CERITA PILU Imam Darto, Sang Kakak Meninggal Akibat Covid-19, Sempat Ditolak 4 RS karena IGD Penuh

“Begitu nafas tersengal-sengal dan akan di infus tidak bisa darah mengental dan dilarikan ke rumah sakit,” ungkapnya.

Setelah dilarikan ke empat rumah sakit, anak tersebut mengabarkan bahwa IGD penuh sehingga sang kakak tidak bisa mendapatkan perawatan.

“Kemudian anak tersebut mengabarkan sudah keempat rumah sakit dan semuanya penuh, IGD penuh tidak ada yang bisa menerima,”ujarnya.

Setelah kejadian tersebut, Imam Darto langsung menghubungi sepupunya yang kebetulan adalah seorang dokter.

Namun, sang sepupu tersebut diketahui bertugas di Kedoya sedangkan sang kakak berada di daerah Cikarang.

Imam Darto akhirnya langsung membawa sang kakak dari Cikarang ke Kedoya.

“Terus putar otak dan mencoba menghubungi semua teman dokter yang saya punya, ada sepupu saya telepon,” tambahnya.

Di sana pun, kapasitas IGD juga penuh hingga bed yang dipakai sang kakak harus diletakkan di luar ruang IGD.

"Karena begitu penuhnya kapasitas, dari sampai ke mendapatkan oksigen sekitar 45 menit. Saking penuhnya IGD, bed-nya pun di luar di lorong,"

Begitu sang kakak sampai IGD, langsung swab hasilnya positif dan di ronsen ke radiologi sekitar dua menit.

Saat setelah dilarikan keluar, kondisi sang kakak sudah tidak bernyawa.

Baca juga: Selamat Jalan Untuk Selamanya, Imam Darto Berduka, Sang Kakak Meninggal Dunia Diduga Akibat Covid-19

"Dokter lihat kondisinya udah gak bisa diapa-apain, ya udah dibiarin," imbuhnya.

Awalnya, ia mengaku kesal karena nakes hanya pasrah dan tak melakukan apa-apa untuk sang kakak.

Namun, melihat kondisi langsung di sana, banyak pasien lain yang mengalami hal serupa membuatnya turut prihatin.

Imam Darto bahkan mengaku kondisi IGD di rumah sakit saat pandemi sekarang ini sangat mencekam.

"Itu IGD bener-bener mencekam." pungkas Imam Darto.

Simak video lengkapnya

(TribunStyle.Com/Putri Asti)

Berita dan artikel terkait Imam Darto lainnya di sini >>>