Trending Hari Ini
Beda Vaksin Covid-19 Booster & Vaksin Dosis Ketiga yang Harus Bayar Rp 100 Ribu, Ini Kata Ahli
Orang Se-Indonesia Salah Kaprah! Ternyata Booster Vaksin Tidak Sama dengan Vaksin Dosis Ketiga, Lantas Apa Bedanya dan Gunanya?
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Tidak diragukan lagi, dunia masih perlu suntikan imunitas untuk memastikan seluruh umat manusia bisa kebal dari Covid-19.
Indonesia pun sudah memprogramkan suntikan ini.
Suntikan ini dinamakan suntikan booster Covid-19, yang saat ini diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan (nakes).
Banyak juga yang menyebutnya vaksin dosis ketiga.
Ternyata, suntikan booster Covid-19 bukanlah vaksin dosis ketiga.
Baca juga: Penyintas Virus Covid-19 Lebih Kebal dari Orang yang Sudah Vaksin? Simak Penjelasan Ahli Ini
Baca juga: Sertifikat Vaksin Dipakai untuk 6 Aktivitas Masyarakat Ini, Termasuk Ibadah, Pakai PeduliLindungi

Selama ini kita malah dengan salah kaprah menyebutnya seakan sama saja.
Lantas, apa bedanya? Dan apa manfaat dari suntikan booster?
Melansir thehealthy.com, suntikan booster dan vaksin dosis ketiga ternyata memiliki perbedaan sangat mendasar.
Dosis ketiga adalah dosis vaksin untuk orang-orang yang imunnya tidak merespon secara optimal kepada dua dosis awal.
Hal itu disampaikan oleh William Schaffner, MD, mantan anggota dewan Pakar Penyakit Infeksi Amerika Serikat.
Contohnya adalah para pasien transplantasi organ dan yang memiliki gangguan imunitas.
Mereka tidak mampu membentuk imunitas sebaik orang-orang sehat pada umumnya.
Vaksin dosis ketiga bukanlah booster.
Orang-orang dengan imun lebih lemah dari orang kebanyakan bisa mendapatkan suntikan vaksin ketiga 28 hari sejak mendapatkan dosis kedua vaksin Pfizer atau Moderna.
Secara kontras, booster adalah dosis tambahan untuk orang yang sehat.
Bayangkan booster sebagai 'ajaran tambahan' bagi sistem imun manusia sehat.
"Booster membangunkan sistem imun lagi dan mendorongnya ke tingkat yang lebih kuat," ujar John Zaia, MD, direktur di Pusat Terapi Gen di City of Hope, Duarte, California.
Dosis suntikan ketiga dan booster sama, tapi penggunaannya adalah pada waktu penyuntikan dan siapa yang memakainya.
Jika dipakai orang yang memiliki imun lemah maka dinamakan suntikan vaksin dosis ketiga.
Namun jika dipakai orang yang sehat maka dinamakan suntikan booster.
Booster bermanfaat untuk menguatkan lagi sistem imunitas manusia.
Walaupun orang sehat biasanya punya kekebalan yang bisa merespon vaksin, tapi terkadang respon antibodi itu perlahan-lahan menurun seiring berjalannya waktu, seperti dikatakan Dr. Schaffner, profesor penyakit menular di Vanderbilt University, Nashville.
Vaksin dari penyakit lain pun juga mengalami proses ini, contohnya tetanus.
Hal tersebut normal terjadi pada sistem imunitas manusia.
Sedangkan untuk vaksin Covid-19 karena merupakan vaksin penyakit baru maka ilmuwan masih menentukan tepatnya berapa lama imunitas vaksin bertahan.
(*)

--
Vaksin dosis ketiga telah direncanakan, kabarnya seharga Rp 100 ribu tapi ada golongan masyarakat yang mendapatkannya secara gratis.
Desas-desus rencana pemberian vaksin dosis ketiga atau vaksin booster kian menguat di kalangan masyarakat.
Dilaporkan, beberapa tenaga kesehatan telah mendapat vaksin dosis ketiga atau vaksin booster.
Bahkan, Presiden Joko Widodo mengaku tengah menunggu pemberian vaksin booster keluaran Pfizer.
Kendati demikian, beredar kabar bahwa nantinya bakal ada vaksin booster berbayar Rp 100 ribu per dosis.
Baca juga: Sertifikat Vaksin Belum Muncul di Laman PeduliLindungi? Ini Solusi dari Kemenkes
Baca juga: Untuk Ibu Hamil yang Akan Vaksin Covid-19, Perhatikan Hal Ini Agar Mengurangi Efek Samping
Hal ini diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (25/8/2021).
Rencana terkait vaksin booster berbayar telah didiskusikan dengan Presiden Joko Widodo.
"Harga suntikannya mungkin 7 dollar AS atau 8 dollar AS satu kali suntik. Itu sekitar ya enggak sampai Rp100.000 atau Rp150.000-an, sehingga bisa langsung dilakukan oleh yang bersangkutan."
"Menurut pendapat saya, kita akan juga buka secara terbuka vaksin-vaksin yang masuk, jadi rakyat yang ingin mendapatkan booster bisa memilih. Yang memiliki uang mau menyuntik Rp 100.000 atau Rp 150.000 bisa memilih (untuk booster)," papar Menkes Budi.
Perkiraan harga tersebut akan membuka peluang bagi masyarakat umum untuk memilih, apakah akan memilih melakukan vaksin booster atau tidak.
Nantinya, Budi mengatakan, ada kriteria orang yang dapat suntikan dosis ketiga secara gratis.
"Diskusi dengan Bapak Presiden, sudah diputuskan oleh beliau, bahwa ke depan kemungkinan yang dibayari negara hanya Penerima Bantuan Iuran (PBI) saja," kata Budi, dikutip dari Kontan.co.id.
Berdasarkan laman resmi Kementerian Kesehatan, Penerima Bantuan Iuran (PBI) adalah peserta Jaminan Kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak mampu sebagaimana diamanatkan UU SJSN yang iurannya dibayari Pemerintah sebagai peserta program Jaminan Kesehatan.
Peserta PBI adalah fakir miskin yang ditetapkan oleh Pemerintah dan diatur melalui Peraturan Pemerintah. (Nikita Yulia/GridHealth)
Artikel ini pernah tayang di GridHealth berjudul Vaksin Booster Berbayar Rp 100 Ribu, Menkes Budi Sebut Kriteria Orang Dapat Suntikan Dosis Ketiga Gratis