Pelajaran Sekolah
Artificial Intelligence (AI) - Pengertian, Perkembangan, Cara Kerja, dan Dampaknya
Tahukah kamu bahwa kecerdasan buatan bukan hanya sekadar fiksi ilmiah, melainkan sedang dikembangkan di dunia nyata?
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Artificial intelligent terus berkembang dengan tujuan menciptakan kecerdasan yang mirip dengan manusia.
Misalnya sebuah robot yang dikembangkan oleh Cynthia Breazeal bernama Kismet. Kismet dapat mengenali dan menampilkan emosi selayaknya manusia.
Tidak hanya seputar robot, artificial intelligent juga melingkupi sistem otomasi mesin misalnya mobil dengan kemampuan auto pilot atau menyetir sendiri.
Baca juga: Profil Thomas Bangalter dan Guy-Manuel de Homem-Christo, Dua Orang Dibalik Topeng Robot Daft Punk
Baca juga: Sinopsis Film Chappie Bioskop Trans TV Malam Ini Pukul 21.30 WIB, Kisah Robot yang Punya Perasaan
Cara kerja artificial intelligent
Artificial intelligent bekerja sesuai dengan algoritma pemrograman pada sistem komputer yang diberikan dalam proses pembuatannya. Algoritma pemrograman kerangka berpikir dari artificial intelligent dalam memproses berbagai jenis data.
Dilansir dari Brookings, algoritma pemrograman artificial intelligent memerlukan data yang banyak dan kuat agar komputer dapat membedakan pola yang berguna.
Dengan banyaknya data juga algoritma yang kompleks mesin seakan-akan dapat berpikir sendiri, membuat keputusan, belajar, juga beradaptasi.
Dampak articial intelligent
Artificial intelligent memiliki banyak dampak baik seperti meningkatkan efektivitas kerja. Sistem dengan kecerdasan buatan cenderung bekerja lebih cepat, akurat, dan minim kesalahan yang diakibatkan oleh kelelahan juga kecerobohan.
Dengan adanya kecerdasan buatan, dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan pengobatan medis.
Misalnya sistem bedah da Vinci yang menggunakan teknologi robot untuk melakukan operasi yang lebih presisi, akurat, dan minim trauma pada pasien.
Adapun dampak negatif dari artificial intelligent adalah perubahan besar yang ia timbulkan pada sistem kerja umat manusia.
Di mana banyak pekerjaan akan dilakukan oleh mesin dengan kecerdasan buatan, dikhawatirkan menggeser tenaga kerja manusia dan menyebabkan pengangguran.
Keberadaan mesin dengan kecerdasan buatan dapat memperbesar kesenjangan sosial. Karena para investor juga perusahaan artificial intelligent akan meraup banyak keuntungan, sedangkan masyarakat yang digantikan kerjanya oleh mesin akan mengalami kemiskinan.
Artificial intelligent yang dapat beradaptasi, dinilai menakutkan karna bisa saja sampai pada tahap mereka tidak memerlukan manusia lagi sebagai master mereka.