Breaking News:

Sempat Sembuh dari Corona, Suami Joanna Alexandra Meninggal Karena Komorbid Asma dengan Covid-19

Suami Joanna Alexandra, Raditya Oloan, meninggal dunia hari ini, Kamis (6/5/2021). Radit sebelumnya sempat dirawat karena Covid-19.

Editor: Dhimas Yanuar
Instagram/joannaalexandra
Keluarga Joanna Alexandra dan Raditya Oloan 

TRIBUNSTYLE.COM - Suami Joanna Alexandra, Raditya Oloan, meninggal dunia hari ini, Kamis (6/5/2021).

Radit sebelumnya sempat dirawat selama beberapa hari di rumah sakit karena positif Covid-19.

Dua hari lalu, Joanna mengabarkan kondisi terkini suaminya yang mengalami komorbid asma post-Covid-19.

Baca juga: Astaghfirullah, Bayi 2 Bulan Meninggal Akibat Covid, Orangtua Tak Peduli, Pilih Kabur Takut Tertular

Baca juga: BAGAIMANA Kondisi Terkini Raditya Oloan setelah Sempat Kritis? Joanna Alexandra Kembali Minta Doa

Raditya Oloan suami Joanna Alexandra kritis
Raditya Oloan suami Joanna Alexandra kritis (Instagram @joannaalexandra)

"Ps Radit pulang ke rumah Bapa dan menyelesaikan tugasnya di sini," tulis pesan di grup Gereja Mamajo.

Sementara itu, rekan pelayanan Raditya Oloan di Gereja JKI Muda, Hysua Alamanda membenarkan kabar tersebut saat dikonfirmasi Kompas.com.

Sebelumnya, Joanna Alexandra menjelaskan kondisi Radit sempat menurun setelah sembuh dari Covid-19.

Joanna menyebut Raditya mengalami masalah post-Covid dengan komorbid asma.

Bintang film Catatan Akhir Sekolah ini mengatakan, Radit harus menjalani CVVH karena kondisi ginjalnya yang kurang baik.

"Oia dan sementara ini Radit lagi CVVH karena ginjalnya lagi kurang berfungsi dengan baik," tulis Joanna di akun Instagramnya.

Sebelumnya, Raditya Oloan sempat dirawat karena positif Covid-19.

Belakangan, ia telah dinyatakan negatif Covid-19 pada 30 April 2021 setelah melewati tes usap atau swab test PCR.

Namun, keinginan Raditya Oloan untuk kembali ke rumah dan bersua dengan keluarga tak terwujud.

Usai dinyatakan negatif Covid-19, kondisi kesehatannya malah menurun. Alhasil, Raditya Oloan harus kembali menjalani perawatan intensif ICU.

--

Komorbid. Istilah ini sering didengar pada masa pandemi Covid-19.

Seseorang dengan komorbid disebut sebagai berisiko mengalami kondisi parah ketika terinfeksi virus corona.

Pada pasien infeksi virus corona, salah satu kondisi umum yang ditemukan adalah memiliki komorbid.

Lalu, apa itu komorbid?

Mengenal Komorbid

Sederhananya, komorbid juga dikenal dengan penyakit penyerta.

Dikutip dari Britannica, komorbid merupakan penyakit atau kondisi yang muncul secara bersamaan pada individu.

Komorbid terkadang dianggap sebagai diagnosis sekunder dan telah dikenali setelah perawatan untuk diagnosis utama.

Gangguan komorbiditas biasanya lebih parah, kronis, dan sulit diobati daripada gangguan murni.

Melansir Science Direct, komorbid dapat disebabkan oleh setidaknya tiga kelas. Pertama, ketika satu gangguan secara langsung memengaruhi permulaan gangguan kedua.

Misalnya, penyalahgunaan alkohol terus-menerus dapat menyebabkan sirosis hati.

Proses kelas kedua melibatkan efek tidak langsung dari satu gangguan pada permulaan gangguan kedua.

Contohnya, tekanan terkait ancaman dan perubahan gaya hidup setelah didiagnosis penyakit jantung dapat memengaruhi timbulnya gangguan kecemasan.

Pada kelas ketiga, komorbid dapat melibatkan penyebab umum.

Peristiwa traumatis, misalnya, dapat memengaruhi berbagai macam kecemasan komrbiditas dan gangguan mood.

Baca juga: MENGGANAS, India Nyaris 20 Juta Kasus Covid-19, Simak UPDATE Virus Corona Dunia, 3 Mei 2021

Baca juga: Mainaka Bakrie Terpapar Covid-19, Nia Ramadhani Kaget Lihat Perubahan Positif pada Sikap Putranya

Ilustrasi pasien virus corona, pasien Covid-19
Ilustrasi pasien virus corona, pasien Covid-19 (SHUTTERSTOCK/FunKey Factory)

Komorbid dan Covid-19

Dalam konteks Covid-19, pasien dengan komorbid memiliki tingkat mortalitas yang lebih tinggi daripada pasien biasa.

Paparan Covid-19 pada individu komorbid, seperti penderita diabetes, dapat memengaruhi paru-paru, jantung, ginjal, dan hati.

Dalam sebuah penelitian, komorbid yang paling umum pada pasien Covid-19 adalah diabetes, kardiovaskular, dan penyakit sistem pernapasan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan National Institute of Health (NIH) telah mengeluarkan rekomendasi berdasarkan bukti klinis dan panduan ahli untuk perawatan pasien Covid-19.

Mereka yang tidak menunjukkan gejala harus diisolasi di rumah, sementara pasien dengan gejala ringan harus memulai intervensi dan keputusan pengaturan rawat inap.

Untuk pasien dengan gejala parah, dibutuhkan perawatan intensif menggunakan ventilator.

Pasien dengan dan tanpa komorbid juga harus dipisahakan dalam ruangan yang berbeda.

#JoannaAlexandra #RadityaOloan

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suami Joanna Alexandra Meninggal, Alami Masalah Post Covid-19 dengan Komorbid Asma", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/hype/read/2021/05/06/192043166/suami-joanna-alexandra-meninggal-alami-masalah-post-covid-19-dengan

dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Disebut Kala Pandemi Covid-19, Apa Itu Komorbid?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/11/090800065/sering-disebut-kala-pandemi-covid-19-apa-itu-komorbid?page=all.

Sumber: Kompas.com
Tags:
Joanna AlexandraRaditya OloanKabar Duka
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved