200 dollar AS yang diterima setelah menjual hanya akan mencukupi kebutuhan keluarganya untuk waktu yang singkat.

(*)

Artikel terkait Afghanistan>>>

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Tragis Gadis 9 Tahun Afghanistan Dijual Ayahnya untuk Memberi Makan Keluarga."

Tags:
AfghanistanAbdul Malik
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved