KERAP Terima Tawaran Settingan, Andika Mahesa Putuskan Pensiun: 'Anak Gue Takutnya Kena Mental'

Reporter: Putri Asti

TRIBUNSTYLE.COM - Andika Mahesa akui tak lagi terima tawaran menjalani settingan. Sebut takut mental anak terganggu. 

Diakuinya, hingga saat ini, ia masih sering mendapatkan tawaran tersebut.

Namun, vokalis Kangen Band itu sudah membulatkan tekat untuk tidak mau lagi menerima tawaran menjalani settingan.

Dahulu, Andika memang kerap melakukan tawaran tersebut karena tergiur bayaran yang fantastis.

Bahkan ia merasa uang yang didapatkannya dari hasil settingan lebih besar ketimbang bayaran manggungnya sebagai musisi.

Baca juga: Cerita Andika Mahesa Kangen Band, Sebut Makanan di Penjara Tak Layak: Makanan Disana Serem

Baca juga: Ambil Hak Asuh Anak, Andika Mahesa eks Kangen Band Ingin Anaknya Masuk Pesantren: Biar Ngerti Agama

Dikutip dari Tribunnews.com, hanya dengan menjalani settingan, Andika Mahesa bisa mengantongi uang hingga Rp 100 juta.

Angka tersebut membuat Andika di masa lalu tergiur dan menerima tiap kali ada tawaran untuk menjalani settingan.

Andika mengakui bahwa saat itu dirinya sangat butuh pemasukan yang banyak setelah hengkang dari Kangen Band.

Kini ia merasa sudah memiliki pekerjaan yang cukup untuk membiayai anak-anaknya, membuat Andika sudah ogah jika diajak settingan lagi.

"Masih banyak (tawaran settingan) tapi kan gua nya lebih ngerem aja," tutur Andika Mahesa dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Akui Masih Banyak Tawaran Seleb Settingan, Andika Mahesa Takut Jika Terima Anaknya Jadi Korban Bully, 

Alasannya karena anaknya yang paling besar sudah mengerti soal settingan, sehingga ia takut mental anaknya terganggu.

"Karena anak gua yang SMP dah ngerti takutnya kena mental," ujarnya.

Vokalis Kangen Band ini merasa jika settingan terus dilakukannya dapat membahayakan pergaulan sang anak.

Baca juga: INGAT Eren Hill, Eks Backing Vocal Andika Mahesa Kangen Band? Kini Tampil Manglingi & Awet Muda

Baca juga: Andika Mahesa eks Kangen Band Rela Pensiun Jadi Playboy, Akui Ingin Jadi Panutan Bagi Anak-anak

Ia khawatir bila anaknya dapat perundungan dari orang lain.