Breaking News:

Trending Hari Ini

Sputnik V Rusia Datang di Indonesia, Simak Hal-hal yang Harus Diketahui Tentang Vaksin Covid-19 Ini

BPOM Bongkar Efek Samping Vaksin Sputnik V Bikinan Rusia, Hasil Karya Para Peneliti Vladimir Putin Jadi Disuntikkan ke Rakyat Indonesia?

Editor: Dhimas Yanuar
Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19. 

TRIBUNSTYLE.COM - Indonesia memang sudah berusaha membawa pulang banyak merek vaksin covid-19.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews sebelumnya, salah satu yang baru hadir dan menjadi booster adalah Moderna.

Selai vaksin Modernya, Indonesia nyatanya juga sudah siap untuk menggunakan vaksin Sputnik-V milik Rusia.

Baca juga: 4 Vaksin Baru Covid-19 Diproses Izin Penggunaan Darurat BPOM, Belum Ada Merah Putih & Nusantara

Baca juga: VAKSIN Booster Covid-19 untuk Masyarakat Umum Disebut Mulai Tahun Depan, Bakal Dibebankan Biaya

Ilustrasi Vaksin corona Covid-19 Sputnik V.
Ilustrasi Vaksin corona Covid-19 Sputnik V. (Hyderus.com)

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) Vaksin Sputnik-V.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, hasil uji klinik fase 3 menunjukkan Vaksin Sputnik-V memiliki efikasi 91,6 persen.

"Data uji klinik fase 3 menunjukkan Vaksin Covid-19 Sputnik-V memberikan efikasi sebesar 91,6 persen (dengan rentang confidence interval 85,6 persen-95,2 persen)," kata Penny dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (25/8/2021).

Penny mengatakan, penyuntikan vaksin ini menimbulkan efek samping bersifat ringan dan sedang.

Efek samping yang paling sering muncul di antaranya yaitu gejala flu, demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot, badan lemas, sakit kepala, hipertermia dan reaksi lokal pada lokasi injeksi.

"Vaksin ini diberikan secara injeksi intramuskular dengan dosis 0,5 mL untuk 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu 3 minggu, dan termasuk kelompok vaksin yang memerlukan penyimpanan pada kondisi suhu khusus, yaitu pada suhu -20 Celcius sampai ± 2 Celsius," ujarnya.

Lebih lanjut, Penny mengatakan, pemberian EUA untuk Vaksin Sputnik-V sudah melalui pengkajian secara intensif oleh BPOM bersama Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19 dan Indonesia Tenchnical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

"Penilaian terhadap data mutu vaksin ini juga telah mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional," pungkasnya.

Untuk diketahui, Vaksin Sputnik-V merupakan vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Russia yang menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S).

Vaksin ini didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan dan mutu vaksin ini di Indonesia.

(*)

--

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan, saat ini lembaganya sedang mengupayakan proses registrasi untuk mendapatakan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap empat jenis vaksin Covid-19.

"Pertama adalah Cansino, lalu Johnson and Johnson, Covavax dan Covaxin.

Ini adalah 4 jenis vaksin yang sedang dalam proses (mendapat EUA) juga," ujar Penny dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR, Rabu (25/8/2021).

Baca juga: VAKSIN Booster Covid-19 untuk Masyarakat Umum Disebut Mulai Tahun Depan, Bakal Dibebankan Biaya

Baca juga: SEGUDANG Manfaat Vaksin Covid-19 Untuk Ibu Hamil dan Menyusui, Termasuk Melindungi Bayi

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito memberikan keterangan pers di Kantor BPOM, Jakarta Timur, Kamis (19/11/2020). Vaksin covid-19 yang ditargetkan Desember tertunda dan bakal mundur pada Januari 2021. Di Indonesia sendiri, pengadaan vaksin covid-19 akan didatangkan dari CanSino Biologics Inc, Sinovac Biotech Ltd, dan Sinopharm (G42), tiga perusahaan China. Tiga vaksin Covid-19 tersebut direncanakan akan tiba pada akhir tahun ini.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito memberikan keterangan pers di Kantor BPOM, Jakarta Timur, Kamis (19/11/2020). Vaksin covid-19 yang ditargetkan Desember tertunda dan bakal mundur pada Januari 2021. Di Indonesia sendiri, pengadaan vaksin covid-19 akan didatangkan dari CanSino Biologics Inc, Sinovac Biotech Ltd, dan Sinopharm (G42), tiga perusahaan China. Tiga vaksin Covid-19 tersebut direncanakan akan tiba pada akhir tahun ini. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Penny menyebut masih diperlukan sejumlah data untuk mengeluarkan izin penggunaan darurat terhadap empat jenis vaksin tersebut.

"Masih membutuhkan beberapa data untuk bisa keluar EUA-nya," kata Penny.

Sejak Januari hingga Agustus 2021 tercatat ada 7 jenis vaksin Covid-19 di Indonesia yang telah mendapat EUA dari BPOM.

"Setiap proses pemberian EUA masing-masing vaksin mempunyai prosesnya tersendiri, dinamikanya tersendiri. Dan alhamdulillah pada saat ini sudah ada 7 jenis vaksin yang kami berikan emergency use authorization," katanya.

Adapun tujuh vaksin Covid-19 yang sudah mendapat EUA dari BPOM adalah Sinovac, vaksin Covid-19 PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Sputnik V.

Dari tujuh jenis vaksin tersebut, ada tiga vaksin yang telah dapat digunakan untuk anak usia 12 tahun ke atas.

"Yaitu Coronavac (Sinovac), vaksin Covid-19 PT Bio Farma, dan ketiga adalah Pfizer Comirnity," ujar dia.

Penny juga menegaskan bahwa tugas BPOM dalam penanganan pandemi adalah pendampingan, dan pengawalan khasiat, keamanan, mutu dari vaksin Covid-19.

Hal-hal tersebut dimulai dari pengembangan hingga proses hilirisasi vaksin Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPOM Sebut Empat Jenis Vaksin Covid-19 Sedang Diproses untuk Dapat Izin Penggunaan Darurat", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/08/25/18190511/bpom-sebut-empat-jenis-vaksin-covid-19-sedang-diproses-untuk-dapat-izin?page=all

Artikel ini telah tayang di GridHot dengan judul: BPOM Bongkar Efek Samping Vaksin Sputnik V Bikinan Rusia, Hasil Karya Para Peneliti Vladimir Putin Jadi Disuntikkan ke Rakyat Indonesia?

Sumber: GridHot.id
Tags:
Sputnik VCovid-19Rusia
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved