KISAH Janda 16 Anak, Cuma Jual Cendol, Masih Tanggung Utang Suami Rp 25 Juta: Semoga Diberi Kekuatan
Kisah pilu janda asal Pemalang, suami wafat ninggal utang Rp 25 juta, janda 16 anak ini banting tulang jual cendol.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Kisah hidup janda 16 anak asal Pemalang, Jawa Tengah kini mencuri perhatian warganet.
Bagaimana tidak, seorang diri janda penjual cendol ini harus menghidupi belasan anak kandungnya.
Di rumah yang hanya berukuran 3X6 meter, isak tangis anak-anak Sriyanti (44) juga begitu terdengar jelas.
Rumah tersebut merupakan tempat tinggal Sriyanti (44) bersama 13 anaknya.
Di tempat yang ia tinggali, Sriyanti terlihat riweh mengurus belasan anaknya ditambah satu cucu.
Pasalnya, ia harus mengurus sendiri anaknya yang mayoritas masih bocah tanpa didampingi sang suami.
Baca juga: KISAH Jenderal Arab Saudi Nikahi TKW Indonesia, Ngaku Kepincut Gara-gara Hal Ini: Saya Mencintainya
Baca juga: Janda Muda Masih SMP Ketagihan Berzina dengan 25 Pria, Mengaku Sukarela, Selamat dari Hukuman Cambuk

Hal itu lantaran suami Sriyanti meninggal satu tahun lalu, karena sakit yang diderita.
Guna mencukupi kebutuhan belasan anaknya, Sriyanti pun harus banting tulang, dengan menjajakan es cendol di Jalan Jenderal Sudirman Kabupaten Pemalang.
Tak sampai di situ, beban Sriyanti juga bertambah dengan utang biaya pengobatan sang suami saat menjalani perawatan sebelum meninggal sebesar Rp 25 juta.
Dengan semua beban keluarga di panggulnya, Suryanti tetap tabah dan menjalani hidup.
Wanita 44 tahun itu menuturkan, hanya bisa berdoa agar diberi kesehatan dan rezeki
Supaya ia bisa membiayai anak-anaknya dan melunasi utang Almarhum suaminya.
"Ya memang sudah jadi jalan hidup saya.
Semoga saja diberi kekuatan menjalani, serta diberi kesehatan dan rezeki," ucapnya saat ditemui Tribunjateng.com di rumahnya, Sabtu (8/5/2021).
Hasil jualan es cendol yang ia lakoni pun jauh dari kata cukup, untuk membiayai kebutuhan keluarga.
"Kalau ramai bisa dapat Rp 70 ribu, kalau sepi ya kadang Rp 50 ribu,
Tapi beberapa hari ini saya tidak jualan karena anak saya ada yang tidak enak badan.
Biasanya saat saya jualan, anak-anak di rumah dijaga kakak-kaknya," ucapnya, dikutip dari TribunJateng.com, Kisah Sriyanti Janda 16 Anak Asal Pemalang, Banting Tulang Jual Es Cendol, Rumah 3X6 Meter Penuh.
Di Kartu Keluarga (KK) milik Sriyanti tertera 13 nama bocah, dengan usia paling kecil 1 tahun
Bahkan saking banyaknya nama yang tercatat, KK miliknya sampai dipisah menjadi dua halaman.
Sriyanti menjelaskan, total anaknya ada 16 orang, namun dua anaknya sudah menikah dan tidak tinggal dengannya.
Baca juga: MOMEN Dramatis Juara Mrs Sri Lanka Batal Jadi Pemenang, Mahkota Diambil Lagi Karena Status Janda
Sementara satu anaknya meninggal saat kecil.
"Sekarang di rumah ada 13 anak dan dititipi satu cucu, jadi total 14 anak.
Usia paling kecil 1 tahun yang lahir tahun lalu," katanya.
Wanita ramah itu juga menerangkan sangat hafal dengan nama dan usia anak-anaknya.
"Paling kecil Gendis Nadhifah usia satu tahun, lalu Shafar Rafasya usia dua tahun,
Syaif Bahrin tiga tahun. Ragil Ferbrian enam tahun, Damar Evan tujuh tahun," ucapnya.

Dilanjutkannya, Lintang Yuwana anaknya berusia delapan tahun, lalu Atika Wulan berusia sepuluh tahun.
"Irwan Aji dua belas tahun, Isya Maulana sebelas tahun, Bima Aldi berusia tiga belas tahun, Kharisma Mutiara empat belas tahun, Tiara Puspita kini berusia enam belas tahun, serta Angga dan Anggi yang sudah pisah KK hampir 27 tahun," terangnya.
Dari belasan anaknya, Sriyanti mengatakan delapan anaknya belum punya akta kelahiran.
"Kalau BPJS baru empat anak lainya belum.
Mau mengurus saya terkendala biaya, karena biaya untuk sekolah dan makan anak-anak sangat besar, sedangkan saya hanya jualan es cendol," imbuhnya.
Usia Baru 23 Tahun, Christina Ozturk Istri Jutawan Rusia Sudah Punya 11 Anak, Niat Tambah Terus
Sementara itu, seorang wanita muda asal Rusia sudah memiliki 11 anak di saat usianya baru 23 tahun.
Christina Ozturk merupakan istri dari seorang pengusaha di Rusia bernama Galip Ozturk (56).
Mereka telah memiliki 11 anak kandung sendiri dan berharap menambah lusinan lagi.
“Saat ini, saya memiliki 10 anak dengan tambahan terbaru, Olivia, yang tiba akhir bulan lalu,” kata Christina kepada media Newsflash seperti dilansir oleh The Sun.

Bagaimana bisa ibu ini punya banyak anak dalam waktu cepat?
Rupanya, mereka menggunakan surrogate mothers atau ibu pengganti.
Sebagai infomasi, surrogate mother adalah metode meminjamkan rahim sebagai pengganti kehamilan.
Christina mengaku ia telah melahirkan sendiri anak pertamanya.
Sementara anak-anak lainnya dilahirkan melalui ibu pengganti.
“Saya melahirkan sendiri putri sulung saya, Vika, enam tahun lalu.
Anak-anak lainnya secara genetik adalah milik kami, dari saya dan suami, tetapi dikandung oleh ibu pengganti," ungkapnya.

Melalui media sosial mereka, pasangan jutawan itu mengungkapkan bahwa mereka sempat membahas untuk memiliki 105 anak.
Jumlah yang sangat besar, tetapi mereka mengakui bahwa angka itu mereka sebut secara acak.
Meski demikian, yang pasti, mereka berencana tidak akan berhenti pada angka 10.
“Saya tidak tahu berapa banyak mereka pada akhirnya, tapi kami pasti tidak berencana untuk berhenti pada 10,” kata ibu dari selusin bayi itu.
Andai kata pasangan ini benar-benar ingin mencapai tujuannya, pada usia 30 tahun, Christina harus memiliki 12 anak setiap tahun selama tujuh tahun ke depan.
"Kami hanya belum siap untuk berbicara tentang angka terakhir. Segala sesuatu ada waktunya," imbuh Christina Ozturk.
Pasangan ini tinggal di Batumi, sebuah kota pesisir di Georgia.
Pada kota tersebut, menggunakan ibu pengganti untuk kehamilan rupanya dilegalkan.
Adapun biaya untuk sekali menggunakan ibu pengganti adalah sebesar 8.000 euro, atau sekitar Rp 140 juta.
Jika mereka ingin benar-benar mewujudkan memiliki 100 anak, berarti biaya sebesar 800 ribu euro atau sekitar Rp 14 miliar harus disiapkan.
Dengan uang bukan masalah, pasangan itu dapat mewujudkan impian mereka untuk menciptakan keluarga terbesar di dunia.

Menikmati Proses Memiliki Anak Lewat Ibu Pengganti
Christina lahir di Moskow, Rusia.
Ia merupakan ibu tunggal sebelum akhirnya bertemu dengan sang suami, Galip, seorang pengusaha properti dan transportasi asal Turki.
Setelah 10 bayi dilahirkan sengan ibu pengganti, sejauh ini pasangan itu menjalani prosesnya seperti sebuah seni.
Konseling dan dokumen hukum sangat penting bagi para ibu pengganti, yang mengandung bayi yang secara genetik merupakan anak kandung Christina dan Galip.
“Klinik di Batumi memilih ibu pengganti untuk kami dan bertanggung jawab penuh untuk prosesnya,” jelas Christina.
Mereka secara pribadi tidak mengenal siapa ibu pengganti yang mengandung bayi pasangan ini.
"Kami secara pribadi tidak mengenal ibu pengganti dan tidak memiliki kontak langsung dengan mereka untuk menghindari masalah setelah kehamilan,” ungkap istri Galip.
Namun, Christina mengaku sebenarnya ingin ikut terlibat, dengan menyusun pola makan dan kebutuhan nutrisi untuk ibu pengganti yang hamil. (TribunJateng/Budi Susanto/TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)