Virus Corona
MIRIS Dokter Muda India Bunuh Diri Setelah Depresi Tangani 8 Pasien Kritis Covid-19 Setiap Hari
Simak kisah miris seorang dokter muda di India habisi nyawa sendiri setelah depresi harus tangani 8 pasien kritis Covid-19 setiap hari.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Simak kisah miris seorang dokter muda di India habisi nyawa sendiri setelah depresi harus tangani 8 pasien kritis Covid-19 setiap hari.
Kasus Covid-19 di India membuat tak sedikit tenaga medis kewalahan.
Bahkan tak sedikit juga yang tak kuat menahan stres berat karena tekanan jumlah warga yang sakit.
Baca juga: Miris Lihat Kerumunan di Tanah Abang, Inul Daratista: Baju Lebaran Gak Sebanding dengan Covid-19
Baca juga: PILU Kakek Bawa Jasad Istri Positif Covid-19 Naik Sepeda, Warga Ogah Bantu, Kondisi Memprihatinkan

Mirisnya, seorang dokter rumah sakit swasta di Delhi, India ini pun terkena dampaknya.
Dokter muda India itu mengalami depresi setelah menangani 7-8 pasien kritis setiap hari di rumah sakit.
Dokter bernama Vivek Rai itu akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya dan meninggal beberapa hari lalu.
Kabar kematian sang dokter kemudian dikabarkan oleh mantan kepala Asosiasi Media India (IMA) Dr. Ravi Wankhedkar lewat akun Twitter miliknya.
"Dia adalah seorang dokter yang sangat brilian dari Gorakhpur (Uttar, Pradesh) dan membantu menyelamatkan ratusan nyawa selama pandemi," kata Dr. Ravi dikutip dari NDTV, Minggu (2/5/2021).
Ravi melanjutkan, Dr Vivek Rai telah merawat pasien Covid-19 di rumah sakit swasta selama satu bulan terakhir.
Selama masa tugasnya, dia selalu menangani tujuh hingga delapan pasien kritis setiap harinya.
Dokter muda itu lantas mengalami depresi setelah semakin banyak orang sekarat karena Covid-19.
"Karena situasi yang membuat dia frustasi, dia mengambil keputusan yang sulit untuk mengakhiri hidupnya sendiri daripada hidup dengan penderitaan dan emosi orang-orang yang meninggal dalam pantauannya," imbuh Dr Wankhedkar.
Menurut Dr. Ravi, kematian dokter muda ini adalah dampak dari sistem penanganan Covid-19 yang buruk.

Baca juga: China Menjauh di Posisi 96 dengan 325 Kasus Aktif, Simak Update Virus Corona Dunia Minggu 2 Mei 2021
Baca juga: Mainaka Bakrie Terpapar Covid-19, Nia Ramadhani Kaget Lihat Perubahan Positif pada Sikap Putranya
"Hal ini menjadi fokus ketegangan emosional yang luar biasa saat mengelola krisis Covid."
"Kematian seorang dokter muda ini tidak lain adalah pembunuhan oleh 'sistem' yang telah menciptakan frustrasi terhadap kekurangan fasilitas perawatan kesehatan dasar."