36 Tahun Berdiri, Toko Ibunda Ernest Prakasa Tutup Akibat Pandemi, Dipaksa Menyerah oleh Keadaan
Toko milik ibunda Ernest Prakasa, Jenny Lim yang berdiri sejak 36 tahun lalu harus tutup selamanya akibat dihantam pandemi.
Penulis: Joni Irwan Setiawan
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Reporter: Joni Irwan Setiawan
TRIBUNSTYLE.COM - Toko milik ibunda Ernest Prakasa yang berdiri sejak 36 tahun lalu harus tutup selamanya akibat dihantam pandemi.
Sudah satu tahun lebih pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia.
Seperti diketahui Indonesia mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 pada awal Maret 2020 lalu.
Hadirnya pandemi di Tanah Air telah membawa berbagai dampak yang buruk di berbagai sektor, termasuk di sektor ekonomi.
Pembatasan aktivitas masyarakat berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian.
Bahkan, hingga kini, masih ada saja masyarakat yang merasakan dampak dari Covid-19 ini.
Salah satunya adalah keluarga Ernest Prakasa.
Baca juga: Dihantam Pandemi, Grup Band Bagindas Bubar setelah 12 Tahun Bersama, Para Personel Ngaku Kecewa
Baca juga: BLOKIR Nomor Ketua KPI Agung Suprio, Ernest Prakasa: Saya Sudah Nggak Percaya dengan Omongan Anda

Bagaimana tidak, toko milik sang ibunda, Jenny Lim yang beroperasi sejak 1985 harus tutup selamanya akibat pandemi Covid-19.
Kabar kurang menyenangkan ini dibagikan Ernest Prakasa melalui akun Instagram miliknya.
Dalam unggahannya, Ernest dan sang ibu terlihat foto bersama para pekerja di depan toko mereka yang bakal segera tutup.
"Hari ini nyokap gw harus mengucapkan selamat tinggal sama para karyawan, sebagian bahkan sudah mengabdi selama belasan tahun," tulis Ernest Prakasa dikutip Tribun Style, Senin, 13 September 2021.
Pria yang berprofesi sebagai komika sekaligus sutradara itu kemudian mengenang kembali perjalanan toko keluarga itu dalam memenuhi nafkah mereka.
Dengan legawa, Ernest menyampaikan perisahan dengan toko yang suda berdiri sejak 36 tahun lalu itu.
"Toko Baru (di film gw plesetkan menjadi Toko Jaya Baru) yang beroperasi sejak 1985, akhirnya harus menyudahi perjalanannya setelah 36 tahun.
Toko yang praktis menjadi sumber utama nafkah keluarga kami, setelah bisnis bokap hancur akibat krisis 98," ungkap Ernest.

Semenjak adanya pandemi, masyarakat lebih memilih untuk berbelanja online.
Hingga akhirnya toko yang dikelola orangtua Ernest itu harus menyerah pada keadaan dan tak mampu bersaing di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
"Pandemi membuat pola belanja berubah, dan fasilitas online yang memang sudah membuat toko kelontong old school tergerus, semakin menggilas tanpa ampun," beber Ernest Prakasa.
Komika jebolan Stand Up Comedy Indonesia itu menegaskan tak ada yang perlu disesali dari penutupan toko tersebut.
"Zaman berubah. Hidup berlanjut.
Tidak ada yang perlu disesalkan, hanya ada hal-hal baik yang layak disyukuri," ujarnya.
Ayah dua orang anak itu juga berjanji akan selalu mendukung sang ibu.
"Yang sabar ya Ma, I’m always here," tandas Ernest Prakasa.
Grup Band Bagindas Bubar Akibat Pandemi
Tak hanya toko milik ibunda Ernest Prakasa, sebelumnya grup band Bagindas juga merasakan dampak dari pandemi ini.
Pandemi membuat kegiatan manggung Bagindas Band terhenti selama hampir setahun lebih.
Hal itu pun membuat group musik tersebut memutuskan untuk bubar setelah 12 tahun bersama.
Sebagai informasi, Bagindas terbentuk pada 2 Februari 2009 lalu.
Sebelumnya, Mike Cs memakai nama Violin.
Baca juga: Terlanjur Sewa Gedung Pernikahan, Boy William Gagal Nikahi Karen Vendela karena Pandemi: Rugi Banyak

Grup band yang terkenal dengan lagu 'Cinta' ini menyatakan bubar setelah para personel memilih menyelamatkan karir dan kebutuhan finansialnya masing-masing.
Ketika pandemi melanda tawaran manggung pun sepi.
Lalu diam-diam salah satu anggota Bagindas membuat projek sendiri-sendiri tanpa memberitahukan anggota personel lainnya.
Tindakan itu membuat mereka saling curiga, hingga akhirnya Mike alias Michael Christian gitaris sekaligus song writer Bagindas menyatakan mengundurkan diri.
Andra membeberkan apa yang disampaikan Mike ketika memutuskan hengkang dari Bagindas.
"Dia udah mau di belakang layar, 'saya sudah saatnya berada di belakang layar.
Tidak lagi di depan sebagai musisi' gitu," kata Andra dikutip Tribun Style dari Tribunnews, Minggu, 22 Agustus 2021.

Baca juga: Saat Pandemi Usai Nanti, Lesti Kejora & Rizky Billar Dambakan Bulan Madu ke Beberapa Negara Ini
Sebenarnya Andra cukup kecewa dengan sikap sahabatnya itu karena sudah sama-sama meniti karir di Bagindas sekian lama tapi harus pergi.
"Di lain omongan dia juga bilang, dia ingin mencari suasana baru.
Tapi itu pilihan dia, saya mau bilang apa," kata Andra.
Bubarnya Bagindas, sudah ada tanda-tanda yang disadari oleh salah satu gitaris band tersebut, Ferry.
Fery merasa ketika pandemi Covid-19 mulai mewabah di Tanah air bandnya mulai goyah.
"Kami sudah jarang ketemu. Manggung bersama terakhir di Tanggarong Kalimantan Timur, Desember 2020.
Dengan prokes yang ketat dan itu dengan penonton yang terbatas," kata Ferry.
Dengan begini kabar mereka bubar semakin hembus terdengar.
Namun belum diketahui secara pasti bagaimana mereka ke depannya.
Selain Mike, sang vokalis juga punya kegiatan bermusik lain.
(TribunStyle.com/Joisetiawan)