Jungkook BTS Dilaporkan ke Komisi Perdagangan, Dituding Lakukan Iklan Terselubung, Penggemar Membela
Jungkook BTS dilaporkan ke Komisi Perdagangan Korea Selatan karena dituding telah lakukan iklan terselubung, para penggemar langsung membela.
Penulis: Joni Irwan Setiawan
Editor: Dhimas Yanuar
lihat foto
TRIBUNSTYLE.COM - Jungkook BTS dilaporkan ke Komisi Perdagangan Korea Selatan karena dituding telah lakukan iklan terselubung, para penggemar langsung membela.
Salah satu personel idol group asal Korea Selatan BTS, yakni Jungkook baru-baru ini dituding melakukan iklan terselubung terhadap produk fesyen.
Produk tersebut adalah Six6uys yang merupakan merek dagang milik kakak dari Jungkook.
Jungkook disebut telah melakukan praktik iklan untuk merek tersebut berulang kali.
Jungkook diketahui menggunakan merek itu ketika melakukan siaran langsung melalui V App, aplikasi yang memungkinkan fans bertemu dengan idolanya.
Selain itu, Jungkook menggunakan pakaian dengan merek tersebut dalam unggahan fotonya.
Atas kejadian tersebut, seorang warganet melaporkan Jungkook ke Komisi Perdagangan.
Sadar dirinya sedang tertimpa masalah, Jungkook memutuskan mengundurkan diri dari posisinya sebagai direktur.
Baca juga: Hobi Makan, Jungkook BTS Sering Melahap Makanan Sambil Nonton Acara Kuliner di Televisi
Baca juga: Jin BTS sedang Diwawancara, Jimin dan Jungkook Malah Bikin Ulah, J-Hope: Kalian tak Waras
"Six6uys meluncurkan merek fesyen, Graffiti On Mind, awal September tahun in.
Dan Jungkook mengenakan busana merek tersebut di siaran langsung (V App)" bunyi laporan tersebut dikutip Tribun Style dari Koreaboo, Sabtu, 2 Oktober 2021.
"Beberapa hari kemudian, dia mengenakan busana (sweater) yang sama dengan warna berbeda dalam selfie yang diunggah ke Twitter dan Weverse.
BTS adalah boy group papan atas yang mewakili Korea Selatan," imbuhnya.
Karena aksinya itu, Jungkook dinilai dapat mengakibatkan manipulasi keuntungan, mengingat pengaruh besar Jungkook terhadap permintaan konsumen.
"Bahkan jika Jungkook tidak secara pribadi membagikan ulasan produk atau meminta penggemar membelinya setelah mengunggah foto ke media sosial, hanya dengan sering memberikan paparan merek, dia dapat menyebabkan peningkatan keuntungan," tertulis dalam laporan tersebut.
"Dengan demikian, ini adalah insiden yang dapat merusak pasar yang adil dan bebas.
