36 Tahun Berdiri, Toko Ibunda Ernest Prakasa Tutup Akibat Pandemi, Dipaksa Menyerah oleh Keadaan
Toko milik ibunda Ernest Prakasa, Jenny Lim yang berdiri sejak 36 tahun lalu harus tutup selamanya akibat dihantam pandemi.
Penulis: Joni Irwan Setiawan
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Toko yang praktis menjadi sumber utama nafkah keluarga kami, setelah bisnis bokap hancur akibat krisis 98," ungkap Ernest.

Semenjak adanya pandemi, masyarakat lebih memilih untuk berbelanja online.
Hingga akhirnya toko yang dikelola orangtua Ernest itu harus menyerah pada keadaan dan tak mampu bersaing di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
"Pandemi membuat pola belanja berubah, dan fasilitas online yang memang sudah membuat toko kelontong old school tergerus, semakin menggilas tanpa ampun," beber Ernest Prakasa.
Komika jebolan Stand Up Comedy Indonesia itu menegaskan tak ada yang perlu disesali dari penutupan toko tersebut.
"Zaman berubah. Hidup berlanjut.
Tidak ada yang perlu disesalkan, hanya ada hal-hal baik yang layak disyukuri," ujarnya.
Ayah dua orang anak itu juga berjanji akan selalu mendukung sang ibu.
"Yang sabar ya Ma, I’m always here," tandas Ernest Prakasa.
Grup Band Bagindas Bubar Akibat Pandemi
Tak hanya toko milik ibunda Ernest Prakasa, sebelumnya grup band Bagindas juga merasakan dampak dari pandemi ini.
Pandemi membuat kegiatan manggung Bagindas Band terhenti selama hampir setahun lebih.
Hal itu pun membuat group musik tersebut memutuskan untuk bubar setelah 12 tahun bersama.
Sebagai informasi, Bagindas terbentuk pada 2 Februari 2009 lalu.
Sebelumnya, Mike Cs memakai nama Violin.