Tokoh Viral Hari Ini
Profil Wimar Witoelar, Penulis Sekaligus Mantan Juru Bicara Gus Dur yang Meninggal Dunia
Inilah profil Wimar Witoelar, penulis sekaligus mantan juru bicara Gus Dur yang meninggal dunia.
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Ika Putri Bramasti
Reporter: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Inilah profil Wimar Witoelar, penulis sekaligus mantan juru bicara Gus Dur yang meninggal dunia.
Wimar Witoelar, mantan juru bicara Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), meninggal dunia pada Rabu (19/5/2021) sekitar pukul 09.00 WIB.
Sebelum meninggal, pria berusia 75 tahun itu didiagnosis mengidap penyakit sepsis atau komplikasi akibat infeksi yang menyebabkan tekanan darah turun drastis, serta kerusakan pada banyak organ.
Jenazah Wimar dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Baca juga: FIRASAT Sapri Pantun Sebelum Meninggal, Atur Posisi Tidur Istri dan Anak Tapi Ada yang Janggal
Baca juga: Mengenang Paul Van Doren, Pencipta Brand Sepatu Vans yang Meninggal di Usia 90 Tahun
Wimar dikenal sebagai penulis, tokoh yang kerap muncul di televisi, pengamat di bidang politik dan ekonomi hingga politikus.
Dikutip dari berbagai sumber, inilah profil Wimar Witoelar selengkapnya.
Biodata
Wimar memiliki nama lengkap Wimar Witoelar Kartaadipoetra.
Ia lahir pada 14 Juli 1945, di Padalarang, Jawa Barat.
Wimar merupakan anak terakhir dari lima bersaudara dari pasangan Raden Achmad Witoelar Kartaadipoetra dan Nyi Raden Toti Soetimah.
Ia adalah adik Rachmat Witoelar, Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu dan adik ipar dari Erna Witoelar yang juga mantan Menteri Indonesia.
Perjalanan karier
Dikutip dari blog milik-nya, Wimar Witoelar menempuh pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat.
Lalu, ia pindah ke George Washington University di Amerika Serikat lulus tahun 1975.
Dengan kelulusannya itu, ia meraih gelar MBA di bidang keuangan dan investasi.
Selain itu, Wimar juga mendapat gelar MS (Master of Science) dalam Analisis Sistem dan BS di bidang Teknik Elektro.
Tahun 1975 hingga 1981, ia mengajar paruh waktu di program pasca sarjana, jurusan Analisis Keuangan dan Strategi Perusahaan.
Wimar sempat menjadi Adjunct Professor di Deakin University di Australia, setelah menjadi Visiting Professor jurusan Journalism and Public Relations, awal tahun 2002.
Mendapat tiga gelar MBA, ia memilih fokus menjadi konsultan manajemen dari klien Asian Development Bank (ADB), pemerintahan hingga perusahaan swasta Indonesia.
Wimar juga dikenal sebagai tokoh yang kerap mengkritik pemerintahan Order Baru (Orba), Soeharto.
Tahun 1994, ia membawa acara TV 'Persprektif' dengan kritikannya dan sempat dihentikan.
Berlanjut tahun 1997 - 2000, Wimar muncul kembali dengan acara talkshow 'Selayang Pandang'.
Lalu, ia masuk ke dunia politik, menjadi Juru Bicara (Jubir) Presiden Gus Dur.
Kembali ke dunia TV, banyak acara yang ia bawakan, seperti 'Wimar's World' di JakTV dan 'Wimar Live' di Metro TV.
Tak hanya di Indonesia, Wimar juga sempat menjadi panelis reguler di acara ABC TV Asia Pasifik mingguan 'The Editors'.
Satu karir Wimar yang jadi sorotan lainnya, yakni mendirikan InterMatrix Communications, perusahaan humas terkemuka di Jakarta, 1986.
Wimar juga sering diundang sebagai pembicara di berbagai acara internasional bidang politik dan ekonomi seperti di Sydney, London, Washington, New York, Singapura.
Wimar memiliki hubungan yang dekat dengan Gus Dur, apalagia ia sempat mengemban amanah sebagai jubirnya.
Saat meninggalnya Gus Dur, Wimar mengaku bangga dengan sosok Presiden RI ke-4 itu.
Pandangan Gus Dur membuat Wimar bangga menjadi orang Indonesia.
"Pandangan-pandangan hidup Gus Dur membuat rasa malu saya sebagai orang Indonesia diganti dengan rasa bangga," ucap, dikutip dari Kompas.com, Kamis (31/12/2009).
Wimar yang sangat dekat dengan Gus Dur terlihat tenang saat melepas kepergian mantan Presiden RI itu.
"Pandangan hidup beliau membuat pandangan saya jadi lengkap. Pandangan beliau jauh lebih besar daripada politisinya, pejabatnya, birokratnya, pedagangnya Indonesia," ujarnya.
Kehidupan pribadi
Wimar Witoelar menikah dengan Suvatchara Witoelar pada 27 Februari 1971.
Pasangan ini dikaruniai dua anak yakni Satya Tulaka Witoelar dan Aree Widya Witoelar.
Suvatchara telah meninggal pada 7 April 2003.
(Tribunstyle/ Amr)