Pelajaran Sekolah
Fakta Unik Rafflesia Arnoldii, Bunga Tunggal Terbesar di Dunia, Tidak Memiliki Klorofil
Selain tumbuh di Indonesia, bunga ini juga ditemukan tumbuh di Semenanjung Malaya, Thailand dan Filipina.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Artinya dalam mendapatkan sumber makanan seperti air dan nutrisi, bunga ini menggantungkan hidupnya pada tanaman inangnya.
Tidak bisa berfotosintesis ialah karena tidak memiliki daun, batang dan akar.
Bunga ini hidup menempel pada tanaman inangnya, sama seperti tumbuhan pasit lainnya.
Akar yang dimiliki tumbuhan ini merupakan akar semu.
Fungsinya untuk menempel dan menyerap nutrisi dari pohon inangnya.
Walau tidak memiliki daun, akar dan batang, tanaman ini memiliki buah dan biji yang cukup besar.
Buah tersebut dihasilkan dari penyerbukan bunga Rafflesia arnoldii jantan dan betina.
Bentuknya bulat dengan diameter 12 hingga 15 sentimeter.
Baca juga: Apa Bahayanya Menyimpan Tanaman Hias Palsu atau Plastik di Rumah? Ini Kata Feng Shui
Baca juga: Awas Berlebihan, Jangan Terlalu Sering Siram Tanaman, Kenali Tanda Kelebihan Air & Cara Mengatasinya
Berbau busuk
Ciri khas utama dari Rafflesia arnoldii ialah baunya yang busuk. Jika digambarkan, aromanya mirip seperti daging busuk saat bunga ini mekar.
Uniknya bau busuk ini justru menarik perhatian lalat bangkai dan membantu proses penyerbukannya. Karena baunya sangat busuk, Rafflesia arnoldii sering dijuluki bunga bangkai.
Rafflesia arnoldii membutuhkan waktu sekitar 9 bulan untuk tumbuh besar. Namun, sayangnya bunga ini hanya memiliki masa mekar atau hidup yang pendek.
Bunga ini hanya bisa mekar sekitar lima hingga tujuh hari.
Setelah itu, Rafflesia arnoldii akan layu dan mati.
Bahkan sebelum mekar pun, bunga ini bisa mati jika tanaman inangnya juga mati karena tidak mendapat pasokan air dan nutrisi yang cukup.
(kompas.com / Vanya Karunia Mulia Putri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Unik Rafflesia Arnoldii, Bunga Tunggal Terbesar di Dunia"