Sempat Khawatir Maudy Ayunda Rajin Belajar hingga Prestasi Cemerlang, Ibunda Awalnya Malu Karena Ini
Sang ibunda, Muren Murdjoko mengaku sempat khawatir Maudy Ayunda dan Amanda Khairunnisa terlalu rajin belajar hingga kini berprestasi.
Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Reporter: Heradhyta Amalia
TRIBUNSTYLE.COM - Sang ibunda, Muren Murdjoko mengaku sempat khawatir Maudy Ayunda dan Amanda Khairunnisa terlalu rajin belajar hingga kini berprestasi.
Ayunda Faza Maudya atau dikenal dengan Maudya Ayunda kini telah menyelesaikan pendidikan S2 di Stanford University.
Sang ibunda, Muren Murdjoko membeberkan cerita soal sempat khawatir melihat kedua anaknya, Maudy dan Amanda terlalu tekun belajar.
Muren mengaku tak ingin kedua anaknya rajin belajar karena suatu alasan.
Bahkan kini melihat Maudy dan sang adik tumbuh menjadi anak berprestasi, sang ibunda merasa awalnya ada rasa malu.
Hal itu lantaran Muren tak ingin ia dan sang suami, Didit Jasmedi R. Irawan dikira orangtua ambisius.
Baca juga: Usai Lulus S2 di Stanford University, Beredar Fake Tweet Maudy Ayunda Cari Info Loker, Bikin Ketawa
Baca juga: Berkebaya Merah, Maudy Ayunda Umumkan Lulus S2 dari Stanford University, Selamat!
Muren menceritakan bahwa dirinya dan sang suami bukanlah orangtua dari lulusan kampus luar negeri seperti kedua putrinya.
"Saya dan suami bukanlah lulusan sekolah di LN, apalagi Sekolah2 Terbaik Dunia
Bagi kami, dimasa itu, kuliah yg penting bs cepat selesai, dpt kerja dan gaji bagus saja sudah cukup," tulis Muren, dikutip pada Kamis (17/5/2021).
Kendati demikian, Muren mengaku ia dan Didit Jasmedi memiliki nasib beruntung.
"Namun, entah krn kami berdua bernasib baik, Alhamdulillah suami diumur 38 thn, sdh menjadi Direksi di sebuah perusaaan besar Multi National, dan Sy pun lebih cepat punya karir yg cukup bagus diusia muda dibandingkan teman2 sebaya. MUJUR," sambungnya.
Setelah menceritakan soal dirinya dan suami, Muren mengungkap sempat khawatir kedua anaknya terlalu rajin belajar.
Ia mengaku tak ingin Maudy dan Amanda tumbuh menjadi orang yang tak asyik.
"Memiliki anak2 yg rajin belajar dan sangat serius dibidang akademik awalnya justru bikin saya protes. 'Waduuh, kalian jgn pinter2 ah, nanti jd orang yang ngga Asik deh!