Breaking News:

Virus Corona

7 Doa dan Dzikir Setelah Salat, Meminta Ketenangan Batin di Masa Pandemi Covid-19

Berikut 7 bacaan doa dan dzikir yang bisa diamalkan setelah salat wajib. Sarana meminta ketenangan batin di masa pandemi Covid-19.

Freepik
Berikut bacaan doa dan dzikir yang bisa diamalkan setelah salat wajib. Sarana meminta ketenangan jiwa di masa pandemi Covid-19. 

Reporter: Putri Asti

TRIBUNSTYLE.COM - Berikut 7 bacaan doa dan dzikir yang bisa diamalkan setelah salat wajib. Sarana meminta ketenangan jiwa di masa pandemi Covid-19.

Setiap manusia pasti memiliki keinginan dan harapan.

Namun apa jadinya jika harapan atau keinginan tersebut tidak terkabul?

Ya, pasti kita akan merasa sedih dan kecewa.

Dzikir bisa menjadi salah satu cara agar kita tidak terlalu larut dalam kekecewaan.

Fungsi dzikir sendiri yakni bisa memberikan ketenangan pikiran dan batin seseorang.

Baca juga: Dzikir dan Doa Terhindar dari Musibah Virus Corona, Sebagai Pelindung & Keselamatan Diri

Baca juga: 9 Dzikir Hadapi Wabah Virus Corona, Bisa Diamalkan Sehari-hari Terutama saat Pandemi

Membaca dzikir setelah salat sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Apalagi di saat genting seperti sekarang ini.

Bacaan dzikir sete;ah salat fardhu
Bacaan dzikir sete;ah salat fardhu (yadim.com.my)

Perasaan sedih dan tak tenang karena virus corona yang semakin merajalela, membuat banyak orang menjadi stres.

Untuk itu, amalkan dzikir dan doa setelah kamu salat untuk memberikan ketenangan batin dan meminta pertolongan agar pandemi ini segera berakhir.

Berikut ini TribunStyle.com rangkum dari berbagai sumber, berikut bacaan dzikir setelah salat.

1. Membaca Istighfar 3 Kali

أَسْتَغْفِرُ اللهَ (x3)

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ.

Astaghfirullah (3x).

Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikrom.

Artinya :

“Aku minta ampun kepada Allah,” (3x).

“Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.” (HR. Muslim 1362)

2. Bacaan Kedua

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Allahumma laa maani’a lima a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfau dzal jaddi minkal jaddu.

Artinya :

“Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan.” (HR. Bukhari no.6615, Muslim no.593)

Dzikir dan doa setelah salat untuk memberi ketenangan jiwa di saat pandemi
Dzikir dan doa setelah salat untuk memberi ketenangan jiwa di saat pandemi (Freepik)

3. Bacaan Ketiga

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na’budu illa iyyah. Lahun ni’mah wa lahul fadhl wa lahuts tsanaaul hasan. Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.

Artinya :

“Tiada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepadaNya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama benci.” (HR. Muslim, no. 594)

4. Bacaan Keempat

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَاللهُ أَكْبَرُ (33 ×) لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

Subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar (33 x).

Laa ilaha illallah wahda, laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.

Artinya :

“Maha Suci Allah (33x, segala puji bagi Allah (33x), dan Allah Maha Besar (33 x).

Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan. BagiNya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” (HR. Muslim no. 597)

Baca juga: Salat Tahajud: Tata Cara, Bacaan Dzikir & Doa Setelah Salat Tahajud, Dilengkapi Latin dan Artinya

Baca juga: Bacaan Dzikir Sebelum Tidur Sesuai Anjuran Rasulullah SAW, Dijauhkan dari Godaan Makhluk Halus

5. Bacaan Kelima

Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap selesai shalat (fardhu)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca 3 x)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5) (Dibaca 3 x)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6) (Dibaca 3 x) 

6. Bacaan Keenam

Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu) (HR. An Nasa-i no. 9928, Ath Thabrani no.7532, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no.6464).

7. Bacaan Ketujuh

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyiba, wa ‘amalan mutaqobbala.

“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan amal yang diterima.” (Dibaca setelah salam shalat Shubuh) (HR. Ibnu Majah no. 762, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

(TribunStyle.com/Putri Asti)

Baca juga artikel terkait dzikir dan doa harian di sini >>

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
coronaCovid-19doadzikirPutri Asti
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved