Breaking News:

Pelajaran Sekolah

Jataka Mala, Kisah Kehidupan Tergambar di Relief Candi Borobudur, Anti Kekerasan hingga Welas Asih

Pada zaman kuno, kisah Jataka cukup populer di berbagai negara, seperti India, Sri Lanka, Myanmar, Thailand, dan termasuk Indonesia.

TROPENMUSEUM
Relief Karmawibhangga pada Candi Borobudur 

TRIBUNSTYLE.COM - Jataka Mala menjadi salah satu peninggalan karya sastra dalam agama Buddha.

Edisi pertama karya sastra ini bisa ditelusuri jejaknya hingga abad ke-4 Sebelum Masehi.

Di Indonesia, kisah Jataka Mala bisa disaksikan atau dilihat di relief Candi Borobudur, Jawa Tengah.

Pada zaman kuno, kisah Jataka cukup populer di berbagai negara, seperti India, Sri Lanka, Myanmar, Thailand, dan termasuk Indonesia.

Karena kepopulerannya, kisah ini dulu digunakan sebagai media pembabaran ajaran Buddha ke berbagai kelompok masyarakat.

Menurut Gillian Stokes dalam buku Buddha: Seri Siapa Dia? (2001), 'jataka' berarti kelahiran dan menjadi kata yang cukup umum digunakan, baik dalam bahasa Sansekerta ataupun bahasa Pali.

Bagi umat Buddha, Jataka berhubungan erat dengan perbuatan berani Sang Buddha pada kelahiran yang sebelumnya.

Cerita ini dengan jelas menegaskan hak ke-Buddha-an dari Siddharta Gautama.

Mengutip dari buku Jatakamala: Untaian Kisah-Kisah Kelahiran (2018) yang diterjemahkan oleh Stanley Khu, secara garis besar, karya sastra ini berisikan pokok penting ajaran Mahayana, yang kemudian dijabarkan dalam bentuk kisah kelahiran lampau Sang Bodisattva Agung. 

Nilai penting kisah Jataka Mala

Jataka Mala memuat banyak nilai penting yang bisa diterapkan oleh setiap manusia.

Nilai tersebut di antaranya ahimsa (tanpa kekerasan) dan karuna (welas asih).

“Jika dilihat latar belakangnya, cerita ini (kisah Jataka) berasal dari tradisi India. Nilai utama yang terkandung dalam tradisi ini ialah ahimsa atau tanpa kekerasan, dan juga karuna atau welas asih,” jelas Dalai Lama dalam acara Grand Buddha Goes to School “Heart to heart Conversation with His Holiness Dalai Lama XIV, Rabu (11/8/2021).

Selain berisikan kedua nilai tersebut, kisah Jataka juga mengandung nilai persatuan.

Dalai Lama mengatakan jika nilai persatuan di antara manusia, terlepas dari latar belakang ataupun tradisi yang berbeda, juga menjadi nilai penting.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Jataka MalaCandi BorobudurIndonesiaBudha
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved