Susu Beruang
Ramai Diburu di Indonesia saat Pandemi Covid-19, Ini Sejarah & Proses Pembuatan Susu Beruang
Simak sejarah susu beruang yang saat ini sedang marak diburu di Indonesia saat pandemi Covid-19 merebak.
Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: Suli Hanna
Reporter: Yuliana Kusuma Dewi
TRIBUNSTYLE.COM - Simak sejarah susu beruang yang saat ini sedang marak diburu di Indonesia saat pandemi covid-19 merebak.
Pandemi Covid-19 di Indonesia melonjak memicu kekhawatiran masyarakat.
Panic buying susu beruang di saat pandemi Covid-19 yang merebak menjadi sorotan.
Sebuah video di media sosial menunjukkan masyarakat yang memburu susu beruang di pusat perbelanjaan.
Konon susu beruang disebut bisa menangkal virus.
Baca juga: Ramai Diburu Saat Pandemi Covid-19 Merebak, Apa Sebenarnya Kandungan Susu Beruang? Simak Berikut!
Baca juga: Amankah Susu Beruang Dikonsumsi Anak-anak? Simak Aturannya, Perhatikan Jika Timbul Gejala!

Bagaimana sebenarnya sejarah susu beruang?
Susu beruang dengan merek Bear Brand kali pertama dipasarkan di Swiss dengan nama Barenmarke pada 1898.
Kemudian merambah ke wilayah Asia Tenggara, Swiss hingga Afrika Timur.
Beralih nama, Bear Brand dipasarkan dengan merek Marca Oso yang dalam bahasa Spanyol berarti 'Cap Beruang'.
Sehingga populer dikenal dengan nama susu beruang.
Susu beruang ini masuk di Indonesia sejak 1930-an.
Proses Pembuatan Susu Beruang
Jangan salah sangka, susu beruang bukan berasal dari hewan beruang.
Susu beruang adalah susu sapi yang telah melewati proses sterilisasi yang baik di atas titik didih.
Sehingga terjaga dari kontaminasi bakteri.
Susu beruang murni juga tidak mengandung bahan pengawet.
Sehingga biasanya harus segera diminum karena tidak tahan lama.
Susu beruang mengandung banyak protein dan vitamin.
Kandungan vitaminnya yaitu vitamin A, B1, B2, B6, B12, C dan D.
Selain itu juga ada kandungan lemak, kalsium, magnesium dan fosfor.

Logo Beruang
Awalnya susu Bear Brand menggunakan logo seekor beruang yang sedang menyusui bayi beruang.
Logo mengalami inovasi berkali-kali hingga logo beruang saat ini.
Hingga kini produk susu beruang masih ramai diminati di pasaran.
Terlebih di Indonesia yang banyak diburu saat pandemi Covid-19.
Ahli Gizi Tegaskan Susu Bukan Obat atau Vaksin Covid-19
Benarkah susu beruang bisa bermanfaat untuk menangkal virus Covid-19?
Pandemi Covid-19 di Indonesia melonjak memicu kekhawatiran masyarakat.
Panic buying susu beruang di saat pandemi Covid-19 yang merebak menjadi sorotan.
Sebuah video di media sosial menunjukkan masyarakat yang memburu susu beruang di pusat perbelanjaan.
Konon susu beruang disebut bisa menangkal virus.
Berikut penjelasan ahli gizi!

Baca juga: Diburu Saat Pandemi Covid-19, Simak 5 Mitos Vs Fakta Susu Beruang Bisa Tangkal Virus Corona
Baca juga: Jangan Sampai Diminum Basi! Ini Alasan Susu Beruang Tak Bisa Tahan Lama, Waspadai Kadaluwarsa
Susu Bukan Obat atau Vaksin
Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Dr Ir Epi Taufik SPt MVPH MSI IPM menegaskan jika susu bukan obat.
"Susu bukan obat atau vaksin, susu itu bahan pangan (makanan)," ujar Epi dikutip dari Kompas.com dengan judul "Simak Fakta Susu Meningkatkan Imunitas, Ini Penjelasan Ahli Gizi"
Susu Bantu Tingkatkan Imunitas

Susu beruang mengandung berbagai nutrisi vitamin, mineral, hingga protein.
Sehingga bisa membantu meningkatkan imunitas tubuh.
"Konsumsi tubuh membantu menjaga kondisi fisiologis tubuh serta meningkatkan imunitas mencegah terinfeksi Covid-19."
Imbangi Pola Hidup Sehat

Meski begitu, susu beruang juga bukan satu-satunya yang bisa membantu meningkatkan imun.
Penting untuk menjaga pola hidup sehat dengan olahraga dan istirahat.
Serta menjaga makan sehat dengan banyak mengonsumsi sayur dan buah.
Tetap menjaga jarak, memakai masker dan menjauhi kerumunan.
(TribunStyle.com/Yuliana)